Kata-kata Adalah Doa, Maka Ucapkanlah yang Baik saja!

Begitulah ucapan adalah doa. Maka ucapkanlah kata-kata baik, agar Allah bisa mendekatkan kita dengan hal-hal yang baik pula. Motivasi diri kita dengan ucapan yang ahsan, agar Allah bisa membantu kita dengan mengabulkan segala harapan.


Oleh: Ana Nazahah (Revowriter Aceh, Kontributor NP)

NarasiPost.com - Pernah mendengar istilah "kata-kata adalah doa?" Bahwa setiap apa yang kita ucap dan kehendaki adalah pinta kita kepada Rabb kita. Yang bisa saja, suatu saat nanti menjadi nyata.

Saya pernah mendengar seorang ibu muda berkisah, tentang perjalanan suaminya mendapat gelar ustaz. Berawal dari membeli gamis, yang biasanya dipakai oleh imam saat salat berjamaah di masjid.

Ibu tersebut berkisah, pada suatu kesempatan, ia mengajak suaminya untuk membeli gamis. Untuk dipakai sewaktu-waktu, pikirnya.

Namun, suaminya menolak dengan halus dan berujar, "mi, bagaimana kalo nanti abi dikira ustaz?

Pada saat itu, ibu tersebut menjawab, "tidak apa bi, biar pakaian kita mencirikan ustaz, semoga besok-besok abi jadi ustaz beneran!"

Itulah kalimat motivasi dan doa yang diucapkan si ibu kepada suaminya. Siapa sangka tidak berselang lama sang suami beneran jadi ustaz, dipercayakan menjadi imam masjid untuk mengimani orang-orang salat.

Dengan kekuatan kata-kata, menjadi doa yang langsung diijabah Allah Subhanahu Wa Ta'aala. Saat sang suami ke masjid dengan pakaian gamis tersebut. Suami dipersilahkan jamaah, untuk mengimami mereka salat. Spontan suami kaget, ia belum siap.

"Tidak apa biar ustaz aja," tolaknya.

Namun, jamaah tetap memaksa dengan berkata hal serupa, "tidak apa, biar ustaz saja!"

Masya Allah! Gamis baru dipakai kali pertama, gelar ustaz disemat jamaah begitu saja. Ucapan sang istri dan jamaah, serta merta didengar Allah Azza Wa Jalla. Pada saat itu suami menjadi imam salat, berusaha sebaik mungkin membaca ayat-ayat yang dihafal dan sering digunakan saat ia salat. Alhamdulillah berakhir khidmat.

Akhirnya, dari pengalamannya menjadi imam salat berjamaah pertama kali, ia mulai memperbaiki apa-apa yang kurang. Belajar Alquran, memperbaiki makhrajnya pun memperbanyak hafalan. Hal itu akhirnya membuat ia semakin dekat dengan Alquran, mengubahnya menjadi sosok baru yang peduli persoalan keumatan. Siapa sangka karena ucapan istri dan gelar dari jamaah yang diterima, ia menjadi ustaz yang sebenarnya.

Begitulah ucapan adalah doa. Maka ucapkanlah kata-kata baik, agar Allah bisa mendekatkan kita dengan hal-hal yang baik pula. Motivasi diri kita dengan ucapan yang ahsan, agar Allah bisa membantu kita dengan mengabulkan segala harapan.

Katakan kita bisa! Walau kenyataannya payah. Katakan kita bahagia! Walau kenyataannya sedang dirundung duka. Katakan pada diri bahwa kita baik-baik saja! Ada Allah di sisi kita, maka tak ada yang bisa mematahkan harapan kita, selama kita yakin Allah senantiasa dekat dengan orang-orang sabar.

Bukan sebaliknya, mengucapkan kata-kata yang buruk, yang lahir dari prasangka buruk kepada Allah. Mengatakan bahwa diri kita payah, lelet dan kudet. Adalah bentuk tidak menghargai diri. Kita telah mengucilkan diri dan menjauhkannya dari penghargaan.

Lihatlah orang-orang yang dikucilkan dan ditinggalkan, hidup mereka menyedihkan dalam keterasingan. Namun, sikap menyepelekan potensi diri yang Allah beri, dan me-labeli diri dengan keburukan, lebih menyedihkan dari pada dikucilkan orang.

Seharusnya, kita mengucapkan kata-kata yang membangun dan memotivasi saat berbicara apalagi pada diri kita sendiri. Misal jika kita telah berkerja keras, maka ucapkan kalimat-kalimat pujian, "Hai, Ana! Kamu hebat!"

Jika kamu berada dalam kesulitan, ucapkan pada diri, "Ayo Ana, kamu bisa!"

Jika ternyata kamu tidak bisa, setelah berusaha keras. Maka katakanlah, "Tak apa Ana, kamu sudah melakukan yang terbaik, maka berbanggalah!"

Jika begitu, maka tidak akan ada yang mampu membuat kita putus asa. Kitalah yang bisa memegang kendali hidup kita. Saat senang atau sedih, kita akan selalu menemukan jalan untuk bahagia.

Karena itu, ucapkan kata-kata baik saja. Berpikirlah positif pada diri dan pada Allah Subhanahu Wa Ta'aala. Berbuatlah hal yang baik sambil berprasangka baik
Kepada-Nya. Niscaya kebaikan akan mengelilingi kita.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَولٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مَنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku." (HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6:133).

Wallahua'lam.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Previous
Jangan Halangi Hamba Allah Memakmurkan Masjid
Next
Menyiapkan Generasi Cerdas Literasi
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram