Betapa Ruginya Menyia-nyiakan Waktu

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran" (TQS. Al-Ashr [103]:1-3).

Oleh. Ahsani Ashri

NarasiPost.Com-Waktu berlalu tak terasa sangat cepat, tahun berganti tanpa kita sadari. Pertanyaannya, apakah tahun yang berlalu lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya? Jawabannya kita sendiri yang dapat mengukur dan memaknai setiap waktu yang berlalu.

Bagi seorang muslim, waktu adalah hal yang paling berharga di dalam kehidupannya. Waktu adalah salah satu nikmat yang agung pemberian Allah Azza wa Jalla kepada manusia. Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya dengan amal saleh, sampai-sampai Allah bersumpah dengan menyebut masa, dalam firman-Nya:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran" (TQS. Al-Ashr [103]:1-3).

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya masa. Imam Fakhruddin Ar-Razi mengatakan di dalam tafsirnya ketika beliau menafsirkan surah Al-Ashr, "Sesungguhnya di dalam masa mengandung keajaiban-keajaiban. Di dalamnya terdapat rasa senang dan susah, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan. Dan juga, umur ini tidak dapat dinilai dengan sesuatu, dalam hal mahal dan berharganya sebuah umur."

Andai seseorang menyia-nyiakan umurnya seribu tahun untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan melakukan maksiat, kemudian orang itu bertobat di akhir hayatnya, dan ditetapkan seseorang itu mendapatkan kebahagiaan di detik-detik terakhir umurnya, maka ia akan berada di dalam surga untuk selamanya.

Pernah dengar kisah pembunuh 100 jiwa yang membuat dua malaikat maut berdebat? Ya, kisah ini dinukil dari kitab Sahih Bukhari, bahwa ada laki-laki pembunuh 100 jiwa yang ingin bertobat, kemudian ia hendak dianjurkan oleh seorang alim untuk hijrah ke suatu tempat di mana banyak orang beriman di sana. Ketika di tengah perjalanan, kematian pun menjemputnya. Akhirnya malaikat rahmat dan azab berselisih pendapat tentang kematiannya untuk mengukur jarak mana yang lebih dekat kepada pintu tobat atau pijakan sebelumnya, ternyata laki-laki itu lebih dekat keberadaanya dengan tempat hijrah yang hendak ia datangi, akhirnya ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.

Dari kisah ini, dapat diambil hikmah bahwa ketika kita menyadari perbuatan maksiat, hendaknya tobat dilakukan dengan segera tanpa mengulur-ulur waktu, karena mungkin saja umur kita tidak lama. Saya jadi teringat dengan lirik sebuah lagu berikut:

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada
Kan kembali pada-Nya
Bila waktu telah memanggil
Teman sejati hanyalah amal

Mungkin potongan lagu "Bila Waktu Telah Berakhir" yang dibawakan oleh penyanyi religi Opick tersebut sangat cocok dengan gambaran ini. Ketika waktu kehidupan sudah berakhir, maka tinggalah amal yang menemani kehidupan kita selanjutnya. Pertanyaannya, seberapa banyak amalan kebaikan kita? Jangan sampai kita menyesal karena penyesalan kita tidak akan pernah bisa mengembalikan kita ke dunia untuk memperbaikinya.

Barangkali Allah telah memanjangan usia kita sebagai motivasi untuk berpikir, merenung serta sebagai medan meningkatkan keimanan dan banyak mengingat-Nya. Begitulah perjalanan seorang muslim, kita tidak selamanya berada di jalan kebenaran atau kebaikan, kadang-kadang ada di rambu-rambu yang dilanggar, seperti melakukan dosa kecil yang tidak kita sadari.

Oleh karena itu, setiap hari hendaknya menyediakan waktu untuk menghisab/memuhasabahi diri sendiri, mengkaji, dan mengevaluasi apa yang telah kita perbuat selama 24 jam ini agar dosa-dosa yang melekat dapat segera kita perbaiki. Perhatikan investasi amal yang hendak kita persiapkan sebagai bekal di hari akhir nanti.

Diriwayatkan dari Imam At-Tirmidzi, dari Syadad bin Aus ra., dari Nabi Muhammad saw., bahwa beliau berkata, "Orang yang pandai adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt."

Maka alangkah baiknya, apabila kita selalu mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan juga membuat persiapan-persiapan untuk meraih masa depan yang lebih baik, Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (TQS. Al-Hasyr [59]:18).

Memang, melakukan perubahan itu tak semudah membalikkan telapak tangan, namun ketika kita berazam akan berubah, mohonlah kepada Allah agar memudahkan di setiap prosesnya. Agar tidak merasa berat memulainya, ambil saja satu kebaikan+ dan jadikan kebaikan itu sebagai amalan keunggulan kita, misalnya qiyamul lail atau sedekah, lalu berusahalah agar kebaikan itu kita lakukan dengan rutin (istikamah).

Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalani sebuah perubahan besar, menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu, pandai memuhasabahi diri, dan komitmen dengan perencanaan investasi akhirat kelak.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ahsani Annajma Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pelecehan Agama Kian Menjadi di Alam Demokrasi
Next
Kazakhstan di Persimpangan Jalan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram