"Dunia ini hanyalah sebuah kefanaan. Tiada yang abadi selain ketidakabadian. Bertahanlah dan jangan terseret arus keduniawian. Genggam kuat-kuat tali-Nya dan jangan sedetik pun kau lepaskan. Segala bujuk rayu yang memburumu, jangan pernah kau dengarkan."
Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Tiadalah satu pun hamba beriman yang tak mendapat ujian. Sebuah ikrar suci akan memastikan dirinya teguh dalam berbagai keadaan. Perkataan setia bersanding dalam perbuatan agar tak sekadar menjadi bualan. Keyakinan pada Yang Esa akan menuntaskan segalanya.
Bila hidup terasa berat, ingatlah bahwa ia hanya sesaat. Penat itu akan berganti dengan saat istirahat. Semua akan menjadi ringan bila nanti kau ingat. Hati dan lisan yang basah oleh syukur atas segala nikmat.
Hari-hari yang melelahkan akan menjadi masa lalu dalam satu kejapan. Kesibukan tak mungkin berlangsung tanpa kesudahan. Segala kerepotan dunia hanyalah kefanaan, sedangkan buahnya yang akan berkekalan. Bagaimana kita akan menyelesaikannya, dengan seadanya ataukah sebaik perencanaan?
Meski masalah terus berkelindan, tetaplah bertahan. Setiap permulaan pasti berujung pada akhiran. Sebagaimana perjumpaan yang tak bisa menghindari perpisahan. Segala laramu akan mendapatkan penyembuhan. Bagai kapas diterbangkan sang bayu, amatlah mudah bagi-Nya untuk menghapus semua kesulitan.
Bila ada yang hilang dan tertinggal dalam langkahmu, jangan merundung hatimu dengan penyesalan berlebihan. Apa yang kau lewatkan dalam perjalananmu berarti memang bukan untuk kau simpan. Yakinlah bahwa setiap diri telah ditetapkan bagian masing-masing tanpa ada kekeliruan.
Tak usah terlampau bersedih, segala luka pada akhirnya akan kau ingat sebagai kenangan. Begitu pula, jangan terlalu larut dalam sukacita yang mungkin saja melenakan. Apa yang kau genggam hari ini akan lekang juga tanpa kau mampu pertahankan. Apa yang kau tolak dan abaikan bisa jadi akan mendekapmu tanpa pernah sedetik pun kau bayangkan. Hidup adalah tentang penerimaan dan kesiapan.
Waktu akan terus bergulir dengan membawa sejuta kesempatan bagi anak manusia. Ada banyak harapan yang disajikan dalam setiap jalinan detik dan peristiwa. Hikmah bertutur dalam sahajanya ujian dan cobaan yang menyapa. Terselip pula padanya pelajaran berharga bagi siapa yang mau menerima.
Hidup tak berhenti saat ini. Atma tak akan mati selama bukan ajal yang mendatangi. Meski dihantam beribu badai, raga tak akan luruh bila belum waktunya untuk kembali. Sepanjang napas yang terus berembus, sepanjang itu pula kewajiban sebagai hamba harus dilakoni. Janganlah takut sebab Allah pasti menemani.
Bertahan dalam gelombang kehidupan. Bertahan dalam dinamika perjuangan. Niscayalah ia memintamu untuk meluaskan kesabaran. Ikhlas pun harus senantiasa tersemat tanpa boleh ditinggalkan. Kesungguhan yang bila kau lupakan, bisa membuatmu tergilas dalam ketertinggalan. Atas semuanya, akidah yang murni adalah sebuah keharusan. Sebab ialah yang akan menjadikanmu mampu meraih kemenangan.
Bila hari ini terasa muram, yakinlah ia hanya sebentar dan pasti berlalu. Laksana angin menyingkirkan awan kelabu, mencerahkan kembali hati yang sendu. Ambillah waktumu secukupnya dan kembalilah menderu. Allah karuniakan hari ini untuk membuat lembaran baru.
Sayapmu bisa jadi patah, tapi kau masih punya kaki untuk berlari. Kehilangan bukan alasan untuk mengundurkan diri. Satu pukulan tak akan membuatmu mundur dan berhenti. Bangkitlah dan kembali. Kumpulkan semua yang kau punyai sebagai amunisi. Perjuangan masih belum usai.
Deraan uji dan coba menjadi warna warni yang menghiasi kehidupan. Kegagalan menjadi pembuka jalan bagi keberhasilan. Bulatkan tekad untuk semakin gigih mengupayakan. Kesulitan tak akan menghapus setiap kemudahan. Dalam celah yang sempit, selalu ada setitik cahaya penerangan. Hidup tak mungkin selamanya dalam kesuraman. Bukankah pelangi muncul usai hujan?
Dunia ini hanyalah sebuah kefanaan. Tiada yang abadi selain ketidakabadian. Bertahanlah dan jangan terseret arus keduniawian. Genggam kuat-kuat tali-Nya dan jangan sedetik pun kau lepaskan. Segala bujuk rayu yang memburumu, jangan pernah kau dengarkan.
Duhai jiwa yang merana, tiada pernah Dia meninggalkanmu. Sungguh Dia berada di sisimu selalu. Menemanimu dalam setiap langkahmu. Hapuskan segala gundah yang mengganggu. Genggamlah imanmu meski hantaman datang bertalu-talu. Tiada ruang kosong untuk durjana menguasai nafsu. Murnikan kembali ikhlas hanya untuk Rabbmu. Tegarlah hingga nanti tiba akhirnya bagimu. Ingatlah bagaimana Allah telah menyatakan dalam surah Ali Imran ayat 139:
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula bersedih hati. Kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu termasuk orang-orang yang beriman.”[]