Tahun 2023 Datang, Siapkah Kita?

"Jika ingin pergi dengan cepat, lakukanlah sendirian. Jika ingin pergi jauh, lakukan bersama-sama."

Oleh. Keni Rahayu
(Kontributor NarasiPost.Com dan Penulis Buku Sebab Perasaan bukan Tuhan)

NarasiPost.Com-Wah tidak terasa 365 hari di 2022 telah berlalu, kini masuk pada 2023. Pertanyaannya, seberapa siap kita menghadapi tahun 2023? Apakah senang, tenang, atau bimbang? Apa yang menjadikan langkahmu di masa yang baru ini menjadi lebih matang?

Melihat kondisi pemuda hari ini, makin ke sini makin ke sana. Pergaulan bebas merajalela, bahkan variasinya semakin aneh saja. Masalah bullying seakan tak ada ujung. Bahkan, semakin hari semakin banyak perundung. Di bidang ekonomi, anak muda diakali dari kepala sampai kaki. Di sektor hulu dia diperbudak, di sektor hilir harga dirinya diinjak-injak. Pemuda tergerus putaran roda ekonomi. Ini diperparah dengan kurikulum pendidikan bertajuk kurikulum merdeka. Siswa diajak berpikir bebas, diarahkan menjadi budak korporat.

Belum selesai hanya di situ. Konsep berbahaya seperti Islam moderat, childfree, one love, sexual consent dijejalkan ke para pemuda. Film dalam maupun luar negeri seolah bergandengan tangan merusak pemikiran mereka. Media sosial dijadikan ajang hiburan, tak luput pula jadi bahan serangan. Influencer mengampanyekan gaya hidup hedonisme dan kebebasan. Dalam kondisi begini, tentu kita tidak bisa diam saja.

Dua Ranah Perbaikan

Setidaknya tulisan ini ingin membagikan dua ranah yang bisa kita upayakan, perbaikan secara individu dan berjemaah. Berikut langkah-langkah yang bisa diupayakan bagi individu. Check this out.

  1. Memperbaiki diri. Kita bisa saja terlena dengan kondisi. Padahal, sejatinya kita adalah pemegang kendali. Ini bisa kita pahami hanya jika kita paham tentang hakikat hidup ini, untuk apa dan oleh siapa? Segala amal kita akan hangus begitu saja atau kembali pada Sang Pencipta? Pemahaman yang benar tentang ini akan menjadi muara amal-amal yang benar pula. Maka, kita tidak boleh berhenti memperbaiki diri dengan rutin mengkaji Islam. Sebagaimana kita tahu, belajar ilmu agama itu wajib 'ain. ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
  2. Meningkatkan skill. Keahlian yang kita miliki tentu sia-sia tanpa ada kejelasan visi. Setelah kita rutin mengkaji Islam, mendapati visi yang jelas, maka selanjutnya kita meningkatkan skill kita. Tujuannya, bukan sebatas dapat cuan, tapi dalam rangka menggagas kebaikan. Mundurnya kaum muda akibat kenihilan paham mereka dengan visi hidup dan agamanya. Maka, ranah kita adalah meningkatkan skill untuk menjadi jalan mempromosikan Islam pada kaum muda. Keahlian apa yang ingin kita tingkatkan? Bisa tentang kepenulisan, public speaking, desain, video editing, rutin membuat konten Islam di media sosial, dan sebagainya. Menjadi seorang muslim bervisi dan mengembangkannya merupakan tanda kamu serius mempersiapkan kehidupan setelah ini.
  3. Tulis targetmu dengan rinci. Alih-alih menulis "Aku akan membaca lebih banyak buku" atau "Aku akan menulis lebih sering dari sebelumnya", tulis saja begini "Aku akan membaca satu buku setiap bulan selama 2023" atau "Aku akan menulis satu hari satu caption instagram". Menulis target secara jelas, memudahkan kita memetakan perwujudannya.

Tiga poin atas adalah ranah kita secara personal. Itu memang penting, tapi jangan berpuas hanya sampai di situ. Yang tak kalah penting, kita butuh lingkungan yang mendukung setiap visi misi yang kita rancang. Inilah ranah berjemaah.
"Jika ingin pergi dengan cepat, lakukanlah sendirian. Jika ingin pergi jauh, lakukan bersama-sama."

Kita mungkin pernah dengar pepatah ini. Pesan di baliknya sungguh luar biasa. Mengupayakan perbaikan kaum muda hari ini adalah tujuan besar dan visi jauh ke depan. Sebab, memperbaiki pemuda hari ini sama saja kita mempersiapkan calon pemimpin di masa mendatang. Maka, untuk melakukan hal besar ini, kita tidak bisa sendiri. Kita butuh bergerak bersama-sama. Ini seperti yang disabdakan Rasul salallahu alayhi wasallam, bahwa umat Islam adalah satu tubuh. Kita akan bisa melakukan satu aktivitas berarti ketika mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya bergerak selaras untuk tujuan yang sama. Bagaimana mungkin kita bisa berjalan meski hati berkehendak tapi mata kita terpejam dan kaki kita diam?

Begitu pula upaya perbaikan umat ini. Umat Islam hari ini dicerai-berai. Secara politik, umat Islam dikotak-kotakkan menjadi 50 lebih negara. Secara pemikiran umat Islam dihancurkan dan diklasifikasikan seolah berbeda arah tujuan. Sebagian umat Islam mengupayakan perbaikan, sebagian lain malah menghancurkan. Sebagian umat Islam melakukan amar makruf nahi mungkar, sebagian lagi membantu Barat melakukan amar mungkar nahi makruf.

Khatimah

Untuk bisa meraih cita-cita besar, kita harus bergerak bersama untuk mengupayakannya. Nasib pemuda, ada di tangan kita. Kita hendak bergerak sendiri, atau bersama-sama itu pilihan Anda. Tapi, bergerak sendiri tentu tidak akan semudah kita bergerak bersama

Mari ambil bagian perubahan. Merapatlah bersama kelompok dakwah ideologis yang jelas visi misi perubahannya secara universal, bukan parsial rutinan lima tahun sekali. Mudah-mudahan Allah kuatkan kita mengemban amanah agung ini. Insyaallah. Wallahu a'lam bishowab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Keni Rahayu Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Berhentilah Menjadi Gelas dan Jadilah Seperti Lautan
Next
Made You Look
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram