Kehilangan seseorang yang kita cinta, itu buruk. Mendapat musibah dan ujian bertubi-tubi itu buruk. Tak ada yang akan suka rela menyukai. Siapa pula yang ingin hidupnya didera masalah tiada henti? Namun, dengan adanya sikap qanaah, kita akan melewati setiap ujian itu dengan penuh keikhlasan.
Oleh: Ana Nazahah (Kontributor NP)
NarasiPost.com - Saat orang mendapat musibah, orang lainnya akan mengucapkan kata "Sabarlah!" Sebagai wujud empati terhadap sahabat. Berdukacita atas musibah yang menimpa.
Lantas, sabar itu seperti apa? Harus bagaimana menyikapinya. Di saat ujian datang mendera atau kehilangan orang tercinta, sakit terasa tiada tara. Kata sabar seolah menjadi pelengkap duka. Bagaimana caranya bersabar di situasi tersebut?
Hal yang wajib dipahami oleh setiap hamba, dalam menjalani kehidupannya, bahwa dunia ini adalah ladang ujian. Kadang ujian Allah datangkan dalam bentuk kesedihan berupa musibah dan bencana. Kadang pula Allah hadirkan ujian itu dalam bentuk kesenangan, berupa kemudahan rezeki, jabatan dan tahta. Apapun bentuknya, keduanya adalah ujian, sebagai penguji iman setiap insan.
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS. Al-Ankabut: 2).
Karena dunia ini adalah ladang ujian, setiap Muslim wajib menanam kebaikan di ladangnya masing-masing. Menyiraminya dengan penuh ikhlas. Memupuknya dengan sikap sabar. Qanaah terhadap setiap keputusan yang Allah beri. Dan yakin bahwa Allah tidak akan menzalimi hamba-hamba-Nya.
Ya, begitulah Allah Subhanahu Wa Ta'aala menjadikan skenario hidup terbaik bagi setiap hamba. Memberikan apa yang benar-benar kita butuhkan, meski terkadang terlihat buruk oleh akal kita yang terbatas.
Kehilangan seseorang yang kita cinta, itu buruk. Mendapat musibah dan ujian bertubi-tubi itu buruk. Tak ada yang akan suka rela menyukai. Siapa pula yang ingin hidupnya didera masalah tiada henti? Namun, dengan adanya sikap qanaah, kita akan melewati setiap ujian itu dengan penuh keikhlasan.
Bukan karena kita menyukai ujian dan musibah, melainkan karena percaya bahwa Allah selalu punya cara terbaiknya dalam mengurus urusan hamba-Nya. Kita tidak tahu, namun Allah Maha tahu. Berserah kepada-Nya adalah jalan kebahagian. Senantiasa taat dan mematuhi-Nya adalah jalan menuju keselamatan.
Begitulah indahnya kesabaran yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Kesempitan hidup bukan penghalang untuknya melihat kebesaran dan kasih sayang Allah. Kepekaan ini hanya dimiliki oleh hati yang dipenuhi iman. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh seluruh urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ditimpa kesenangan ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya." (HR. Muslim dari Shuhaib ar-Rumi).
Masya Allah, ternyata bersabar itu bukan perkara gampang atau sulit. Namun, ia adalah buah dari keimanan yang tinggi. Semoga kita bisa menjadi bagian orang-orang bersabar sebagaimana yang Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam sebutkan. Sehingga kesabaran kita bisa menjadi kesabaran yang indah, sebagaimana sabar yang Allah perintahkan dalam surat Al-Ma’arij.
فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلًا
"Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang indah." (Al-Ma’arij : 5)
Wallahua'lam.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]