Berbaik Sangka Kepada Allah

Sebagai seorang Muslim yang harus ia lakukan adalah senantiasa bersabar dengan berbagai ujian yang Allah berikan kepadanya, juga senantiasa berbaik sangka kepada-Nya bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu cobaan jika manusia itu tidak mampu melaluinya, dan bahwa setiap ujian adalah sebagai anak tangga menuju peningkatan derajat hamba di hadapan Allah.


Oleh: Bedoon Essem

NarasiPost.com - Selama manusia hidup di dunia ini pasti akan merasakan ujian, silih berganti, karena hidup itu adalah ujian. Banyak manusia yang akhirnya merasa berat dan mengeluh bahkan marah kepada keadaan dan kepada Allah. Na'udzubillahi

Sebagai seorang Muslim tak lepas dari ujian hidup. Cobaan dari Allah datang dan pergi mengisi hidupnya. Kadang ujian itu bisa dengan mudah ia lewati, namun tak jarang menguras tenaga, waktu, pikiran, bahkan harus berderai air mata baru Allah angkat ujian itu dengan menganugerahkan jalan keluar kepadanya.

Namun yang pasti sebagai seorang Muslim yang harus ia lakukan adalah senantiasa bersabar dengan berbagai ujian yang Allah berikan kepadanya, juga senantiasa berbaik sangka kepada-Nya bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu cobaan jika manusia itu tidak mampu melaluinya, dan bahwa setiap ujian adalah sebagai anak tangga menuju peningkatan derajat hamba di hadapan Allah.

Berbaik sangka kepada Allah sungguh sangat penting untuk dilatih dalam diri seorang hamba. Persangkaan baik ini akan menumbuhkan keyakinan, sedang keyakinan kepada Allah inilah akidah seorang Muslim. Bahkan Allah akan memperlakukan hamba-Nya sebagaimana persangkaan yang hamba bangun pada dirinya.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman menegaskan hal tersebut:

أنا عند ظن عبدي بي وأنا معه إذا ذكرني فإن ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ خير منهم وإن تقرب إلي بشبر تقربت إليه ذراعا وإن تقرب إلي ذراعا تقربت إليه باعا وإن أتاني يمشي أتيته هرولة

“Aku memperlakukan hamba sesuai sangkaannya terhadap-Ku, dan Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Begitu adilnya Allah kepada makhluk-Nya, apabila seorang hamba berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah akan meringankan bebannya, mengampuni dosanya, memaafkan ketergelincirannya, menerima taubatnya, mengangkat derajatnya, dan memuliakannya, maka hal itulah yang akan ia dapatkan.

Namun sebaliknya, barang siapa yang memiliki persangkaan yang buruk kepada Allah, hal itu pula yang akan ia dapatkan. Seorang hamba akan mendapatkan apa yang ia sangkakan. Begitulah, jika ia berbaik sangka maka kebaikan yang akan ia dapatkan, namun jika ia berburuk sangka kepada Allah maka keburukanlah yang akan ia dapatkan.

Nabi Shallallāhu ‘Alayhi Wasallam berpesan kepada kita:

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

“Janganlah salah seorang dari kamu mati melainkan dia dalam keadaan berbaik sangka kepada Rabbnya.”
(Hadīts riwayat Muslim no. 2877)

Begitupun apa yang terjadi di dunia Islam saat ini adalah sebagai bentuk ujian Allah kepada umat Islam. Dengan masih merajalelanya kemungkaran, masih terpuruknya keadaan Muslim, terjajah di semua lini, dibantai dan dibunuhi, dilecehkan dan dan dihinakan.

Sejatinya ini adalah ujian dari Allah, apakah kaum Muslim mampu melaluinya dan lulus dengan predikat terbaik, ataukah kalah dan berkubang dalam penderitaan tak berujung. Maka yang harus dilakukan umat hanyalah berusaha berjuang untuk bangkit dengan senantiasa berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah akan segera menurunkan pertolongan-Nya, karena janji Allah pasti benar, bahwa Allah akan memenangkan orang-orang yang beriman atas orang-orang kafir.

Wallahua'lam

Picture Source by Google


Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Bedoon Essem Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pandemi Tak Berujung, Butuh Solusi Hakiki
Next
Tatap Masa Depan Cerah di 2021
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram