Diabetes, Penyakit Manis Mematikan

"Data yang diambil dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 220 negara, sejumlah 415 juta orang mengidap diabetes melitus. Angka ini diperkirakan melonjak drastis menjadi 642 juta jiwa pada tahun 2040. Bahkan Indonesia mendapat peringkat ke-5 tertinggi untuk kasus diabetes."

Oleh. Dia Dwi Arista
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-'Jagalah sehatmu sebelum sakitmu' kalimat tersebut sangat tepat untuk menjadi nasihat diri agar senantiasa menjaga kesehatan sebelum sakit datang. Saat ini, bumi banyak dihuni oleh orang dengan penyakit dalam tubuhnya. Salah satu penyakit kronis berbahaya yang dapat menyumbang angka kematian dalam setiap 10 menit adalah Diabetes Melitus (DM).

Penderita diabetes di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Data yang diambil dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 220 negara, sejumlah 415 juta orang mengidap diabetes melitus. Angka ini diperkirakan melonjak drastis menjadi 642 juta jiwa pada tahun 2040. Bahkan Indonesia mendapat peringkat ke-5 tertinggi untuk kasus diabetes. Selain Indonesia, India, Cina, Amerika, dan Brasil juga mempunyai masalah yang sama.

Diabetes merupakan penyakit yang diakibatkan tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Tubuh yang seharusnya dapat mengolah glukosa menjadi energi, gagal menjalankan tugasnya karena berbagai sebab. Penyebab diabetes bisa dilihat dari tipe diabetes yang diderita. Terdapat tiga tipe diabetes yang umum diketahui, yakni diabetes tipe satu, dan diabetes tipe dua, juga diabetes gestasional. Namun baru-baru ini, dilansir dari laman hallosehat.com (29/4/2021) hasil dari studi jurnal Neurology, menjelaskan bahwa risiko alzheimer dan demensia menjadi berkali-kali lipat pada orang dengan DM. Hingga penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat diabetes tipe 3.

Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe satu jarang dijumpai, diabetes ini terjadi akibat dari mekanisme pertahanan tubuh yang gagal mengenali musuh. Hingga akhirnya imun yang harusnya menyerang patogen malah berbalik menyerang organ pankreas. Akibatnya, pankreas sulit memproduksi insulin bahkan sama sekali tidak bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi. Karena kerusakan tersebut, glukosa yang masuk ke dalam tubuh menumpuk dan berkembang menjadi diabetes. Diabetes tipe satu juga sering disebut dengan diabetes autoimun.

Penanganan diabetes tipe 1 biasanya menggunakan suntikan insulin, tidak cukup hanya mengandalkan obat dan diet. Masih belum ada kejelasan pasti mengenai penyebab diabetes autoimun. Para pakar menilai, ada kemungkinan autoimun berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Seseorang dengan anggota keluarga yang memiliki diabetes tipe 1 akan berisiko mengalami hal serupa. Begitu pula dengan lingkungan yang terdapat banyak virus, dimungkinkan dapat menjadi penyebab diabetes tipe 1. Diabetes ini biasanya ditemukan pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda, meski tak menutup kemungkinan semua usia juga menjadi penderita.

Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 ditemukan pada 95 persen kasus diabetes di seluruh dunia. Gaya hidup kurang sehat menjadi penyebab utama penyakit ini. Terlalu banyak makan makanan manis, malas bergerak dan berolahraga menjadi faktor penyumbang terbesar timbulnya penyakit diabetes tipe 2. Sel-sel tubuh akan menjadi resisten pada insulin (resistensi insulin) ketika manusia masih memupuk gaya hidup tidak sehat.

Pengobatan diabetes tipe dua bisa menggunakan obat penurun gula darah. Suntikan insulin jarang digunakan untuk kasus diabetes tipe 2. Penanganan paling ampuh dari tipe diabetes ini adalah menjaga asupan makan dan olahraga secara teratur.

Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi pada ibu hamil, meskipun ia tidak mempunyai riwayat diabetes sebelumnya. Berdasarkan American Pregnancy Association, diabetes ini muncul disebabkan ketika terjadi kehamilan, plasenta ibu hamil mengeluarkan suatu hormon khusus. Hormon inilah yang kemudian menghambat kerja insulin di dalam tubuh. Akibatnya, gula darah menjadi tidak stabil. Namun, diabetes ini biasanya akan hilang setelah ibu hamil melahirkan. Hal yang perlu diwaspadai ketika pernah mengidap diabetes gestasional adalah selalu menjaga pola makan dan berolahraga, karena ia masih mempunyai risiko terkena diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 4

Diabetes tipe 4 adalah keadaan yang disebabkan kurangnya suplai insulin ke dalam otak. Hal ini menyebabkan kerusakan lanjutan hingga penderita diabetes tipe 4 mempunyai peluang lebih tinggi untuk mengidap penyakit alzheimer dan demensia.

Ciri Penderita Diabetes

Dilansir dari hellosehat.com (14/8/2021), terdapat 12 ciri umum penderita diabetes.

  1. Sering buang air kecil, apalagi ketika malam hari.
  2. Mudah haus
  3. Cepat lapar
  4. Berat badan turun drastis
  5. Kulit kering
  6. Luka yang tak kunjung sembuh
  7. Gangguan penglihatan
  8. Sering kesemutan
  9. Lemas dan lesu
  10. Rentan terinfeksi jamur atau bakteri
  11. PCOS (sindrom ovarium polikistik)
  12. Gusi bengkak dan berdarah

Komplikasi Diabetes

Tubuh memerlukan darah yang sehat untuk selalu mengalirkan oksigen ke seluruh organ. Namun, ketika darah terlalu banyak mengangkut kotoran (gula, kolesterol, dan lain-lain), maka darah yang mengalir menjadi terlalu kental dan pekat. Organ-organ yang dilalui pun harus bekerja ekstra dalam menjalankan fungsinya. Diabetes melitus juga dikenal dengan penyakit yang membawa komplikasi. Bahayanya, komplikasi diabetes bisa menjangkit dari mata hingga ujung kaki.

Darah yang mengandung gula tinggi dapat menimbulkan masalah pada pembuluh darah kecil dan besar. Pembuluh darah yang terletak di seluruh bagian tubuh memungkinkan terjadi kerusakan menyeluruh. Terkadang diabetes tidak disadari, namun ketika sudah menuju komplikasi, barulah penderita mulai 'aware' dengan bahaya diabetes. Kebanyakan kasus, sudah terlambat untuk penyembuhan dari komplikasi tersebut.

Seluruh organ manusia yang semuanya dialiri oleh darah, menjadi sasaran empuk komplikasi. Jika kerusakan terjadi di jantung, penderita berisiko terkena serangan jantung. Begitu pula jika kerusakan terjadi di otak, penderita kemungkinan terkena stroke. Bahkan ketika pembuluh darah sulit mengalir dan menjangkau kaki, maka saraf di kaki tak berfungsi, kemudian perlahan membusuk menjadi luka diabetes.

Komplikasi diabetes dibedakan menjadi dua jenis, akut dan kronis. Bentuk komplikasi jangka pendek/akut semisal hipoglikemia (gula darah rendah) dan ketoasdosis (gangguan metabolisme yang mengancam jiwa). Sedangkan komplikasi jangka panjang/kronis terjadi ketika gula darah telah memengaruhi fungsi oragan tubuh lainnya, seperti mata, kulit, jantung, ginjal, saluran pencernaan dan saraf.

Pengobatan Diabetes

Diabetes sulit disembuhkan, bahkan kemungkinan besar tak dapat disembuhkan. Pengobatan dilakukan untuk meringankan gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut terjadi. Dokter akan meresepkan obat penurun gula darah kepada diabetesi (penderita diabetes). Namun, jika gula darah sudah merusak pankreas atau dalam kasus diabetes tipe satu, maka dokter akan memberikan suntikan insulin untuk mengontrol gula darah.
Selain itu, penderita diabetes juga diwajibkan mengatur pola makan dan hidup sehat. Tidak memakan makanan yang terlalu banyak mengandung glukosa, memperbanyak makanan yang mengandung serat, juga melakukan olahraga minimal dua kali dalam satu minggu. Jika diabetesi taat pada gaya hidup sehat, Insya Allah komplikasi bisa dijauhkan.

Pengobatan Islam

Islam agama dengan segudang aturan dan solusi. Tak hanya mengatur ranah peribadahan, politik dan ekonomi. Islam juga punya solusi masalah penyembuhan berbagai penyakit. Jamak diketahui, Islam lebih mengedepankan pencegahan dari pada pengobatan. Allah Sang Maha Mengetahui menyuruh manusia untuk memakan makanan yang halal lagi toyyib. Karena makanan merupakan sumber terbesar kerusakan yang dialami oleh tubuh. Maka, penting bagi manusia untuk selalu memperhatikan makanannya.

Diwartakan dalam mukisi.com (14/11/2020), seorang pakar kesehatan dari Malaysia, Prof. dr. Ab Aziz Al-Safi Ismail mengemukakan bagaimana Islam memberi pencegahan dan solusi atas masalah diabetes. Ia menjelaskan ada sembilan solusi yang ditawarkan oleh Islam.

Pertama, puasa. Ketika puasa, pankreas berhenti bekerja. Ia bisa beristirahat sejenak untuk menyiapkan diri secara maksimal ketika makanan kembali masuk ke dalam tubuh.

Kedua, bekam. Sunah Nabi satu ini, menjadi hal yang wajib dilakukan. Darah yang keluar dalam proses bekam adalah darah kotor, hingga proses detoksifikasi berjalan, darah pun bisa meregenerasi diri yang manfaatnya adalah darah menjadi kembali encer dan lancar. Darah yang sehat menghasilkan tubuh yang sehat.

Ketiga, mengatur pola makan. Makan ketika lapar, berhenti sebelum kenyang sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw., untuk diabetesi dianjurkan mengurangi protein hewani dan perbanyak serat dari buah maupun sayuran.

Keempat, mengurangi konsumsi karbohidrat. Jika memungkinkan, lebih baik karbohidrat/nasi di ganti dengan makanan yang rendah karbohidrat, seperti gandum, dan beras merah.

Kelima, olahraga teratur. penderita diabetes dianjurkan berkeringat untuk mengeluarkan gula darah dalam tubuh. Maka dengan olahraga minimal dua kali dalam seminggu tubuh bisa mengeluarkan keringat secara teratur.

Keenam, mengonsumsi madu. Madu berkhasiat menambah daya tahan tubuh dan memaksimalkan kerja organ-organ tubuh.

Ketujuh, mengonsumsi buah nanas, dan menjauhi buah anggur.

Kedelapan, mengonsumsi habbatus sauda’. Nabi bersabda dalam riwayat Abu Hurairah, "Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala penyakit, kecuali kematian". Terakhir, menurut Prof. dr. Ab Aziz, untuk mengurangi frekuensi makan. Bagi diabetesi dianjurkan makan hanya dua kali sehari.

Itulah kesembilan hal yang dapat membantu meringankan diabetes dan mengurangi risiko komplikasi. Namun, sebagai muslim, kita wajib meyakini jika semua penyakit, penyembuhannya datang dari Allah. Maka, mengeratkan hubungan dengan Allah juga menjadi jalan yang tepat mengatasi berbagai penyakit. Allahu a'lam bis-showwab.[]


Photo : Medical Source

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Dia Dwi Arista Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Paradoks Gernas BBI di Kala Impor Dicintai
Next
Jalan Mustafa Kemal Attaturk dan Robohnya Peradaban Islam
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram