Teguhlah dengan Jilbabmu meski Sekolah Tak Mendukungmu

"Putriku, jadilah muslimah tangguh yang tidak gentar menghadapi tantangan zaman. Tetaplah taat pada Zat yang menggenggam jiwamu, hingga tiba waktumu kembali ke kampung akhirat dengan rida Allah Swt..”

Oleh. Rery Kurniawati Danu Iswanto
(Praktisi Pendidikan)

NarasiPost.Com-Jilbab atau yang lebih dikenal dengan istilah gamis adalah identitas bagi muslimah. Tidak sekadar identitas, menggunakan jilbab merupakan bentuk ketaatan pada perintah Allah Swt. Demikian juga dengan khimar, di masyarakat Indonesia pada umumnya, khimar lebih familiar dengan sebutan kerudung. Bahkan, banyak juga yang mengartikan jilbab adalah kerudung. Padahal jika dirujuk pada bahasa Arab, dan dipahami secara mendalam, pakaian muslimah yang harus digunakan adalah jilbab (gamis) dan khimar. Ini hanyalah satu dari sekian banyak syariat Islam yang barangkali tidak dipahami sebagian besar muslim dan muslimah di negeri ini. Jika paham saja tidak, apatah lagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di tengah pemahaman masyarakat yang minim tentang syariat Islam, khususnya tentang jilbab dan khimar, justru ada upaya masif dan sistemik untuk mengaruskan moderasi tentang jilbab. Salah satunya adalah larangan penerapan kewajiban seragam dengan identitas keagamaan di sekolah. Tentu saja identitas yang dimaksud adalah identitas muslimah. Bahkan, kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah yang seharusnya berkewajiban melindungi akidah generasi muda dan memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang benar di sekolah. Penerapan syariat agama di sekolah seperti sesuatu yang jauh panggang dari api. Sistem pendidikan yang sekular dan liberal tidak memungkinkan terjadinya penerapan syariat tersebut. Bahkan, di sekolah-sekolah berbasis pendidikan Islam pun akan diterapkan aturan-aturan sedemikian rupa sehingga tidak dapat bebas begitu saja mendidik siswanya dengan pemahaman Islam yang kaffah. Jika melanggar aturan pemerintah maka sangsi yang akan didapat.
Aduhai, dalam sistem pendidikan yang sekular dan liberal ini tentulah semakin berat upaya orang tua untuk menanamkan syariat Islam pada anak-anaknya. Anak-anak perempuan yang dididik taat dengan jilbab dan khimar di rumah, bisa jadi harus berbenturan dengan aturan sekolah yang melarangnya. Atau jika tidak ada larangan pun, dia akan tampil berbeda di antara teman-temannya di sekolah karena gamis dan khimar yang dipakainya, sedangkan anak-anak lainnya menggunakan seragam sesuai ketentuan sekolah. Meski di sekolah berbasis Islam, umumnya seragam sekolahnya tidak berbentuk gamis, melainkan baju setelan atasan dan rok panjang. Para orang tua yang ingin menerapkan seragam sekolah sesuai syariat pada anaknya, akhirnya harus ekstra membuat seragam sendiri atau memodifikasinya menjadi bentuk gamis.

Sungguh memegang teguh ajaran agama di akhir zaman memanglah seperti menggenggam bara api saja. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api (HR. Tirmidzi)".

Bagaimanapun, syariat Allah harus ditegakkan. Islam telah sempurna bersama dengan diutusnya nabiullah terakhir, Nabi Muhammad saw. Oleh karenanya, pesan bunda untuk putriku yang kelak diharapkan akan melanjutkan perjuangan menegakkan syariat Islam, "Putriku, teguhlah dengan jilbabmu, meski di sekolah dan di lingkungan sekitarmu tak banyak muslimah yang mengenakannya, atau bahkan ada larangan bagimu untuk mengenakannya. Tutuplah auratmu dengan sempurna, sebagai bentuk ketaatan pada Tuhanmu. Hanya karena Allah sajalah alasanmu berpegang teguh. Hanya kepada Allah sajalah hendaknya kamu takut dan taat. Jadilah muslimah tangguh yang tidak gentar menghadapi tantangan zaman. Tetaplah taat pada Zat yang menggenggam jiwamu, hingga tiba waktumu kembali ke kampung akhirat dengan rida Allah Swt..” Rabbihabliminassholihin. Rabbihabliminassholihin.

“Putriku, mungkin di sekolah kamu terlihat berbeda, mengenakan seragam sekolah berupa jilbab dan khimar, lengkap dengan kaus kaki yang sempurna menutupi kaki. Tak mengapa jika terlihat berbeda di antara teman-temanmu, karena yang banyak atau bahkan hampir semua, tidak menjadi patokan benar dan salah suatu perbuatan. Meski kamu sendirian, teguhlah dalam pilihan. Jadikan standar kebenaran hanya pada Al-Qur’an dan Hadis saja. Putriku, dalam Al-Qur’an telah jelas diterangkan bahwa pakaian muslimah adalah jilbab dan khimar. Oleh karena itu, jangan ada keraguan untuk selalu menaatinya. Kenakanlah, baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Karena taat tidak mengenal tempat, karena taat harus setiap saat. Semoga Allah Swt. Memberikan rahmat atasmu. Aamiin ya rabbal alaamiin.”
Wallahualam bishowwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Rery Kurniawati Danu Iswanto Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pungli: Memperkaya Diri dengan Cara Tak Terpuji
Next
Terompet Euforia Akhir Tahun, Bukan Milik Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram