Bipolar dapat disembuhkan. Mereka yang tengah mengidap gangguan ini harus selalu optimis dan memohon kesembuhan kepada Allah Swt. Salah satunya dengan berdoa.
Oleh. Mariyah Zawawi
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Ada yang mengenal Marshanda? Artis ini pernah mengunggah video yang mengungkapkan kesedihannya karena didiagnosis menderita bipolar. Ibu satu anak ini pun harus mengonsumsi obat-obatan hingga saat ini.
Apa sebenarnya bipolar itu? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana pula pengobatan untuk penyakit ini?
Penyebab dan Gejala
Dalam laman halodoc.com dijelaskan bahwa bipolar merupakan salah satu gangguan kesehatan mental. Hal ini ditandai dengan terjadinya perubahan suasana hati yang sangat drastis. Penderitanya bisa tiba-tiba sangat sedih kemudian berubah menjadi gembira.
Data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa pengidap gangguan bipolar mencapai 60 juta jiwa. Sebagian dari mereka berusia kurang dari 30 tahun. Meskipun banyak orang yang menderita gangguan bipolar, tetapi penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan bahwa penyakit ini muncul karena beberapa faktor berikut. Pertama, faktor genetik atau keturunan. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar, mempunyai risiko mengalami hal yang sama.
Kedua, ketidakseimbangan neurotransmiter. Neurotransmiter merupakan bahan kimia pada otak yang dikeluarkan oleh sel saraf untuk menyampaikan informasi dari sel saraf satu ke sel saraf lainnya. Neurotransmiter inilah yang mengatur perilaku serta suasana hati seseorang.
Ketiga, faktor lingkungan. Pengalaman hidup yang menyebabkan stres dan trauma, seperti kehilangan orang yang sangat dicintai, dapat memicu gangguan ini. Demikian pula dengan konflik yang dialami saat menjalani hubungan.
Keempat, perubahan hormonal. Perubahan hormonal akibat menstruasi, kehamilan, atau menopause juga dapat menyebabkan gangguan bipolar.
Kelima, kemampuan menangani stres. Mereka yang kurang mampu mengatasi tekanan hidup rentan mengalami gangguan bipolar.
Gejala yang utama dari penyakit ini adalah terjadinya perubahan suasana hati yang sangat drastis. Perubahan ini dapat terjadi dalam hitungan jam, hari, atau bulan yang diawali dengan fase mania hingga fase depresi berat. Pada fase mania, penderita akan merasa gembira, antusias, semangat yang menggebu-gebu, atau insomnia (sulit tidur). Sedangkan fase depresi berat akan ditandai dengan berkurangnya minat penderita terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan. Di samping itu, muncul rasa bersalah yang berlebihan hingga memunculkan keinginan untuk bunuh diri.
Jenis-Jenis Bipolar
Ada beberapa jenis bipolar. Pertama, bipolar I. Bipolar jenis ini merupakan yang paling parah. Penderitanya akan mengalami paling sedikit satu fase mania yang mungkin sangat berbahaya. Ia juga berpotensi mengalami depresi.
Kedua, bipolar II. Jenis bipolar ini hampir menyerupai bipolar I. Namun, penderitanya selalu mengalami periode mania dan sesekali mengalami hipomania. Gangguan ini berpotensi menjadi bipolar I.
Ketiga, jenis siklotimik. Penderita bipolar jenis ini tidak separah jenis I dan II, meskipun ada risiko berkembang ke sana. Biasanya, penderitanya akan mengalami periode hipomania dan depresi yang lebih singkat.
Keempat, bipolar campuran. Penderita bipolar campuran akan mengalami periode mania dan depresi dalam waktu yang sama. Penderita bisa saja memiliki banyak energi sehingga sulit tidur. Namun, pada saat bersamaan, merasa putus asa hingga memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Kelima, bipolar musiman. Pengidap bipolar musiman akan mengalami periode depresi pada musim tertentu. Misalnya mengalami periode depresi pada musim dingin.
Keenam, bipolar dengan siklus cepat. Pengidap bipolar jenis ini akan mengalami lebih dari empat periode dalam waktu satu tahun. Mereka juga akan mengalami perubahan suasana hati dalam hitungan jam atau hari. Jika dalam sebulan terjadi empat kali perubahan suasana hati, disebut "ultra rapid cycling".
Pencegahan dan Pengobatan
Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak sering kambuh.
Pertama, mengonsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter dan melakukan psikoterapi.
Kedua, tidak mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
Ketiga, rutin berolahraga.
Keempat, mengelola stres.
Kelima, cukup istirahat dan tidur.
Keenam, menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman.
Sedangkan pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala sehingga penderita tetap dapat melakukan aktivitas. Di samping itu juga mencegah penderita mengalami gangguan kesehatan yang lain.
Oleh karena itu, penderita akan diberi obat antidepresan, obat penyeimbang suasana hati, serta obat antipsikotik. Obat antipsikotik adalah obat yang mengurangi gejala psikosis, seperti delusi dan halusinasi. Di samping itu, penderita juga harus mengikuti psikoterapi, seperti psikoedukasi, Interpersonal and Social Rhythm Therapy (IPSRT), dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Pengobatan Bipolar dengan Pendekatan Agama
Selain melakukan upaya medis, penderita bipolar juga dapat melakukan terapi dengan pendekatan agama. Hal itu karena Rasulullah saw. juga mengajarkan kepada kita untuk memohon kepada Allah Swt. agar dihindarkan dari beberapa kondisi kejiwaan yang buruk. Misalnya, seperti yang terdapat dalam kutipan hadis riwayat Abu Dawud ini,
أَللّٰهُمَّ إِنِّي أعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari bingung dan sedih."
Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Fawaaid Al-Fawaaid, حزن adalah perasaan sedih karena musibah yang telah terjadi. Adapun ّغَم adalah kesedihan atas apa yang sedang terjadi. Sedangkan هَمّ adalah kekhawatiran terhadap apa yang akan terjadi.
Rasulullah saw. pun pernah merasakan kesedihan yang mendalam saat Abu Thalib, paman beliau dan istri beliau Ibunda Khadijah meninggal. Saat itu gangguan orang-orang kafir Quraisy terhadap beliau pun meningkat. Allah Swt. kemudian memerintahkan kepada beliau untuk bersabar menghadapi hal itu dengan pertolongan Allah Swt. Hal ini mengajarkan kepada kita agar senantiasa bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan dengan menyandarkan kepada Allah Swt.
Menyandarkan segala urusan hanya kepada Allah Swt. inilah yang harus dilakukan, termasuk oleh para penderita gangguan kejiwaan seperti bipolar. Mereka melakukan terapi dengan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt., memperbanyak zikir, serta memohon kepada-Nya. Hal itu telah dibuktikan oleh Christopher Patrick Nelson, seorang mualaf yang menjadi warga negara Amerika Serikat. Nelson pernah didiagnosis mengalami paranoid schizophrenia dan bipolar. Terapi yang dilakukan belum membuatnya sembuh. Setelah masuk Islam pada usia 26 tahun, kondisi kejiwaannya berangsur stabil. Zikir dan doa yang sering dilafalkannya membuat ia lebih tenang. (eramuslim.com, 02/10/2015)
Dari sini dapat disimpulkan bahwa bipolar dapat disembuhkan. Mereka yang tengah mengidap gangguan ini harus senantiasa optimis dan memohon kesembuhan kepada Allah Swt. Salah satunya dengan berdoa agar Allah Swt. senantiasa memberikan pertolongan-Nya atas setiap masalah yang dihadapinya.
Wallahu a'lam bishawab.[]
Penyakit yang berhubungan dengan jiwa memang susah-susah gampang yaa untuk disembuhkan,, kadang si penderitanya tidak tahu kalau dia memiliki gangguan kejiwaan. Apalagi tidak ada support system dari keluarga dan lingkungan sekitar, biasanya para bipolar akan dikira orang gila. Padahal penyakit bipolar jika ditangani dengan tepat, maka InsyaaAllah dapat disembuhkan.
soalnya, punya keluarga yang bipolar, namun keluarga terdekatnya selalu memanggilnya dengan sebutan orang gila (tapidengan nada bercanda2), karna suka kambuh2 gitu...
Ada pengalaman orang dekat terdiagnosis bipolar dan pernah mencoba bunuh diri. Dibantu psikolog dan psikiater. Namun, sandaran agama tetap harus fondasinya. Kecemasan tetap membayangi jika tidak diikat oleh agama
Betul, mbak. Keimanan yang kuat akan insyaallah akan membuat seseorang kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
Wah baru tahu nih penyakit bipolar seperti itu. Ya memang sering terjadi ya, apalagi era sekarang banyak pemicu stress.
Bisa nangis kemudian tertawa harus berhati-hati ya.
Keren naskahnya menambah wawasan .
Semoga banyak yang tercerahkan.
Aamiin
Ngeri juga ya penyakit bipolar itu. Kadang penampakan fisiknya normal tapi pikirannya terganggu. Ya Allah, kaum muslim memang gak boleh jauh-jauh dari Allah dan berlindung kepada-Nya dari segala yang buruk.
Betul sekali. Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh jauh dari Allah Swt.
Barakallah ❤️
Kita harus banyak berlindung kepada Allah, dari sifat yang kurang baik. Banyak bersyukur, bersabar dan ikhlas ..
Betul, mbak
bipolar tipe 1, saat fase depresi konon paling membahayakan karena bila tidak didampingi penderita bisa melakukan hal-hal negatif yang bisa menyakiti diri sendiri (self harm) bahkan bunuh diri. Na'udzubillahi min dzalika.
Semoga Allah melindungi kita dari hal ini. Aamiin
Berbicara perubahan suasana hati, sepertinya setiap org bisa mengalaminya. Hanya sj sejauh mana cara meresponsnya. Beruntungnya dlm Islam punya cara jitu mengatasinya agar tak larut ketika sedih atau jumawa ketika senang. Memahami qada dan qadar dg benar, salat dan sabar jalan keluar terbaik. Jika fisik telah alami penurunan fungsi akan sangat rentan alami ini, sebaiknya selalu mawas diri dan perkuat imun imannya.Insyaallah akan mudah melewatinya. So, naskah keren mb Mariyah jadi pengingat (self remember) syukron mb
Mb Mariyah ditunggu naskah medical berikutnya suka bacanya. Semoga ada yg nulis NPD
Betul mbak, senang dan susah akan dihadapi oleh setiap orang dalam hidupnya. Karena itu, kita harus selalu siap menghadapinya dengan menyandarkannya pada Allah Swt.
MasyaAllah keren tulisannya Mbak..baru tahu ada istilah penyakit bipolar, sejenis penyakit mental ya?. Dan Islam Sudah punya solusi untuk mencegah dan mengobatinya. Rida dengan qada Allah, baik'& buruk hak mutlak Allah akan menghindarkan dari penyakit ini. Kemudian salat dan sabar menjadi obat yang mujarab untuk penyakit ini.
Rida dengan qada Allah akan membuat kita lebih tenang
Masyaallah..
Selama yakin dengan ketetapan Allah, pasti tidak ada yang tidak mungkin..
Inggih mbak, harus yakin bahwa semua ketetapan adalah yang terbaik bagi kita.
MasyaAllah. Ilmu baru dalam dunia medis. Ternyata Bipolar banyak macamnya yo, Mba. Itulah Islam mengajarkan bahwa segala penyakit akan ada kesembuhan jika kita berusaha dan berserah diri.
Betul, mbak
Subhanallah, ternyata banyak juga penderita bipolar. Namun, Islam selalu punya solusi. Jadi tetap berpegang teguh pada agama Islam, semoga semua masalah terpecahkan.
Barokallah untuk penulis, bermanfaat banget. Share...ya...
Insyaallah jika kita selalu menyandarkan setiap masalah kepada Allah Swt., semua akan terasa mudah.
Masyaallah ternyata bipolar pun bisa disembuhkan dengan tadzkiyatun nafsu. Memang Islam sesuai fitrah, mengamalkannya tentu akan mendapatkan keberkahan dalam rezeki, usia, dan kesehatan. Barokallah Mbak Mariyah
Aamiin.
Senantiasa berlindung kepada Allah, dawamkan dzikir pagi petang.. semoga Allah melindungi kita dari penyakit mental, karena bisa jadi itu karena kelemahan iman kita..
Aamiin