“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat:56).
Oleh: Minah Mahabbah
NarasiPost.com - Who am I? Siapa saya? Pertanyaan ini tidak sekadar menanyakan nama orang tersebut tetapi merupakan sebuah pertanyaan tentang jati dirinya yang sebenarnya. Yang seharusnya mampu kita jawab, walaupun masih banyak yang belum mengetahui akan jati dirinya.
Hidupnya hanya menginginkan happy fun. Senang-senang dan tidak mau diatur. Akhirnya kebablasan. Apa yang menyebabkan ini semua? Ini dikarenakan krisis identitas, identitas dirinya tidak jelas sehingga mudah terbawa angin. Ketika kita tidak mengetahui siapa diri kita, tujuan hiduppun menjadi tidak jelas. Akibatnya, akan mudah terombang-ambing mengikuti gaya hidup agar bisa eksis. Persis seperti layang-layang. Padahal bekal hidup kita terbatas. Usia kitapun juga terbatas.
Selain itu juga, banyak dari kita masih mengikuti gaya hidup barat dalam semua lini kehidupan. Barat dijadikan kiblat dalam menjalani kehidupan. Apapun yang dilakukan tanpa melihat apakah itu diperbolehkan atau tidak. Tidak memperhatikan halal dan haramnya. Berpakaian dipakai karena modis bukan karena syar’i dalam menggunakannya. Narkoba merajalela dan pergaulan bebas. Miris!
Karena itu, mari kenali diri kita. Bagaimana caranya? ketika kita beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala, yakin bahwa Allah adalah Sang Pencipta, dan hidup yang kita jalani ini adalah ciptaan Allah. Maka kita akan berupaya mencari jati diri kita yang sebenarnya.
Ada 3 pertanyaan mendasar yang harus kita jawab yakni dari mana kita berasal, untuk apa kita diciptakan dan mau kemana kita setelah mati. Pertanyaan ini harus kita jawab, agar kita mampu menjalani hidup lebih terarah dan benar, yang terpenting adalah kita akan mengenal diri kita, sehingga apapun yang kita lakukan sesuai dengan Aturan Allah Subahanahu Wa Ta'aala.
Dari Mana Kita Berasal?
Islam memberikan jawaban bahwa kita berasal dari Allah Subahanahu Wa Ta'aala. Allah yang menciptakan manusia. Allah sebagai Al-Khaliq (Pencipta) sekaligus Al-Mudabbir (Pengatur). Karena Allah yang ciptakan kita, Allah jugalah yang berhak mengatur kita. jadi, dalam hidup ada perintah dan larangan dari Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Untuk Apa Kita Diciptakan?
Pertanyaan ini harus terjawab dengan benar, agar kita tidak bingung dan tersesat dalam menjalani kehidupan ini. Jika kita mengetahui untuk apa kita diciptakan oleh Allah maka kita akan mengetahui apa saja yang harus kita lakukan di dunia ini. Misal, jika kita ingin melakukan perjalanan maka kita harus mengetahui tujuan perjalanan kita. kalau tidak mengetahui arah dan tujuan, maka akan ngalor ngidul, tidak jelas arah. Jadi, harus tahu menjalani hidup dengan tujuan yang benar.
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat:56).
Tujuan Allah menciptakan kita semata-mata untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala. Allah Sang Pencipta manusia serta Pengatur manusia yang menetapkan bahwa keberadaan manusia di dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah tidak hanya puasa, sholat, bacaan Alquran saja, namun semua perbuatan kita harus terikat dengan hukum Allah, baik dalam ibadah sholat, puasa, baca Alquran, berbuat baik, jujur, berbakti pada orang tua, pergaulan yang benar, muamalah, kesehatan dll, harus terikat pada hukum Allah. Taat, tunduk dan patuh kepada-Nya serta terikat dengan aturan agama yang disyariatkan-Nya, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan itu semua, insya Allah kita tidak akan tersesat dalam hidup ini.
Mau Kemana Kita Setelah Mati?
Ketika kita mati, kita akan kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'aala, untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan saat di dunia. Semua amal perbuatan kita di dunia akan dihisab oleh Allah. Jika kita di dunia benar-benar beriman kepada Allah, menjalankan semua aturan dari Allah, maka balasannya adalah surga, namun, jika kita melanggar aturan Allah, tidak beriman kepada Allah, bermaksiat, dll. Maka sudah pasti balasannya neraka.
Alhamdulillah, terjawablah 3 pertanyaan di atas, semoga dengan jawaban tersebut, akal dan hati kita semakin terbuka, mampu menemukan jati diri kita yang sebenarnya dan jalan hidup yang kita lalui tidak salah arah. Menjadikan hidup kita semakin tunduk dan taat kepada Allah di manapun kita berada.
Kematian akan datang kapan saja dengan izin Allah dan tidak ada yang tahu kapan datangnya, maka sudah seharusnya kita bersiap diri menghadapinnya, memanfaatkan kehidupan yang sebentar ini senantiasa untuk Allah, tunduk dan taat kepada Allah, ingat akan mati dan akhirat, merasa diawasi Allah, selalu introspeksi diri, memperbanyak amal kebaikan serta senantiasa berjuang di jalan Allah, agar kelak saat menghadap-Nya kita dalam keadaan yang husnul khatimah. Aamiin.
Wallahua'lam.
Picture Source by Google