Lentera Kehidupan

Lentera Kehidupan

Al-Qur’an adalah lentera kehidupan. Al-Qur’an adalah sumber cahaya dari segala bentuk cahaya kebaikan yang ada di atas muka bumi ini.

Oleh. Miladiah al-Qibthiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Sahabat, jika diberi pilihan kamu lebih suka yang mana, baca Al-Qur’an atau smartphone? Sebenarnya dua pilihan ini kurang tepat disandingkan karena masing-masing punya kepentingan dalam kehidupan. Al-Qur’an adalah lentera kehidupan, sudah pasti menjadi kebutuhan sebab petunjuk jalan bagi umat manusia, khususnya mereka yang menganut agama Islam, sedangkan smartphone memudahkan kita mencari apa saja yang dibutuhkan hari ini.

Hanya saja hati terlampau sedih jika umat manusia yang menghuni dunia ini lebih mengutamakan smartphone daripada membaca Al-Qur’an, lebih rutin memegang smartphone daripada mushaf Al-Qur’an. Bahkan dalam sehari tak pernah menyentuh dan membaca Al-Qur’an.

Jangankan sehari, Sahabat, ada juga yang tergerak membaca Al-Qur’an hanya ketika Ramadan menyapa. Padahal, lentera Al-Qur'an inilah sejatinya penerang jalan menuju kebahagiaan hakiki. Jika ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka menadaburi lembar demi lembar, hingga kandungannya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sahabat, tahu tidak dengan baca Al-Qur’an akan mendapat pahala yang besar di sisi Allah? Silakan telaah firman Allah Swt. berikut ini,

إِنَّ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra': 9)

Juara Baca Al-Qur’an

Sahabat, bagaimana perasaanmu ketika menjadi juara baca Al-Qur’an? Juara di sini tidak mesti dalam lomba tingkat nasional maupun internasional, melainkan juara dalam mengejar pahala dan surga-Nya. Namun, tidak masalah juga bagi mereka yang mengikuti musabaqah tilawatilqur’an. Apalagi ketika tersemat predikat ahlul qur’an pada diri kita.

Yang menjadi masalah adalah ketika posisi tertinggi Al-Qur’an direbut oleh penggunaan smartphone dalam kehidupan. Di sebuah laman berita dikatakan bahwa negeri kita menjadi juara satu dalam penggunaan gadget di dunia. Subhanallah, ya. Negeri mayoritas muslim terbesar seharusnya juara dalam membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an, tetapi juara pada hal-hal yang bisa saja membawa mudarat yang lebih besar jika penggunaannya hilang kontrol dari hukum syarak.

Itu berarti, mayoritas penduduk muslim di sebuah negeri tidak menjamin perilakunya islami, Sahabat. Bahkan dikatakan di dalamnya, saudara yang setanah air dengan kita seringnya menggunakan smartpone mereka hanya pada aplikasi hiburan. Inilah realitas yang terjadi. Bisa ditebak aplikasi Al-Qur’an yang terinstal hanya di smartphone milik mereka yang berusia senja. Lalu, anak-anak muda?

Pemikiran Asing vs Al-Qur’an

Kalau saja umat manusia tahu bahwa kebutuhan Al-Qur’an jauh lebih urgen bahkan dari sekadar makan dan minum, maka mereka khususnya anak-anak muda selangkah pun tak akan keluar dari kediamannya sebelum membaca Al-Qur’an. Hal ini karena Al-Qur'an adalah lentera yang akan mengantarkannya pada kehidupan abadi.

Memang benar harus pandai dan hati-hati dalam menggunakan smartphone. Ibarat pisau bermata dua, smartphone bisa memberikan manfaat yang besar, tetapi bisa juga menjerumuskan pada mudarat yang merugikan penggunanya.

Di sinilah posisi Al-Qur’an sangat penting menunjang segala aktivitas kita. Sekadar menggunakan smartphone pun harus dalam awasan syarak. Sebut saja Gen Z. Dikatakan bahwa Gen Z akan membentuk seperempat dari populasi wilayah Asia-Pasifik. Masyaallah, ya, Sahabat. Generasi muda memang harus mengambil peran dalam perubahan menuju peradaban dunia yang lebih baik.

Namun, apa jadinya jika generasi ini lebih terbiasa dengan gawai daripada pedoman hidupnya, Al-Qur'an? Ke mana generasi penerus akan berlabuh jika sejak dini dibiarkan mencari jati diri tanpa tuntunan yang benar?

https://narasipost.com/story/10/2021/para-penjaga-al-quran-di-lembah-cihaur/

Sahabat, ketahuilah gempuran pemikiran asing mengintai kehidupan mereka di luar sana, bahkan di alam maya. Jangan sampai pemikiran asing lebih mendominasi mereka daripada sumber tsaqafah Islam, yakni Al-Qur’an, sebab pemikiran asing ini yang justru akan membuat taraf berpikir mereka rendah.

Pemikiran asing dan tsaqafah Islam akan selalu berbenturan, Sahabat. Ibarat air dan minyak tak akan pernah menyatu. Dari zaman Rasulullah hingga kini, pemikiran asing akan terus mencari celah mencederai tsaqofah Islam. Mereka harus mewaspadai pemikiran asing, sebab pemikiran asing inilah yang menghilangkan jati diri mereka sebagai pemuda-pemudi muslim yang taat pada Rabb dan syariat-Nya.

Mereka tidak boleh lumpuh terhadap Al-Qur'an akibat serangan pemikiran asing ini, sebab hanya Al-Qur'an yang mampu mengarahkan mereka pada kebangkitan. Al-Qur'an yang menjadikan mereka berada pada posisi fikrul mustanir dan Al-Qur'an yang meninggikan kedudukan dan derajat mereka jika diamalkan dan diajarkan pada umat manusia.

Unggul dengan Al-Qur’an

Ini tugas kita bersama mengarahkan mereka menjadi generasi bermental pejuang. Al-Qur'an harus tumbuh, bersemi, dan menjadi lentera di dalam dada mereka. Mereka harus paham bahwa Al-Qur'an akan mengantarkan mereka unggul tidak hanya pada sains dan teknologi, melainkan unggul dalam kesalehan dan ketakwaan.

Apa yang mereka butuhkan sejatinya jawabannya ada di dalam kalam-kalam Allah. Tinggal mereka gali kebesaran Allah melalui potensi akal yang mereka punya. Tak ada anak-anak yang terbelakang karena mempelajari dan mendalami Al-Qur'an. Sungguh ini pemikiran yang keliru.

Mereka justru terdepan di segala aspek kehidupan ketika berhasil membumikan Al-Qur'an. Sebagaimana generasi muda di masa Nabi kita Muhammad saw. dan para sahabat. Anak-anak muda menjadi pionir perubahan. Mereka berada di garda depan dalam pemikiran yang cemerlang, pendidikan yang tinggi, serta di medan perjuangan melanjutkan kehidupan Islam.

Nabi saw. pernah bersabda,

“Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.”

“Rabb-mu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran).” (HR. Ahmad)

Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya.”

Khatimah

Benar adanya bahwa Al-Qur’an adalah lentera kehidupan. Al-Qur’an adalah sumber cahaya dari segala bentuk cahaya kebaikan yang ada di atas muka bumi ini. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Alkitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura: 52)

Wallahu a’lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Miladiah al-Qibthiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Kami Menuntut Perubahan yang Ideologis
Next
Kenaikan Tarif Tol, Bukti Komersialisasi Layanan Publik
5 3 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

19 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Rosmiati
Rosmiati
9 months ago

Masyaallah ...
Semoga kita termaksud ke dalam Ahlul Quran.

Syukran atas pengingatnya, Mbak Mila.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Rosmiati
9 months ago

Aamiin aamiin. Waiyyaki

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
9 months ago

Masya Allah begitu pentingnya Al-Qur'an sebagai sumber kekuatan kita, sebagai cahaya kehidupan untuk meraih Rida Allah.
Keren mba Mila semoga banyak yang tercerahkan

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Dewi Kusuma
9 months ago

Betul, Bun. Apalagi diamalkan pahalanya berlipat ganda. Aamiin

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
9 months ago

Masyaallah, menjadi alarm bagi diri ini.
Barokallahu fiik, Mbak

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Afiyah Rasyad
9 months ago

Wafiki barakallah, Mbak

Mimy Muthmainnah
Mimy Muthmainnah
9 months ago

Masyaallah reminder banget buat diri dan siapa pun di luar sana yang ingin dicintai Allah maka perhatikan amalannya setiap saat. Semoga Al-Qur'an lah yg selalu dihati, pikiran dan lisan. Aamiin

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Mimy Muthmainnah
9 months ago

Al-Qur'an harus menerangi setiap langkah kita. Semoga umat Rasulullah tidak pernah bosan membaca dan mengamalkan isi Al-Qur'an

Novianti
Novianti
9 months ago

Al-Qur'an seharusnya jadi bacaan harian. Tidak hanya itu, dipahami, diamalkan. Katanya ingin berteman dengan Al-Qur'an, tapi membacanya enggan. Bahkan sedih ketika ada yang berdebat di kolom komentar dari pada anak muda. Salah satu yang saya baca, ngapain menghubungkan memilih pemimpin dengan agama. Pantas saja, merasa tidak penting membaca Al-Qur'an karena agama saja diabaikan.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Novianti
9 months ago

Betul banget, Mbak. Al-Qur'an harus diberikan agar umat tercerahkan bahwa segala aspek, asasnya mesti sumber hukum Islam.

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
9 months ago

MasyaAllah, ini memang menohok orang yg ga pernah buka dan baca Alqur'an banyakan lihat smartphone padahal banyak juga iklan ga penring bahkan hiburan yang sia-sia tanpa pahala. Semoga kita selalu memberi porsi lebih untuk mengaji dan mengkaji kalam Allah ini.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Hanimatul Umah
9 months ago

Miris banget, ibarat kata smartphone adalah separuh jiwa umat manusia saat ini. Padahal smartphone itu bagaikan dua mata pisau yang tajam. Kalo gak membawa manfaat, ya mudarat yang lebih besar ke penggunanya.

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Masyaallah, keren mbak Mila.

Sedih ya, dapat gelar kok jadi juara handphone alias pengakses hp lebih banyak daripada Al-Qur'an. Namun, itulah realitas yang terjadi saat ini. Meski begitu tetap berharap semoga generasi-generasi mendatang menjadi orang-orang yang membumikan Al-Qur'an.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Sartinah
9 months ago

Iyya, Mbak sedih banget. Sejak dini generasi kudu didekatkan dengan Al-Qur'an

Siti Komariah
Siti Komariah
9 months ago

Bener banget Mba Mila. Generasi makin jauh dari Al-Qur'an dna lebih memilih smarphone. Soalnya miris banget, anak masih SD sudah pegang smartphone apalagi saat ini pendidikan pun mendukung. Anak harus bawa HP saat ujian, padahal ada dampak negatif saat mereka bawa HP tanpa pengawas oraang tua.

Semoga kita bisa mendidik generasi agar lebih cinta Al-Qur'an daripada Smartphone.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Siti Komariah
9 months ago

Anak-anak harus didekatkan dengan Al-Qur'an sejak dini agar hidupnya selalu dalam koridor hukum syarak

Sherly
Sherly
9 months ago

Reminder bangeeet bagi para generasi muda untuk membumikan Al-Qur'an dalam hati dan kehidupan sehari-hari sebagai lentera.

Tulisan yang mencerahkan, semoga di luar sana banyak yang tercerahkan bahwa harus segera meraih kembali Al-Qur'an dan simpan erat di hati.

Miladiah al-Qibthiyah
Miladiah al-Qibthiyah
Reply to  Sherly
9 months ago

Aamiin aamiin. Bener banget Teh Sherly.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram