"Saatnya umat Islam mengambil keputusan. Mau tetap terkungkung dalam sistem jahiliah modern yakni kapitalis-sekuler-demokrasi-liberal ataukah bangkit berjuang mengembalikan tegaknya peradaban Islam yang akan memimpin di atas dunia?"
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Wakil RedPel NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Apa yang kau rasakan ketika di sekelilingmu masih banyak yang mengalami kesulitan hidup? Jangankan makan tiga kali sehari, mencari makan untuk menyambung hidup pun kian susah. Dari waktu ke waktu hajat hidup lainnya pun kian melambung. Sadarkah jika fenomena ini adalah akibat dari kapitalisasi hajat publik di alam demokrasi?
Apa yang kau rasakan ketika tiada hari tak pernah kau lewatkan barang sedetik pun tindak kejahatan, kriminalitas, pelecehan seksual, kekerasan, bahkan bunuh diri terjadi di sekitarmu? Sadarkah bahwa peristiwa ini adalah buah dari liberalisasi budaya yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat?
Apa yang kau rasakan ketika masuk ke dalam dunia digital di mana layar tabletmu seolah penuh dengan ujaran kebencian, caci maki, hinaan, penistaan, bertabur fitnah, persekusi ulama, monsterisasi ajaran Islam dan sejenisnya? Sadarkah pemandangan seperti ini adalah permainan politik oportunis yang hendak mengambil keuntungan untuk "diri sendiri"?
Hidup di alam demokrasi akan meniscayakan lahirnya berbagai kesulitan hidup, himpitan ekonomi, dan beragam bentuk penyimpangan. Apa lagi yang hendak dikata bila asas yang menjadi fondasi sistem ini adalah upaya sekularisasi di berbagai lini kehidupan. Mulai dari sekularisasi agama yang meminggirkan syarak sebagai aturan hidup. Sekularisasi ilmu yang menghapus jejak tsaqafah Islam untuk diterapkan dalam kurikulum pendidikan. Sekularisasi kekuasaan yang mencegah agama (Islam) ikut campur dalam masalah pemerintahan dan kekuatan politik, yang memisahkan kekuasaan antara agama dengan negara.
Sadarilah bahwa hari ini kaum muslim dipaksa tunduk mengikuti tatanan kehidupan yang sekuler dan liberal. Mereka dipaksa menanggalkan status dan identitas keislamannya demi modernisasi kehidupan. Hampir-hampir kaum muslim dibuat hilang kesadaran ruhiah. Akibat sekularisasi ini, acapkali kaum muslim merasakan ketidakpuasan materi dan kekacauan berpikir. Hingga mereka lupa dan tak segan melanggar fitrahnya sebagai seorang hamba yang butuh sesuatu untuk bergantung.
Sadarilah bahwa keadaan kaum muslim sedang diformat ulang oleh sejatinya ia adalah musuh Allah dan Rasul-Nya. Hidup mereka diformat sedemikian buruk sesuai keinginan musuh. Umat dimiskinkan, direndahkan, dinista di dalam peradaban kapitalisme. Umat dijauhkan dari kebangkitan hakiki, kebangkitan yang dapat membawa pada perubahan revolusioner. Oleh karena itu, umat butuh formasi lengkap untuk menyelamatkan yang tertindas dan terjajah. Umat membutuhkan tim penyelamat agar kembali pada identitas hakikinya. Maka, menjadi penyelamat umat adalah agenda urgen yang wajib diwujudkan.
Kewajiban Muslim
Kita tentu tidak asing lagi dengan aktivitas wajib yang dititahkan langsung oleh Sang Khalik. Kewajiban mengubah tatanan kehidupan sekuler menuju kehidupan Islam adalah kewajiban setiap muslim. Muslim harus meyadari kewajiban ini. Mereka diperintah oleh Allah agar melakukan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Dalam hal ini adalah dakwah.
Menjadi pengemban dakwah sejatinya adalah juru keselamatan. Menyelamatkan umat hari ini adalah perkara urgen yang harus dilakukan. Mengembalikan kesadaran umat betapa rusak dan merusaknya sistem kehidupan di alam demokrasi. Rasulullah saw. bersabda:
"Siapa saja yang melihat kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu. Jika belum bisa, cegahlah dengan mulutmu. Jika belum bisa, cegahlah dengan hatimu. Itulah pertanda selemah-lemah iman."
Bukan lagi masanya terpengaruh dan ikut arus dengan budaya liberal nan sesat. Saatnya kaum muslim peka terhadap problem keumatan. Muslim wajib memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama. Janganlah mau diatur oleh penguasa zalim yang menerapkan aturan yang menentang bahkan menabuh genderang perang melawan Allah dan Rasul-Nya. Kaum muslim harus terbebas dari cengkeraman sistem sekuler demokrasi yang menjadi biang penderitaan.
Siapa pun di luar sana jadikanlah sasaran dakwah. Terlebih kepada para penguasa ruwaibidhah yang notabene muslim wajib untuk dinasihati. Muhasabahi mereka dengan jalan mengoreksi berbagai kebijakan yang menyimpang dari ajaran dan aturan Islam. Sejatinya menghilangkan kezaliman di tengah umat adalah satu-satunya jalan agar terhindar dari musibah dan murka Allah. Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan mereka yang memelihara batas-batas agama Allah dengan golongan yang melanggarnya adalah seperti sebuah kapal yang dipenuhi penumpang di bagian atas dan bawahnya. Golongan yang di atas, ketika ingin mengambil air, mesti naik ke bagian atas kapal untuk mendapatkannya. Penumpang di bagian bawah berkata, ‘Lebih baik jika kita lubangi saja lantai kapal ini untuk mendapatkan air sehingga kita tidak lagi menyusahkan saudara-saudara kita di bagian atas.’ Jika para penumpang di atas tidak mencegah perbuatan mereka, maka mereka semua akan tenggelam. Jika mereka mencegah, mereka semua akan selamat.” (HR at- Tirmidzi)
Tidak Bekerja Sendiri
Mengemban kewajiban dakwah tentu tidak bisa kita lakukan sendiri. Mengubah tatanan kehidupan kapitalis-sekuler-demokrasi adalah tugas yang demikian berat sehingga tidak bisa dilakukan oleh orang-perorang. Ia adalah tugas bersama. Menyingkirkan segala kezaliman dan kebatilan harus dilakukan berjemaah atau berkelompok. Membentuk kelompok ini telah diserukan oleh Allah dalam kalam-Nya (QS Ali Imran [3]: 104).
Membentuk kelompok dakwah ini adalah thariqah pertama yang dilakukan Rasulullah saw. hingga menyusun strategi mewujudkan penerapan syariat Islam kaffah. Kelompok dakwah hari ini mestinya meneladani perbuatan Rasulullah dalam menapaki terjalnya tantangan dan rintangan dakwah. Rasulullah tidak pernah bekerja sendiri. Beliau tiada henti mengajak dan menyeru umat untuk mendakwahkan Islam agar terterapkan di seluruh penjuru dunia.
Sebagaimana di masa Rasulullah banyak menemui ujian dalam perjuangan dakwah Islam. Maka, berdakwah hari ini pun tidak akan sanggup dilewati sendiri. Namun, bersama jemaah atau kelompok dakwah akan meringankan ujian yang mendera. Hanya mereka yang ikhlas dan serius yang mampu melewati jalan dakwah ini. Mereka berikan dedikasi terbaiknya untuk menghamba pada Sang Khalik. Mereka harus senantiasa istikamah mengemban risalah dakwah serta menggantungkan harapan kemenangan hanya pada Allah Swt. semata.
Saatnya Ambil Keputusan
Saatnya umat Islam mengambil keputusan. Mau tetap terkungkung dalam sistem jahiliah modern yakni sekuler-demokrasi-liberal ataukah bangkit berjuang mengembalikan tegaknya peradaban Islam yang akan memimpin dunia? Pahamilah bahwa kaum muslim memiliki ideologi yang sangat kuat. Memiliki SDM yang lebih dari cukup yakni 1,5 miliar lebih di dunia. Memiliki tantara yang tersebar di hampir lima puluh negeri Islam. Memiliki kekayaan alam melimpah ruah seperti: minyak, emas, nikel, baru bara, dan lainnya. Secara historis pun kaum muslim pernah memusati peradaban di atas dunia tak kurang dari 1300 tahun lamanya.
Memang benar sebuah pilihan yang sulit ketika ingin mengubah pemahaman sebagian kaum muslim hari ini yang masih tercekoki pemikiran kufur. Namun, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Ketika kita serius dan bersungguh-sungguh ingin mengembalikan kehidupan Islam, maka Allah akan memberi kemudahan pada kita untuk mencerahkan mereka dengan pemikiran Islam. Tugas kita adalah menyadarkan saudara-saudara kita akan kesempurnaan dan keunggulan Islam yang tengah dipeluknya.
Pada saat yang sama, kita menyingkap tabir dan makar jahat para kapitalis dan komunis terhadap kaum muslim khususnya di dunia Islam. Tak cukupkah bisyarah dari Rasulullah saw. bahwa akan tegak kembali Khilafah kedua yang berjalan di atas manhaj kenabian? Sebagaimana sabdanya, "Kemudian akan ada lagi Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." (HR Ahmad).
Sungguh di tanganmu perubahan itu akan terwujud. Menjadi bagian dari perjuangan dakwah Islam adalah sebaik-baik amalan yang tak boleh ditinggalkan. Dakwahkanlah Islam sebagai agama maupun ideologi yang sempurna dan paripurna. InsyaAllah atas izin-Nya Allah akan memenuhi janji-Nya (QS. An-Nur [24]: 55). Tentu dengan bersiap menjadi penyelamat umat, yang dengan itu Allah menurunkan pertolongan-Nya berupa kembalinya Khilafah ala minhaj an-Nubuwwah. Allahu Akbar![]
Umat hari ini sangat butuh uluran tangan pada orang-orang yang mau membebaskan mereka dari segala bentuk kezaliman yang ada. Pilihan ada di tangan kita. Ingin berdiam diri atau berkomitmen menjadi bagian dari tim penyelamat umat.