"Dan golongan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (Surah Al-Furqan ayat 74)"
Oleh. Aya Ummu Najwa
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Dunia memang telah berada di penghujungnya. Tingkah manusia kian sulit diterima akal. Kebebasan yang dipertuhankan seolah-olah menjadi agama baru. Dari ledakan LBGT yang kian merajalela, hingga gerakan tak mau punya anak alias childfree sebagai pencegah tua. Demi viral dan terkenal, agama dianggap tabu, saleh seakan aneh. Memang benar ini bukan hanya fenomena akhir zaman, akan tetapi sudah diagendakan. Ya, siapa lagi kalau bukan mereka, setan dan kroninya yaitu musuh-musuh Islam yang tak rela jika kaum muslim bangkit dan menggenggam agamanya.
Mirisnya umat Islam sendiri yang bahkan latah menyuarakan narasi kerusakan. Mereka tak malu menjadi corong sekularisme dan liberalisme, mengajak saudaranya untuk jauh dari tatanan syariat. Lihatlah komunitas LBGT di negeri ini, kian hari kian meresahkan. Mereka sudah sangat berani tampil di depan umum tanpa malu lagi. Para public figure yang menjadi tontonan malah tanpa tedeng aling-aling tampil menyerupai lawan jenisnya. Dari sulam alis, suntik botox, oplas, hingga ganti gender, dan mirisnya mereka tetap viral, ditonton banyak orang.
Dan yang paling mutakhir adalah seorang influencer muslim liberal yang tinggal di Jerman, yang dengan bangganya mengampanyekan childfree is antiaging. Baginya mempunyai anak akan membuatnya cepat tua karena kurang istirahat, biaya perawatan berkurang, dan tentunya kurang bahagia karena selalu diganggu dengan kebisingan suara anak-anak. Luar biasa berani manusia akhir zaman ini. Sejatinya para pengusung LBGT dan childfree adalah sama, mereka penganut kebebasan yang mendewakan hawa nafsu, apa pun alasannya. Mereka telah berani menyalahi aturan Sang Pencipta hanya demi memperturutkan nafsu syahwat mereka saja.
Bagaimana jika LBGT dan childfree ini dilegalkan? Selain menyalahi hukum agama yang akan mengundang murka Allah, tentu akan menghancurkan eksistensi manusia, karena tak akan ada lagi keturunan sebagai generasi penerus yang akan dilahirkan manusia. Mereka yang menyukai sesama jenis, bagaimana keturunan mereka akan dihasilkan? Mereka penganut paham childfree, yang sebagiannya adalah orang-orang yang takut tua, mereka takut dengan sesuatu yang belum tentu menimpa mereka, yaitu penuaan. Tapi satu hal yang mereka lupa, bahwa mereka pasti akan mati, sedang mati tak harus menunggu tua.
Para pelaku liwath lupa bahwa Allah telah menjungkirbalikkan kaum seperti mereka yang terdahulu. Tidakkah mereka membaca firman Allah dalam surah Huud ayat 81-83?
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ . فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ ، مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
“Para malaikat berkata: 'Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikutmu di akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu Subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?' Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”
Dalam Al-Muktashar fii At-Tafsir, hlm. 230-231 dijelaskan terkait ayat di atas, bahwa ketika para malaikat berkata pada Nabi Luth, untuk tidak perlu khawatir dengan gangguan kaumnya, kemudian para malaikat memerintahkan Luth untuk keluar dari negerinya bersama kaumnya ketika malam telah gelap. Dan melarang mereka menoleh ke belakang. Kecuali istri Nabi Luth, ia ditinggalkan dan akan mendapatkan siksa yang sama seperti kaumnya. Waktu turunnya azab adalah pada waktu Subuh. Dan waktu waktu Subuh itu amatlah sudah dekat. Ketika datang waktu negeri kaum Luth dijungkirbalikkan, yaitu bagian yang atas dijadikan ke bawah. Lalu kaum tersebut dihujani batu dari tanah yang panas dengan bertubi-tubi. Batu yang dijatuhkan tersebut adalah tanda khusus dari sisi Allah. Dan siksa semacam itu pula dapat ditimpakan kepada kaum Quraisy jika mereka melakukan kemaksiatan yang sama, yaitu pada orang-orang yang berbuat zalim.
Sedangkan bagi pemuja childfree yang tak ingin kendur badannya karena menyusui, capek karena repot mengurus anak, terganggu istirahatnya sebab suara anak, ingatlah kalian juga seorang anak bagi orang tua kalian. Mempunyai anak adalah salah satu tujuan menikah yang disyariatkan oleh Allah. Dalam akidah Islam, kita tak akan berhenti hanya hidup di dunia saja. Dunia ini hanya persinggahan sedang akhirat adalah kampung halaman sejati kita. Di sanalah kita akan mengharapkan syafaat dari siapa pun yang bisa memberi syafaat, salah satunya adalah anak saleh salihah.
Akankah kita naif dengan hanya mengandalkan amalan kita yang mungkin hanya sekadarnya? Merasa sudah menggenggam kunci-kunci surga, sehingga kita berani menentang apa yang Allah tentukan? Ataukah kita memang tak meyakini adanya akhirat? Tidakkah kita menginginkan apa yang Rasulullah sabdakan dalam salah satu hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut? “Dari sahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, ‘Bila seseorang meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali berasal dari tiga hal, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya."
Begitu besarnya pengaruh anak saleh bagi kehidupan dunia dan akhirat kita, yang dapat mengantarkan kita kepada surga-Nya jika kita mendidik dan merawat mereka dengan agama. Dan bukankah seharusnya seorang muslim memperbanyak doa,
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Dan golongan orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami pasangan dan keturunan sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (Surah Al-Furqan ayat 74)
Sungguh dunia itu sementara, dan semua akan binasa pada akhirnya. Semua makhluk akan mati, termasuk manusia. Kematian akan mendatangimu meski kausuntikkan botox sejuta kali, kausedot lemakmu setiap saat, melakukan segala jenis perawatan, meski kau menolak tua. Karena syarat mati tak harus tua. Bukankah seharusnya kita sibuk mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk akhirat kita? Termasuk mencetak generasi Islam yang tangguh, daripada sibuk mencegah kerutan yang pasti datang dengan segala cara, bahkan dengan berani menentang syariat-Nya?
Wallahu a'lam[]