Dengan bersyukur, hati akan ringan melihat kehidupan orang lain, hidup akan terasa tenang dan tenteram. Ia akan enak makan dan enak tidur.
Oleh. Aya ummu Najwa
(Tim Penulis Inti NarasiPost.com)
NarasiPost.Com-Sering kita menjumpai beberapa orang terdekat kita, tua, muda, atau bisa jadi diri kita sendiri mengalami serangan penyakit asam lambung, yang mengharuskan dirawat baik di rumah atau pun di rumah sakit. Penyakit ini seakan menyerang hampir setiap orang, bahkan disebut sebagai penyakit sejuta umat. Jika ditanya apa penyebabnya? Maka jawaban yang sering kita dapat adalah karena stres, tekanan hidup tinggi, serta pola hidup dan pola makan tak sehat. Benarkah demikian?
GERD atau Gastro Esofageal Refluks Disease, adalah penyakit asam lambung yang bisa diderita oleh semua orang, tua, muda, bahkan bayi sekalipun. Biasanya bayi yang terkena penyakit ini terjadi karena otot LES (lower esophageal sphincter) masih tahap pertumbuhan. Orang yang mengidap penyakit ini biasanya mengalami keadaan ketika apa yang ada di perut kembali ke kerongkongan atau refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Oleh karena itu, pengidap GERD perlu mengetahui cara untuk meredam gejalanya, misalnya dengan memperbaiki pola hidup dan mengonsumsi obat-obatan.
Apakah sama GERD dan Maag?
Asam lambung secara harfiah dikatakan sebagai cairan dalam lambung (HCl) yang memiliki tingkat kadar keasaman tertentu. Ia berguna untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pencernaan. Sedangkan kata maag, adalah kata serapan dari bahasa Belanda yang berarti lambung. Secara umum, orang mengonotasikan kedua istilah ini sering sebagai rasa nyeri pada daerah ulu hati atau perut bagian atas. Keduanya memang berkaitan dengan asam lambung yang diproduksi secara lebih. Penyakit asam lambung sendiri biasanya diidentikkan dengan penyakit GERD yaitu penyakit ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Sedangkan maag sendiri adalah penyakit gastritis, yaitu kondisi iritasi pada lapisan lambung yang disebabkan jumlah asam lambung berlebih.
Umumnya asam lambung kambuh karena ada peningkatan jumlah asam lambung dikarenakan hernia yang mulai membesar. Hal ini menyebabkan asam lambung merangkak naik ke kerongkongan. Yaitu ketika hernia hiatus yaitu sfingter dan bagian atas perut bergerak di atas diafragma, yakni otot yang memisahkan perut dari dada. Padahal pada waktu-waktu normalnya diafragma membantu menjaga asam di perut. Pada saat ini terjadi, penderita akan mengalami dada yang terasa panas seperti terbakar, kesulitan menelan, rasa asam atau bahkan pahit terasa di tenggorokan, serta aktivitas sendawa yang lebih sering.
Penyebab GERD Menurut Ilmu Medis
Selain faktor gaya hidup serta pola makan tak sehat, nyatanya GERD bisa dialami seseorang karena hal lain, seperti: obesitas, hamil dengan tekanan pada perut yang lebih banyak, perokok aktif maupun pasif, gastroparesis yaitu kondisi otot dinding lambung lemah yang menyebabkan melambatnya pengosongan lambung, scleroderma atau penyakit yang menyerang jaringan ikat, karena kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan pedas, gorengan, ataupun susu.
Akan tetapi, GERD juga bisa disebabkan oleh beberapa obat-obatan, antara lain, obat penenang tertentu yang mengandung Benzodiazepin, obat penghambat kalsium atau calcium inhibitor untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat asam, obat anti depresan, serta obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID).
Komplikasi Penyakit Asam Lambung
Sebagaimana penyakit-penyakit lainnya, gangguan pencernaan ini pun akan menyebabkan komplikasi serius dan membawa risiko kanker, jika dibiarkan tanpa penanganan. Beberapa komplikasi yang mungkin bisa timbul, di antaranya,
1. Esofagitis, yaitu peradangan pada lapisan esofagus, sehingga menfakibatkan iritasi, juga perdarahan.
2. Insomnia, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kesulitan untuk tidur atau sulit untuk tidur nyenyak. Sebagian besar kasus insomnia selain karena GERD, juga terkait dengan kebiasaan kurang tidur, penyakit kronis, kecemasan, depresi, kurang olahraga, atau obat-obatan tertentu.
3. Striktur, yaitu asam lambung telah mengakibatkan kerusakan dan membentuk bekas luka, sehingga sulit menelan, karena makanan seakan tersangkut di tenggorokan.
4. Esofagus Barrett, yaitu keadaan asam lambung yang menyebabkan paparan berulang, sehingga membawa perubahan pada sel dan jaringan lapisan esofagus. Hal ini bisa berkembang dan menjadi sel kanker.
Pencegahan dan Penyembuhan GERD Menurut Dunia Medis
Jika penderita mengunjungi dokter karena keluhan GERD, biasanya dokter hanya akan mengatakan pola hidup sehat, tenangkan hati, dan jangan terlalu banyak berpikir. Karena sampai saat ini, dunia kedokteran belum menemukan cara agar penderita GERD bisa sembuh total, dan hanya dapat mengatasi gejala yang terjadi pada saat itu juga. Bahkan selama pengobatan itu, penderita hanya bisa menghindari semua faktor pemicunya.
Untuk itu, pencegahan agar penyakit ini tidak kambuh sangatlah penting, seperti: makan dengan dengan porsi yang lebih sedikit namun sering, ubah jenis makanan yang dikonsumsi, hindari atau berhenti merokok aktif dan pasif, istirahat yang teratur, tidur dengan bantal yang lebih tinggi, menghindari obesitas, setelah makan tidak langsung tidur beri jeda 2-3 jam sebelum tidur, kurangi konsumsi coklat juga makanan yang terlalu asam, pedas dan berlemak, kurangi minuman yang berkarbonasi.
GERD dari Segi Agama
Mungkin kita sering mendengar ungkapan "segala penyakit itu berasal dari hati", jika dipikir ungkapan ini sangatlah benar. Karena hati adalah pengendali badan manusia. Bahkan dalam satu hadis Rasulullah bersabda terkait hati, bahwa jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia buruk, buruk pula seluruh tubuhnya. Itulah dahsyatnya pengaruh hati, maka sehat sakitnya hati akan membawa dampak yang besar pada tubuh manusia.
Al-Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali mengatakan dalam kitab Bidayatul Hidayah, bahwa ada tiga penyakit hati yang sangat berbahaya yang senantiasa ada di setiap zaman, yang setiap orang akan terjangkiti kecuali sedikit yang selamat, yaitu hasad (iri dengki), riya' (pamer), dan ujub (angkuh dan berbangga diri). Dari ketiganya, hasad adalah penyakit yang paling mempunyai dampak besar bagi jiwa dan fisik seseorang, lingkungan, masyarakat, bahkan suatu peradaban. Begitu berbahayanya hasad hingga Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berlindung darinya. Seperti dalam surah Al-Falaq ayat 5, “Dan dari kejahatan orang yang dengki jika dia mendengki.”
Orang yang hasad sangat membenci kebahagiaan orang lain. Sifat benci ini akan membuatnya sangat lelah. Pikiran dan hatinya menjadi tumpul, karena yang ada dalam hatinya hanyalah cemburu terhadap apa yang orang lain dapat. Ketika pikirannya lelah, ia akan menjadi stres dengan tekanan pikiran yang berat. Hal ini akan mempengaruhi nafsu makannya, sehingga ia menjadi tak selera makan atau lupa makan. Ia akan cemas dan gelisah sehingga mengalami insomnia bahkan depresi. Dan dalam kasus tertentu, melampiaskannya dengan mengonsumsi makanan yang bisa memicu asam lambungnya naik, seperti makanan pedas dan asam.
Orang yang hasad, akan lupa cara bersyukur dan bahagia. Yang ada dalam hatinya hanyalah kesusahan dan kesedihan. Ia akan fokus membenci orang lain. Sungguh hasad ini sangat berbahaya, bahkan dikatakan oleh Rasulullah bahwa hasad dapat menghilangkan kebaikan. Sebagaimana sabda beliau dalam hadis riwayat Abu Daud No.4257 dari Abu Hurairah,“Menjauhlah kamu dari sifat hasad, karena sungguh hasad itu menghancurkan kebaikan. Seperti api melahap kayu bakar."
Abu Bakar Al-Razi mengatakan, bahwa penyakit dengki ini sangat berbahaya dan merugikan jiwa. Sifat ini akan menghalangi manusia dari melakukan hal-hal yang bermanfaat. Hal ini mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga kebiasaan berangan-angan alias hobi mengkhayal. Ini tak ubahnya mengonsumsi racun, yang lambat laun akan membunuh dirinya, karena ia hanya akan fokus pada orang yang didengkinya. Kondisi ini akan memperburuk raut wajah dan bentuk tubuh, sehingga memengaruhi penampilan.
Dr. Hamid Al-Ghaubi menyebutkan dampak buruk dari sifat dengki ini terhadap kesehatan tubuh, layaknya gangguan pada kelenjar pangkreas, dengki dapat menimbulkan reaksi kejiwaan bagi pelaku. Tubuhnya akan terasa sakit dan berangsur-angsur menjadi kurus. Ia akan mengalami keresahan dan tekanan jiwa, sehingga mudah terserang insomnia yang mengakibatkan badan letih, lesu, dan hilang nafsu makan, berat badan turun, kepala pusing hingga dengungan di telinga. Ia akan terus terganggu dan terkadang timbul rasa nyeri dan sesak pada dadanya jika hasad itu timbul. Tentu hal ini tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Kondisi seperti ini juga dikhawatirkan bisa memperburuk penyakit gerd yang di derita seseorang.
Begitulah hasad adalah musuh orang-orang yang beriman. Dan bagi orang yang beriman, ketenangan hati hanyalah didapat dengan senantiasa mengingat Allah dan bersyukur atas segala nikmat. Dengan bersyukur, hati akan ringan melihat kehidupan orang lain, hidup akan terasa tenang dan tenteram. Ia akan enak makan dan enak tidur. Bahkan dengan bersyukur Allah akan membalas dengan pahala yang tak terhingga. Sebagaimana dalam surah Ibrahim ayat 7,
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan ingatlah saat Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan tambah nikmat kepada kalian, tetapi jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Wallahu a'lam bishshawab. []
Ga di acc dong komentar saya
Kirain media lain doang yg anti kritik
Semangat dokter ummat
MasyaaAllah, setiap penyakit adalah ujian dari Allah Swt,, namun jika kita memandangnya dengan ilmu, kita bisa berikhtiar untuk mencegah dan mengobatinya..
Masyaallah tabarakallah sejak lama butuh artikel tentang GERD. Alhamdulillah berkat tulisan mb Aya. Allah jawab inginku. Jazakillah khairan mba Aya naskah kerennya.
MasyaAllah, penyakit ini banyak yang mengalaminya.
Benar penyakit sejuta umat.
Maaf mbak. Saya gerd survivor. Setahun lebih saya bergelut dengan dunia gerd, belajar dari para ahli kesehatan dan bbrp dokter yg menangani sakit ini. Tulisannya bagus, alhamdulillah. Tapi ada bbrp hal yg ingin saya koreksi terkait tulisan ini....
InsyaaAllaah saya juga aktivis dakwah islam kaffah
Beberapa tahun lalu, saya pernah sangat parah penyakit maag ku. Alhamdulillah, sekarang sudah jarang kambuh.
Semoga Allah jauhkan kita dari penyakit GERD dan segala penyakit hati.
meski dibilang penyakit sejuta umat karena sangat mudah menyerang, semoga Allah jauhkan saya dari GERD
Barakallah mbak Aya..
Jadi tahu tentang GERD
Semoga Allah berikan kita kesehatan
Penyakit yang sampai saat ini masih melekat pada diri saya, soalnya bandel makannya. Sering telat.
Barakallah mba Aya
Keren mba Aya semoga kita terhindar dari penyakit Gerd ini. Serta banyak yang tercerahkan dengan naskah ink.
Subhanallah, informasi tentang Gerd dalam tinjauan penulis ideologis memang beda.
Saya pernah gerd saat hamil kelima. Sampai sekarang sangat menjaga pola makanan dan gizinya. Jazakillah khoyron katsiron ilmunya Mbak. Barokallahufiik
Aamiin wajazakumullahu khairan mb