Masih Takut Berdakwah?

"Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan perkataan yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula, sungguh Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)

Oleh: Aqila Ghania Syaakirah

NarasiPost.com - Mengapa kasus narkoba, perzinaan, penindasan, pelecehan masih terjadi hingga sekarang ini? Apa yang harus kita lakukan agar masalah-masalah tersebut bisa berhenti? Memang ada caranya? Bukankah masalah seperti itu mustahil untuk dihilangkan dari muka bumi? Pasti bisa. Setiap masalah pasti ada solusinya bukan?

Satu-satunya solusi untuk masalah ini adalah berdakwah. Dengan dakwah maka umat manusia akan terhindar dari kekacauan, keributan dan kerusakan. Dengan dakwah, maka akan terlahirnya sebuah peradaban baru. Yang tertib, tenang dan damai.

Mengingatkan orang lain kepada kebaikan, meluruskan agar kembali ke jalan yang benar, dengan tujuan bukan untuk cari muka tetapi agar bisa menerapkan Islam Rahmaatan Lil 'Alamin.

Salah satu kewajiban seorang Muslim adalah berdakwah. Namun, sayangnya pada zaman yang menerapkan sistem kufur saat ini, saat seseorang menyeru kepada kebaikan, malah dianggap sok suci dan direndahkan. Padahal, Allah Subhanahu Wa Ta’aala sendiri yang memerintahkan kita untuk saling mengingatkan atau berdakwah. Sehingga tentu aktivitas berdakwah ini tidak bisa diremehkan dan ditinggalkan begitu saja.

Dalam QS. An-Nahl ayat 125,

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: "Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan perkataan yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula, sungguh Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari ayat ini, kita bisa mengambil hikmah bahwasanya dakwah itu hukumnya wajib. Dan tentunya, ada syarat-syarat yang harus kita penuhi ketika berdakwah. Yaitu dengan cara yang baik dan perkataan yang baik. Sehingga, dengan begini maka seharusnya tidak ada lagi yang merasa malu atau takut untuk berdakwah. Karena melaksanakan aktivitas dakwah ini dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar, bukan ajang untuk membuktikan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Namun, sayangnya pada zaman sekarang yang menerapkan sistem kufur ini melahirkan pemahaman-pemahaman yang merusak pemikiran manusia tentang dakwah. Hingga kemudian, sering kita dapati banyak sekali orang yang merasa takut untuk berdakwah karena takut untuk diejek, dijauhi, direndahkan dengan orang-orang sekitar.

Tetapi, hal ini tidak bisa dijadikan alasan bagi kita untuk berhenti berdakwah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, pembawa risalah terakhir dan menyempurnakan risalah-risalah sebelumnya. Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengalami tekanan yang luar biasa.

Perjuangannya dalam menyebarkan Islam pastinya adalah perjuangan yang sangat berat. Pernah suatu saat kaum kafir Quraisy mengancam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam agar berhenti berdakwah. Jika tidak, maka ancamannya adalah mati. Tetapi apakah itu membuat Nabi Muhammad berhenti menyebarkan Islam? Tidak! Justru beliau semakin teguh dan kuat kepada Allah. Beliau tetap menyebarkan dakwah, tidak berhenti. Terus berdakwah, hingga pada waktu itu, Islam pernah menguasai dua per tiga dunia.

Dari sini, bisa kita ambil hikmah bahwa dakwah adalah sebuah keharusan. Seseorang yang beriman, saat ia dicela, dicaci maki saat menyampaikan kebenaran di jalan Allah. Justru, keimanannya semakin kuat, semangatnya semakin membara, dan tekadnya semakin kokoh.

Maka, orang yang memiliki tujuan jelas dan tekadnya sudah kuat. Insya Allah, Allah akan mempermudah jalannya. Oleh karena itu, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah memikirkan tujuan dan menyiapkan tekad, kita harus buat yang namanya desain terlebih dahulu. Karena tanpa desain, pesawatpun tidak bisa dibuat. Tanpa desain, kita tidak dapat merealisasikan tujuan yang ingin kita capai.

Semua hal itu dimulai dari langkah kecil. Maka jangan malu ketika ada banyak hal yang belum kita pahami. Pelan-pelan, satu-satu. Jika kita tetap istikamah, semua langkah kecil itu akan berbuah menjadi sesuatu yang besar.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai, selagi kita masih ada waktu dan umur. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya untuk menunaikan kewajiban-kewajiban yang belum berhasil kita selesaikan.

Ucapkanlah yang memang harus diucapkan, walaupun hanya satu ayat.

Picture Source by Google

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Aqila Ghania Syaakirah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tentang Rezeki
Next
Membangun Kepribadian Pendidik Umat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram