Kamu harus berani untuk meninggalkan orang yang tidak mencintaimu, karena hidup bersamanya hanyalah sebuah bentuk sia-sia yang nyata.
Oleh. Angesti Widadi
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Berbicara tentang cinta akan diminati oleh seluruh manusia di muka bumi ini. Ada ribuan definisi cinta dari para pujangga di seluruh dunia. Ada banyak film klasik yang mendunia tentang cinta yang membara. Dunia tarik suara pun ikut memeriahkan syair yang menggema melantunkan makna cinta.
Banyak manusia yang mendefinisikan bahwa cinta sama dengan hawa nafsu. Terutama bagi seorang remaja di fase pubertas. Mereka menganggap bahwa hawa nafsu adalah cinta, hingga mereka sibuk dengan aktivitas zina, bukan memperbanyak karya.
Lumrahnya, pada usia remaja tingkat kecerdasan dan kreativitas di dalam otak sedang dalam tahap keemasan, yang sangat berguna untuk membantu memecahkan segala problematika kehidupan dan menghasilkan sebuah masterpiece yang berguna bagi bangsa dan negara.
Namun, sangat disesalkan, masih banyak remaja yang salah dalam memaknai cinta sejati yang sesungguhnya sehingga mereka dibuat buta oleh hawa nafsu dan teperdaya oleh cinta semu yang berasal dari dorongan hawa nafsu.
Setelah melewati tahap usia remaja, ada namanya tahap beranjak dewasa, biasanya mereka sedang dalam fase pencarian jati diri. Termasuk dalam mencari cinta sejati. Namun, sayang banyak dari mereka yang juga salah mendefinisikan cinta, mengartikan hawa nafsu sebagai tanda cinta.
Alih-alih mencari jati diri dan cinta sejati, mereka yang sedang memasuki fase beranjak dewasa, banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas yang liar. Dengan dalih saling mengenal sebelum ke jenjang pernikahan, mereka masuk ke dalam lingkaran setan yang bernama pacaran.
Atas nama cinta yang nyatanya semu, mereka melakukan hal yang terlarang di mata norma dan agama. Kesucian agung yang harusnya menjadi sebuah prioritas, dengan mudahnya ditukar dengan hawa nafsu berkedok cinta.
Lantas apa definisi dari cinta yang sebenarnya? Cinta sejati tumbuh setelah akad pernikahan di mana status antara kedua pengantin sudah halal di mata agama. Cinta adalah suatu kebaikan yang membawamu ke jalur surga bukan membawamu tertuntun ke dalam jalur neraka.
Allah Swt. telah memberikan definisi cinta sejati di dalam surah Al-Hujurat ayat 7 yang berbunyi:
"Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu tampak indah di dalam hatimu. Keimanan kepada Allah membuat kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka orang yang beriman mengikuti jalan yang lurus."
Telah dijelaskan dalam ayat di atas bahwasanya cinta adalah rasa yang tumbuh berdasarkan keimanan kepada Allah semata. Cinta sejati adalah dorongan untuk memunculkan akar keimanan di dada orang yang dicintainya. Orang yang mencintaimu karena Allah, dengan senang hati ia akan menuntunmu kepada jalan yang penuh dengan kebaikan. Ia akan mengantarmu menuju taman surga.
Jika kamu mendapati jalan keburukan dan kemaksiatan yang membawamu ke dalam api neraka dari orang yang mengaku mencintaimu, maka sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah cinta semu, cinta yang penuh dengan kepalsuan, dan topeng dari hawa nafsu.
Kamu harus berani untuk meninggalkan orang yang tidak mencintaimu, karena hidup bersamanya hanyalah sebuah bentuk sia-sia yang nyata. Cinta sejati ialah cinta yang bermuara ke Allah Swt. Bukan cinta yang bermuara ke dalam lembah api neraka yang panas.
Secara fitrah, manusia dilahirkan dalam kondisi hati yang murni dan suci, yang alamiahnya mencintai jalan kebaikan dan kebenaran. Ketika menjalani kehidupan di dunia, ada banyak sekali rintangan dan hambatan yang menguji keimanan di dalam dada manusia. Oleh karena itu, sebagai sesama muslim kita diwajibkan untuk saling mengingatkan di jalan kebaikan dan saling mencintai karena Allah Swt.
Dalam surah Al- Asr ayat 3 Allah berfirman:
"Orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan akan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran."
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sudah seyogianya kita sebagai sesama muslim untuk bersabar dalam saling mengingatkan dan menasihati di jalan kebenaran serta bersabar untuk saling bahu membahu menuju ke jalan surga yang penuh rintangan.
Saling mencintai karena Allah karena itu adalah ikatan cinta yang paling kuat dan tidak mudah luntur karena ego dan amarah hawa nafsu semata. Hal yang wajar apabila di antara sesama muslim saling bersinggungan dan terdapat konflik, tetapi mereka akan berlapang dada untuk saling memaafkan dan menggenggam erat ikatan persaudaraan di antara mereka yang saling mencintai karena Allah Swt.
Orang beriman yang saling menyebar takwa dan mencintai karena Allah, maka mereka akan kekal di dalam surga. Seperti hadis Rasulullah saw. yang berbunyi:
"Hal yang paling banyak memasukkan ke dalam surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik." (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Hurairah).
Sebagai seorang muslim yang baik, kita harus menghiasi diri kita dengan akhlak yang baik dan sifat terpuji. Karena cinta timbul atas rangsangan dari luar sebagai refleksi dari diri kita yang memancarkan cahaya kebaikan.
Semakin kita bercahaya dengan kebaikan, maka diri kita pun akan menarik orang lain untuk mencintai kita karena Allah Swt. Maka lingkungan pergaulan yang baik yang berisikan sekumpulan orang beriman yang saling mencintai karena Allah akan tercipta.
Betapa indahnya ikatan persaudaraan di antara sesama muslim yang didasari karena cinta kepada Allah. Cintanya akan menggetarkan dunia dan mengetuk pintu surga. Cintanya akan membuat bidadari di dalam surga cemburu melihatnya. Serta cintanya akan membuat iblis kepanasan karena iblis telah kalah dalam membuat jurang kebencian dan kefasikan di antara sesama muslim.
https://narasipost.com/syiar/01/2024/meraih-cinta-hakiki-menjemput-rida-ilahi/
Rasulullah akan bangga melihat umat Islam saling mencintai karena Allah Swt. karena beliau merasa umatnya mengikuti jalan yang ia tempuh. Sesungguhnya Rasulullah telah memberikan banyak tuntunan kepada umat muslim untuk saling bersaudara dan menyebar cinta kasih hanya karena Allah Swt. Sesungguhnya cinta karena Allah Swt. adalah sebaik-baik ikatan persaudaraan di antara sesama muslim. []
Seharusnya setiap muslim mempelajari apa itu cinta hakiki agar tidak terjerat dalam cinta yang salah.
Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka bermakna sebuah keluarga harus dinamis, terus bergerak secara aktif menuju surga. Jangan mencintai apa adanya tetapi cinta yang akan menghantarkan pada cinta-Nya. Barokallohu fiik, mba
Meskipun rasa cinta adalah bagian dari fitrah manusia, namun tetaplah harus dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.