Rahim Buatan, Merusak Kodrat Perempuan

Rahim Buatan merusak kodrat perempuan

Rahim buatan ketika difungsikan dalam sistem kapitalisme akan membawa manusia dalam kehancuran sebab sistem ini memang menjauhkan manusia dari Penciptanya.

Oleh. Siti Komariah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Rahim buatan terus dikembangkan oleh para peneliti. Mereka berharap rahim buatan bisa menjadi peluang besar untuk janin prematur bertahan hidup. Sebelumnya, perkembangan teknologi telah memungkinkan bayi yang lahir sangat prematur, yakni usia kandungan 22 hingga 23 minggu mampu bertahan hidup dengan alat tersebut. Akan tetapi, sebagian besar dari bayi tersebut mengalami gangguan kesehatan bahkan cacat permanen seperti cerebral palsy (lumpuh otak) dan penyakit paru-paru.

Oleh karena itu, pada 2017 ahli bedah anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia Amerika Serikat berupaya menciptakan perangkat yang mampu untuk merevolusi teknologi tersebut menjadi seperti rahim seorang ibu. Teknologi ini dilakukan dengan cara menggantungkan janin dalam biobag atau yang dikenal dengan EXTEND (EXTrauterine Environment for Neonatal Development). Biobag ini berisi cairan pengganti ketuban. Para peneliti berharap ketika berada di dalam kantung tersebut, janin bisa berkembang seolah-olah masih berada dalam tubuh ibunya.

Sejauh ini, para ahli telah menguji alat tersebut kepada domba prematur. Bayi domba menghirup cairan pengganti ketuban yang memungkinkan paru-paru terus berkembang. Sementara itu, jantung memompa darah melalui rangkaian tabung yang dihubungkan ke tali pusat. Ketika darah bersirkulasi di luar rahim plastik, darah akan diinfus dengan oksigen dan nutrisi untuk kembali ke bayi. Delapan domba prematur yang dijadikan uji coba menunjukkan perkembangan normal di dalam rahim buatan tersebut selama empat minggu. Saat ini para ilmuwan berupaya agar rahim buatan bisa diuji coba pada janin manusia (kompas.com, 27-07-2024). Lantas, apakah dalam pembuatan rahim buatan tidak terdapat kendala?

Kendala Pembuatan Rahim Buatan

Rahim buatan yang diciptakan oleh para peneliti nyatanya memiliki kendala atau kesulitan dalam pembuatannya. Kesulitan rahim buatan ini terletak pada sepuluh hari setelah pembuahan sel telur. Lebih tepatnya, saat sel telur sudah dibuahi dan sedang berkembang dengan cara menempel di dinding rahim dan mulai tumbuh.

Para peneliti terus bereksperimen dengan mempertahankan sel-sel rahim agar nantinya bisa menjadi tempat bagi embrio untuk menempel dan tumbuh. Jaringan rahim ini memerlukan suplai darah sendiri. Para peneliti yakin ini akan bisa mengatasi problem dalam rahim buatan dan menjadikan rahim buatan bisa sempurna seperti rahim alami (kompas.com, 27-07-2024).

Ambisi para ahli untuk meniru rahim alami kian mengindikasikan bahwa rahim seorang ibu memiliki kesempurnaan tersendiri bagi perkembangan janin secara alami. Rahim memiliki fungsi istimewa bagi janin di dalam tubuh ibunya hingga dia siap untuk keluar dan menjadi manusia sempurna.

Rahim, Bukti Kekuasaan Allah

Rahim merupakan salah satu organ yang hanya dimiliki oleh makhluk hidup berjenis kelamin perempuan. Organ ini merupakan salah satu organ reproduksi perempuan. Ia memiliki fungsi yang penting dalam kelangsungan hidup manusia. Dilansir dari verywellhealth.com, ada empat fungsi utama rahim di antaranya yaitu:

Pertama, terjadinya menstruasi. Dalam konteks ini, rahim memiliki lapisan yang disebut lapisan endometrium. Lapisan ini akan menebal dan kaya akan darah ketika telah mendekati masa ovulasi. Lapisan ini akan menjadi tempat ditanamnya sel telur ketika dibuahi. Akan tetapi, ketika sel telur tidak dibuahi maka lapisan endometrium akan luruh.

Kedua, implantasi embrio. Rahim pun berfungsi sebagai tempat implantasi embrio jika sel telur dibuahi oleh sperma. Sel telur yang telah dibuahi (blastosis) akan menempel pada endometrium. Di sini, sel telur akan berkembang hingga menjadi embrio, janin, dan manusia sempurna yang siap untuk dilahirkan.

Ketiga, proses kehamilan. Ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dan kehamilan berkembang menjadi embrio, rahim tumbuh menjadi tempat embrio dan dinding rahim mulai menipis. Pada fase ini, pertama kali air ketuban diproduksi sebagai pelindung bayi di dalam kandungan.

Keempat, persalinan. Ketika bayi telah sempurna dan telah tiba masa untuk keluar, rahim akan membuat ototnya berkontraksi. Kontraksi ini akan makin kuat ketika mendekati masa persalinan. Kontraksi otot bertujuan mendorong bayi untuk keluar dari rahim dan masuk pada vagina hingga akhirnya lahir ke dunia. Setelah itu, rahim akan terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta, kemudian akan berkontraksi hingga beberapa hari untuk mengembalikan organ-organ tersebut kembali ke ukuran normal.

Ketika melihat fungsi rahim yang begitu istimewa, tersirat sebuah pertanyaan dalam benak manusia, mengapa rahim yang semula berukuran kecil bisa berubah menjadi besar. Ia bisa menjadi tempat berkembangnya embrio hingga menjadi bayi sempurna. Setelah itu, ketika rahim telah mengeluarkan bayi tersebut, ia bisa kembali ke bentuk semula. Hal ini mustahil bagi manusia, bahkan para peneliti yang berusaha meniru fungsi rahim tersebut masih mendapatkan kesulitan. Mereka tidak mampu memahami proses awal kehamilan. Bagaimana embrio mampu menempel pada endometrium dan lambat laun berkembang menjadi janin sempurna.https://narasipost.com/opini/08/2024/rahim-keajaiban-kasih-sayang/

Inilah bukti kelemahan dan keterbatasan akal manusia. Ini juga sekaligus menjadi bukti kekuasaan Allah. Allah merupakan "arsitek" terbaik dalam merancang segala kerumitan yang ada tanpa celah. Semua sistem di dalam tubuh manusia, termaksud rahim, berjalan begitu sempurna dan luar biasa atas kehendak-Nya. Sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, mampu dilakukan oleh Allah dengan mudah dan sempurna.

Hanya dari tetesan air mani mampu berubah menjadi seorang manusia. Hal ini pun telah digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Allah berfirman, "Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menempel, lalu sesuatu yang menempel itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk lain. Maha Suci Allah, Pencipta terbaik." (QS. Al-Mukminun: 14). Sungguh kesempurnaan hanya milik Allah.

Kesempurnaan ciptaan ini nyatanya membuat banyak manusia ingin menyamainya. Mereka berupaya membuat teknologi agar setara dengan rahim alami, walaupun semua itu mustahil terjadi. Keinginan mereka membuat rahim buatan seolah-olah baik, yakni untuk membantu bayi-bayi yang lahir sangat prematur bisa bertahan hidup. Hanya saja, di dalam kehidupan yang berasas sekularisme, teknologi canggih tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang-orang jahat sebagai alat untuk menyalahi kodrat Pencipta manusia.

Bahaya Rahim Buatan

Rahim buatan merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan janin di luar tubuh makhluk hidup. Rahim ini berfungsi sebagai organ pengganti bagi perkembangan janin selama masa pertumbuhannya di dalam tubuh ibunya. Dengan kata lain, rahim buatan nantinya berpotensi menjadi pengganti rahim alami untuk mengembangkan janin dari tahap awal kehamilan hingga janin tumbuh sempurna.

Ketika rahim buatan ini betul terealisasi maka hal ini akan membawa bahaya tersendiri bagi keberlangsungan manusia, apalagi di sistem kapitalisme yang telah menghancurkan fitrah manusia. Kita paham bahwa sistem kapitalisme yang berasas pada materi senantiasa memberikan peluang kepada manusia yang serakah untuk memanfaatkan rahim buatan menjadi ladang bisnis. Ada beberapa bahaya yang ditimbulkan ketika rahim buatan terealisasi.

