Bacalah Al-Qur'an pelan-pelan, jangan terburu-buru karena hanya ingin mengejar target khatam. Bacalah Al-Qur'an dengan penuh kesabaran dan keikhlasan! Tadaburi maknanya dan amalkan.
Oleh : Ana Nazahah (Revowriter Aceh, Kontributor NP)
Narasipost.com - Alhamdulillah kita sudah melewati sepuluh awal bulan Ramadhan. Bagaimana dengan bacaan Al-Qur'annya? Sudah khatam berapa kali? Atau masih bertahan di surah Al-Baqarah? Jangan malas-malasan baca Al-Qur'an di bulan Ramadhan, karena pahalanya luar biasa.
Ada banyak sekali keutamaan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan, dan karenanya sayang sekali jika kita tidak ikut mengambil bagian menjadi pejuang khatam Al-Qur'an. Di hari-hari biasa saja, pahala membaca Al-Qur'an begitu besar, apalagi di bulan Ramadhan, di mana pahala Allah kali lipat sampai tujuh ratus kali. Masya Allah! Sungguh sangat rugi bagi siapapun yang melewatkan obral pahala satu ini.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Hanya saja, membaca Al-Qur'an janganlah sekadar khatam. Tidak memperhatikan makhraj dan tajwidnya. Bacalah secara perlahan dan tartil. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
تَرْتِيلا الْقُرْآنَ وَرَتِّلِ
“Dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil.” (QS. Al Muzzammil: 4)
Jadi membaca Al-Qur'an itu tidak boleh terburu-buru karena ingin mengejar khatam. Bacalah pelan-pelan sambil direnungkan setiap ayatnya sebagai penyejuk hati tempat tumbuhnya iman. Sehingga yang membaca dan mendengarkan pun menjadi tentram. Yang membaca dan yang mendengar akan mendapatkan pahala yang sama.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Apabila dibacakan al-Qur'an, perhatikanlah dan diamlah, maka kalian akan mendapatkan rahmat.” (QS. al-A’raf: 204).
Yang dimaksud mendapat rahmat di sini adalah mendapatkan pahala dari mendengar bacaan, sekaligus mendapat ilmu dan pengajaran dari mentadabburi Al-Qur'an. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam sangat senang mendengar para sahabatnya membaca Al-Qur'an. Sebagaimana perbincangan beliau dengan Ibnu Mas'ud,
فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي
“Aku senang mendengarkan al-Qur'an dari bacaan orang lain.”
Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan surat an-Nisa sampai ayat 41, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis di penghujung ayat itu. (HR. Bukhari 4583).
Masya Allah! Pernahkah kita membaca Al-Qur'an sembari air mata menetes? Karena ingat dosa, ingat kesalahan-kesalahan yang telah lalu yang kedua tangan dan kaki perbuat. Mungkin akan sulit jika kita membaca Al-Qur'an asal-asalan, hanya sekadar mencapai target khatam.
Sebenarnya, segala aktivitas dan ibadah kita di dalam bulan Ramadhan itu bertujuan untuk mewujudkan ketaatan dan menaikkan derajat takwa. Sebagaimana tujuan puasa yang terkandung dalam surat Al-Baqarah. Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al- Baqarah: 187)
Derajat takwa takkan bisa digapai begitu saja tanpa menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk. Alquran adalah sumber syariat Islam pertama yang wajib diamalkan segala perintah di dalamnya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
وَكَذٰلِكَ اَنۡزَلۡنٰهُ حُكۡمًا عَرَبِيًّا ؕ وَلَٮِٕنِ اتَّبَعۡتَ اَهۡوَآءَهُمۡ بَعۡدَمَا جَآءَكَ مِنَ الۡعِلۡمِۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا وَاقٍ
"Dan demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka tidak ada yang melindungi dan yang menolong engkau dari (siksaan) Allah." (Ar-Ra'd: 37)
Karena itu, bacalah Al-Qur'an pelan-pelan, jangan terburu-buru karena hanya ingin mengejar target khatam. Bacalah Al-Qur'an dengan penuh kesabaran dan keikhlasan! Tadaburi maknanya dan amalkan. Agar saat Ramadhan pergi, kita benar-benar lahir sebagai pribadi-pribadi yang bertakwa. Pribadi yang mampu membentuk masyarakat bertakwa, sehingga negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur pun tercipta.
Wallahua'lam…
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com
