Cerdaslah Agar Tak Terempas!

"“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang yang berakal.” (HR. Ibnu Majah)"

Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dunia ini memang penuh dengan kesenangan yang menipu. Apa yang indah dalam pandangan mata tak selalu begitu adanya. Telah banyak manusia yang jatuh akibat teperdaya olehnya. Mereka tak hati-hati dalam menjaga kesadarannya dan terlupa bahwa dunia hanyalah sekejap masanya.

Harta menjadi salah satu kesenangan dunia yang begitu memesona. Tak henti-hentinya manusia mengejar harta dengan berbagai macam cara. Dikira bahagia akan selalu menyertai bila harta sudah dimiliki. Semua aman asal ada harta ada dalam genggaman. Setiap urusan akan selesai jika uang yang bertindak.

Segala kenikmatan yang bisa diraih dengan uang di tangan menjadikan orang berfokus padanya. Meraih materi tanpa memperhatikan bagaimana prosesnya. Asalkan keuntungan diraup, apa pun boleh saja. Terlalu bernafsu mengejar materi hingga melibas aturan pun tak mengapa. Logika juga hilang entah ke mana.

Ingin kaya, tapi tak mau susah payah bekerja. Maunya uang bisa diperoleh dengan segera dan banyak jumlahnya. Enggan repot-repot, cukup duduk manis sambil menunggu uang datang dengan sendirinya. Cara-cara instan pun dipakai agar bisa cepat kaya. Tak heran bila aturan dan norma diabaikannya. Menipu dan bisnis riba adalah contohnya.

Teknologi yang makin canggih dan media sosial yang kian masif seolah mewadahi pelaku penipuan untuk bebas beraksi. Mereka memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menawarkan investasi yang menguntungkan. Dikatakan bahwa dengan modal sedikit bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Cara yang mudah namun hasilnya luar biasa wah. Semacam itulah kata-kata manis yang dijanjikan oleh para penipu investasi bodong.

Masyarakat yang tak terlampau paham dengan teknologi dan seluk-beluk investasi bisa dengan gampangnya terbujuk untuk ikut. Mereka hanya melihat kemudahan cara dan hasil yang akan didapatkan. Bayangan mereka telah dipenuhi indahnya keuntungan yang mengalir dari investasi tersebut.

Apalagi dengan aksi-aksi flexing yang banyak bertebaran di dunia nyata maupun maya membuat orang tergiur dengan kemewahan. Orang semakin terdorong untuk menjadi kaya secara instan. Tanpa berpikir panjang karena keinginan mendapatkan uang begitu menggebu, orang akhirnya mudah ditipu. Mau-mau saja disuruh melakukan ini dan itu. Tanpa sadar mereka masuk jebakan sebagaimana halnya dalam banyak kasus investasi bodong.

Semua tampak meyakinkan. Berbagai iming-iming yang ditawarkan pelaku investasi bodong dibuat seolah-olah nyata. Padahal, itu hanya tipuan semata demi menggaet korbannya. Setelah korban terjerat, pelaku lepas tangan dengan berbagai dalih. Bahkan, menghilang begitu saja dengan setumpuk uang hasil penipuan. Tinggallah para korban menangisi uangnya yang raib akibat tertipu oleh investasi palsu.

Kondisi seperti ini tentu tak sesuai dengan prinsip Islam. Tak boleh bagi muslim untuk membiarkan atau mengikuti sesuatu yang menyimpang dari syariat. Wajib bagi muslim untuk selalu berpegangan pada aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah. Dalam setiap sendi kehidupan, hukum Allah harus diterapkan, termasuk dalam berbisnis.

Karena itulah, muslim harus bisa cerdas dan mawas diri dalam menyikapi berbagai fenomena kehidupan. Zaman boleh berganti, namun syariat tetap sebagai panduan. Jangan mudah terpesona dengan kemilau duniawi. Jangan biarkan gemerlap dunia menyeret kita ke jurang kehinaan. Jangan biarkan uang membuat kita gelap mata dan hilang akal hingga melakukan penyimpangan yang dibenci oleh-Nya.

Sebagai hamba beriman, hendaklah syariat yang selalu menjadi pegangan. Jadilah muslim yang cerdas agar tak salah mengambil sikap dan berujung pada penyesalan. Uang boleh saja dicari, tetapi jangan sampai diperbudak olehnya. Urusan finansial yang sering kali membelit manusia harus dikembalikan kepada ketentuan syarak.

Uang bukanlah segalanya, bukan pula tujuan utama. Rida Allah sajalah yang menjadi tujuan hamba. Uang atau harta dimanfaatkan menjadi alat bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Sang Mahakuasa melalui berbagai macam ibadah yang disyariatkan.

Dalam hal ini, bersikap cerdas pada urusan finansial sesuai tuntunan syariat adalah pilihan yang bijaksana. Tak hanya pandai mencari uang, tetapi juga harus pandai menghindarkan diri dari cara-cara yang haram. Tak sekadar menumpuk uang hingga segudang, tetapi juga ikhlas menggunakannya untuk kebaikan. Tidak semua diambil supaya keuntungan bisa berlipat ganda, tetapi juga harus tepat mengambil apa-apa yang diperintahkan oleh syariat. Tak cuma berusaha supaya bisa kaya, tetapi juga harus hati-hati agar setiap tindakannya tak melanggar larangan-Nya. Tak hanya lihai mengatur keuangan, tetapi juga membelanjakannya di jalan Allah Swt.

Itulah sikap mukmin yang cerdas menurut syariat. Menempatkan uang sebagai sarana untuk memperbanyak bekal menuju akhirat yang kekal. Ia sadar bahwa sebanyak apa pun uang yang dikumpulkan kala di dunia tak akan pernah dibawa ke alam kubur. Harta yang melimpah juga akan ditinggalkan di dunia. Hanya amal hamba yang nanti diperhitungkan. Dengannya, akan ditentukan apakah dia layak masuk surga atau justru berakhir di neraka. Karena itu, mukmin yang cerdas tak mungkin tunduk pada uang atau harta dunia. Justru sebaliknya, ia manfaatkan harta yang dimiliki untuk perjuangan di jalan Allah agar bisa menjadi tabungan amalnya kelak.

Orang yang cerdas bukanlah dari banyaknya prestasi atau gelar, melainkan seberapa banyak ia mengingat pada kematian. Tersebab akhir dari setiap manusia adalah mati. Mau kaya atau miskin, semuanya pasti mati juga. Maka dari itu, ia akan selalu berhati-hati dalam berbuat karena tahu bahwa setiap perbuatan pasti punya konsekuensi. Ia juga memahami bahwa semua hal yang dikerjakan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya nanti. Karenanya, ia persiapkan diri sebaik mungkin sebelum kematian menghampiri, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang yang berakal.” (HR. Ibnu Majah)

Berhati-hatilah dalam setiap usaha yang kita lakukan. Selalu periksa adakah bisnis yang kita jalankan tersangkut dengan hal-hal haram. Pastikan bahwa setiap pekerjaan yang kita lakukan adalah usaha yang tak dibenci oleh Allah. Usaha kita di dunia akan menentukan bagaimana hasil yang akan didapatkan di akhirat nanti.

Jadilah orang yang cerdas sesuai tuntunan syarak agar hidup tak terempas dalam jurang kemaksiatan. Mencari uang dengan cara menipu dan curang adalah haram hukumnya. Meraih kekayaan dengan bisnis yang berbalut riba jelas tak sesuai dengan syariat. Dipoles dengan apa pun, yang namanya haram tetaplah haram. Dosa dan kemarahan Allah pada pelakunya.

Wallahu a’lam bish-shawwab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Safron Rempah Kaya Manfaat
Next
Ketika Keturunan PKI Diberi Ruang
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram