"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat. (HR. Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi)."
Oleh. Dia Dwi Arista
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Sobat, pernahkah mendengar istilah hematoma? Mungkin istilah ini asing di telinga kita. Namun, sering sekali penampakannya menghiasi hari-hari kita. Lantas, apa itu hematoma?
Definisi Hematoma
Hematoma merupakan tumpukan darah tidak normal di luar pembuluh darah, biasanya ditandai dengan adanya benjolan berwarna kebiruan. Hal ini disebabkan oleh darah yang keluar dari jaringan pembuluh darah atau disebut perdarahan. Hematoma dibagi menjadi berbagai jenis tergantung tempat munculnya perdarahan.
Hematoma bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, bisa di lengan, kaki, bawah kuku, di dalam cuping telinga, di bawah kulit kepala, dan yang paling berbahaya di antara lainnya adalah hematoma yang terjadi di dalam otak. Biasanya hematoma yang berukuran kecil tidak perlu penanganan khusus karena perdarahan biasanya akan berhenti sendiri. Berbeda dengan hematoma yang semakin hari semakin melebar atau yang terjadi di dalam otak. Maka, keduanya butuh penanganan khusus.
Namun, kali ini kita akan fokuskan pembahasan pada hematoma yang terjadi di kepala, khususnya hematoma intrakranial. Biasanya hematoma ini terjadi saat kepala seseorang terluka, cedera karena jatuh, atau terbentur benda keras. Selengkapnya, yuk kita bahas tentang hematoma intrakranial ini.
Hematoma Intrakranial
Menurut laman kesehatan halodoc.com, hematoma intrakranial adalah kumpulan darah di dalam tengkorak yang biasanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Kondisi ini sering terjadi pada seseorang yang mengalami kecelakaan, terjatuh, atau terbentur benda keras. Kumpulan darah dalam otak ini dapat terjadi di bawah tengkorak atau di dalam jaringan otak yang dapat berpotensi menekan otak.
Kondisi ini adalah kondisi kritis yang membutuhkan penanganan cepat, jika tidak tertangani dapat berisiko pada hilangnya nyawa. Operasi biasanya menjadi pilihan untuk mengambil akumulasi darah yang ada di jaringan otak dengan segera, namun operasi menjadi pilihan kedua ketika hematoma intrakranial berukuran kecil.
Penyebab
Berbagai hal dapat mengakibatkan terjadinya hematoma intrakranial, seperti kecelakaan, terbentur, atau kepala terpukul dengan keras yang biasanya terjadi pada olahraga tinju. Yang intinya adalah kepala mengalami cedera berat.
Hematoma intrakranial juga dapat diidap oleh lansia yang sering mengonsumsi obat antikoagulan atau antitrombosit ketika mereka mengalami cedera di kepala, meski termasuk cedera ringan. Cedera kepala yang berakibat pada hematoma intrakranial terkadang tak tampak tanda-tanda dari luar seperti memar atau benjolan. Namun, tetap terjadi tumpukan darah di dalam jaringan otak.
Hematoma intrakranial dibagi menjadi 3 jenis: epidural, subdural, atau intraparenchymal hematoma. Oleh karena itu, perlu untuk mewaspadai gejala-gejala yang timbul ketika seseorang habis terjatuh, agar tindakan yang diambil tepat penanganan.
Gejala
Gejala hematoma intrakranial bisa langsung terlihat atau muncul beberapa hari atau minggu setelah kepala mengalami cedera. Tekanan pada otak dapat meningkat dari waktu ke waktu, yang kemudian menghasilkan beberapa gejala atau bahkan semua gejala di bawah ini.
- Pusing
- Mual dan muntah
- Perubahan ukuran pupil
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan sakit kepala
- Kehilangan kesadaran
- Kebingungan
- Satu sisi tubuh menjadi lemah
- Mengantuk
Terdapat gejala lain yang lebih berat ketika akumulasi darah di otak lebih banyak.
- Lesu
- Kejang
- Pingsan
Pengobatan
Pengobatan yang sering dilakukan untuk menghilangkan hematoma intrakranial adalah dengan jalan operasi. Namun, jika hematoma yang terjadi tidak parah, tak perlu adanya tindakan operasi, karena tidak menyebabkan timbulnya gejala-gejala. Bisa jadi dokter akan meresepkan beberapa obat yang dapat mengontrol edema (pembengkakan otak) setelah cedera.
Operasi yang dibutuhkan untuk menghilangkan hematoma intrakranial tergantung pada karakteristik hematoma. Ada dua pilihan tindakan operasi yang bisa dilakukan.
1. Kraniotomi
Yakni tindakan bedah untuk membuka tengkorak kepala jika perdarahan yang terjadi di otak dalam jumlah besar.
2. Drainase bedah
Tindakan yang diperlukan adalah membuat lubang kecil di tengkorak untuk membersihkan perdarahan dengan cara penghisapan, jika hematoma terlokalisir dan tidak terjadi pembekuan yang cukup.
Setelah tindakan bedah dilakukan, pasien akan diberi obat dalam jangka satu tahun untuk menghindari kejang pasca trauma. Pasca operasi pasien bisa jadi memiliki masalah kecemasan, kurangnya konsentrasi, amnesia, gangguan tidur, dan sakit kepala, namun biasanya akan sembuh dalam beberapa waktu. Dalam kasus lain tak jarang kesembuhan pasien akan memakan waktu, namun yang terburuk adalah pasien tak dapat pulih secara total seperti sediakala. Pada kasus anak-anak pemulihan lebih cepat terjadi daripada orang dewasa. (klikdokter.detik.com)
Bersabar dalam Ujian
“Allah tidak membebani seseorang (menurunkan ujian), kecuali sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286)
Sebagai manusia yang Allah takdirkan kebaikan dan keburukan baginya, terkadang kita mengalami kesenangan dan kesedihan. Tak jarang berbagai cobaan bertubi-tubi terus Allah timpakan. Namun di satu sisi, Allah pun telah menjamin bahwa hambanya tak akan diberi ujian di luar kesanggupannya. Oleh karena itu, betapa pun pelik dan berat ujian yang diterima, Allah yakin kita, hambanya, mampu melaluinya dengan baik.
Sebab, yang menjadi nilai di sisi-Nya nanti adalah apakah hamba tersebut senantiasa bersabar dan beriman kepada setiap qadla Allah yang menimpanya. Sebagaimana pelajaran yang sangat berharga Allah kisahkan dalam perjalanan kehidupan Nabi Ayyub a.s dalam Al-Qur'an. Dari seorang hamba yang memiliki dunia, hingga pada penyakit kulit mengenaskan yang hanya diturunkan kepadanya. Kurangkah kesabarannya?
Ingatkah firman Allah Swt. dalam surah an-Nasyr ayat 4?
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“Sesungguhnya bersama kesusahan itu ada kemudahan.”
Maka sungguh, cobaan yang datang hanya bersifat sementara. Sebab, cobaan ini adalah ujian kenaikan keimanan. Semakin Allah mencintai seorang hamba, maka semakin berat pula ujiannya.
"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat''. (HR. Imam Ahmad, At Turmidzi, Hakim, Ath Thabrani, dan Baihaqi).
Allahu a'lam bis-showwab[]
Photo : Medical Source
Alhamdulillah, jadi tahu tentang kondisi ini..