Niat Karena Allah

Menata niat itu penting, karena niat yang benar akan bernilai pahala dan tentu Allah pasti rida dengan segala perbuatan yang kita lakukan. Kita akan mendapatkan sesuai apa yang kita niatkan.


Oleh: Minah Mahabbah

NarasiPost.com - Melakukan sesuatu hendaklah mendahulukan niat karena niat adalah tujuan dan keinginan hati.

Ketika seseorang melakukan amalan maka sudah seharusnya mendahulukan niat yang benar-benar hanya mengharapkan rida Allah. Agar amalan yang kita lakukan tidak sia-sia. Harus niat ikhlas karena Allah.

Ketika seseorang beramal hendaklah memenuhi 2 syarat yakni niat ikhlas karena Allah dan sesuai aturan dan syariat Allah Subhanahu Wa Ta'aala dan sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Segala amal perbuatan yang kita lakukan harus berlandaskan pada niat. Beribadah kepada Allah, beramal saleh, membantu atau menolong orang lain semata-mata niatnya karena Allah, bukan karena mengharap pujian orang lain, ingin pamer atau ria. Ini yang harus kita hindari agar amalan yang kita lakukan tidak terkikis habis atau sia-sia.
Sabda Rasulullah tentang niat.

“Sesungguhnya segala perbuatan itu berlandaskan niat, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menata niat itu penting, karena niat yang benar akan bernilai pahala dan tentu Allah pasti rida dengan segala perbuatan yang kita lakukan. Kita akan mendapatkan sesuai apa yang kita niatkan.

Niat adalah pondasi dari semua amalan yang berpotensi pahala atau tidak, tergantung niatnya ketika beramal.

Ketika ingin berbuat baik, niatkan hanya karena Allah. Bila niat baik sudah ada namun belum sempat tertunaikan, Insya Allah niat baik itu akan bernilai pahala.

Niat baik saja berpahala, apalagi melakukan kebaikan pasti akan mendapatkan pahala yang lebih besar. Masya Allah.

Karena itu, yuk beramal saleh dengan niat yang sesuai syariat Islam, agar apa yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia. Niat yang benar agar amal yang dilakukan diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’aala.

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Minah Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Karut-Marut Sistem Demokrasi? Islam Solusi Segala Problem
Next
C'est La Vie
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram