"Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml: 19)
Oleh: Aya Ummu Najwa
NarasiPost.com - Sungguh, begitu banyak kenikmatan yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Maka sebagai makhluk Allah, sudah seharusnya kita senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Setiap saat, Allah memberikan kepada kita begitu banyak karunia bahkan tidak akan dapat kita menghitungnya. Kita bernapas, berbicara, beraktivitas, berjalan, mata kita bisa berkedip, dan lainnya. Maka dengan nikmat yang begitu besarnya, wajib atas kita manusia untuk senantiasa bersyukur kepada Allah.
Begitu pula dengan nikmat yang lain, seperti ekonomi yang cukup, pekerjaan yang mapan, cukup makan sehari-hari, dan lain sebagainya. Ketika kita melihat orang lain, ternyata tidak semua orang mendapatkan hal yang sama. Seperti ketika kita melihat pengemis di jalanan, para tunawisma, juga para pengungsi karena perang dan bencana alam. Karena itulah kita harus senantiasa bersyukur atas setiap nikmat yang Allah beri.
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda terkait cara bersyukur;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم :
«انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا
تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ. (رواه مسلم)
"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam urusan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR Bukhari : 6490, Muslim : 2963).
Dalam kitabul Jami' Karya Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah, beliau menjelaskan faidah hadits tersebut;
Pertama, Ketentraman hati hanya akan diraih dengan baiknya seseorang di dalam melihat nikmat yang Allah berikan kepadanya, dan juga qanaah yaitu merasa cukup dengan pemberian Allah Subhanahu Wa ta'aala. Maka dengan qanaah, akan terciptalah ketenangan jiwa.
Dengan merasa cukup atas nikmat Allah, maka kita akan terhindar dari rasa kurang puas. Yang memaksa diri kita lebih ngoyo dalam mengejar dunia. Yang seringkali mengakibatkan terlupakannya urusan akhirat. Terus merasa haus dengan dunia, hingga lupa akan mensyukuri nikmat yang telah Allah anugerahkan.
Kedua, dalam masalah ketaatan dan ibadah, kita ternyata dituntut untuk melihat orang yang berada di atas kita. Yaitu tumbuhkan semangat untuk dapat mengikuti mereka dalam ketaatan. Juga tumbuhkan rasa iri dalam diri kepada mereka dengan kesalehan dan ketakwaan mereka.
Ketiga, luar biasa hebatnya metode Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam memberikan tarbiyah. Setiap kali beliau memerintahkan kita kepada suatu amalan, maka beliau akan menyertainya dengan alasannya, sehingga kita akan dapat mencerna dengan logika.
Keempat, meremehkan nikmat Allah merupakan penyebab utama seorang hamba untuk enggan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa ta'aala. Jika keengganan ini diperturutkan maka akan sangat berbahaya, karena akan mengakibatkan kufur nikmat. Na'udzubillah.
رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَدۡخِلۡنِي بِرَحۡمَتِكَ فِي عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml: 19)
Wallahu a'lam
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]