Pertama, hilangnya nasab seorang anak. Dalam konteks ini, rahim buatan bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak ingin menikah, tetapi ingin memiliki keturunan. Apalagi baru-baru ini warga Indonesia dikejutkan dengan adanya angka pernikahan yang kian menurun. Bahkan digadang-gadang banyak generasi muda yang takut dan tidak mau menikah. (Kompasiana.com, 13-03-2024). Hal ini akan membuat seorang anak kehilangan nasab keturunannya sebab diketahui nasab hanya bisa diperoleh dari jalan pernikahan sesuai syariat Islam.

Kedua, melanggengkan keberadaan para LGBT. Rahim buatan manusia pun akan menjadi pendukung merebaknya LGBT. Bagaimana tidak, para LGBT akan memanfaatkan rahim buatan untuk mendapatkan anak. Tidak dimungkiri bahwa kaum LGBT pun menginginkan keturunan dalam pernikahan mereka. Hanya saja, akibat melanggar kodrat penciptaan, keturunan tidak bisa terwujud. Dengan adanya rahim buatan, mereka bisa mendapatkan anak dengan cara membeli sel telur seseorang untuk dijadikan embrio. Hal ini makin berbahaya bagi keberlangsungan hidup manusia. Akan ada banyak bayi-bayi terlahir tanpa seorang ibu, padahal hal ini sangat dilarang oleh Allah.

Islam Menjaga Hubungan Nasab

Islam sebagai ideologi yang sempurna memiliki aturan jelas dalam segala lini.  Ketika Islam diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan manusia, ia mewajibkan negara untuk menjaga fitrah seorang ibu dan menjaga hubungan nasab anak. Kewajiban menjaga nasab merupakan bagian terpenting dalam syariat Islam sebab nasab berimplikasi pada nasib si anak seperti dalam masalah waris, pertanggungjawaban nafkah seorang ayah, kejelasan wali pada kemudian hari, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan pernikahan agar nasab keturunan tetap terjaga. Dengan demikian, status seorang ibu yang melahirkan anaknya pun jelas. Ketentuan menjaga nasab pun pernah terjadi pada kisah Rasulullah saw. yang mengangkat Zaid bin Haritsah menjadi anak, kemudian dinasabkan pada Rasulullah saw. Atas kejadian tersebut, Allah menegur Rasulullah saw. dengan menurunkan surah Al-Ahzab ayat 4-5,

"Allah tidak menjadikan bagi seseorang dari dua buah hati dalam rongganya dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zihar dari mereka ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataan dengan mulutmu. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar). Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan nama bapak mereka, itulah yang adil di sisi Allah. Jika kamu tidak mengetahui bapak mereka,  (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Kemudian, dalam masalah teknologi, ketika rahim buatan benar-benar difungsikan untuk masalah medis yakni membantu bayi-bayi yang lahir sangat prematur dari pasangan suami istri. Hal ini diperbolehkan sebab ini menyangkut masalah nyawa manusia. Namun, negara memberikan batasan-batasan dan memberikan sanksi tegas dan keras ketika teknologi tersebut disalahgunakan ataupun dimanfaatkan untuk kepentingan yang menyalahi kodrat manusia. Misalkan, orang-orang yang tidak mau menikah, tetapi ingin mendapatkan keturunan. Hukum syarak tentang rahim buatan untuk bayi prematur ini merupakan ranah fikih yang mengandung ikhtilaf sehingga harus ada diskusi syar'i untuk mengetahuipendapat yang terkuat. Negara yang menerapkan Islam kaffah akan memfasilitas para mujtahid untuk melakukan ijtihad syar'i demi mendapatkan pendapat terkuat.

Teknologi ini pun merupakan hasil kebesaran Allah yang telah menghendaki manusia untuk mampu menciptakan teknologi yang canggih. Manusia diberikan pemahaman untuk mampu merancang teknologi. Manusia dipahamkan bahwa sepandai apa pun manusia, tanpa campur tangan Allah semua mustahil terjadi. Islam menjadi garda terdepan untuk menjaga agar kehidupan penuh berkah. Rahim buatan ketika difungsikan dalam sistem kapitalisme akan membawa manusia dalam kehancuran sebab sistem ini memang menjauhkan manusia dari Penciptanya. Wallahua'lam bishawab. [].

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Siti Komariah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Menyoal Arah Perjuangan Ormas di Indonesia
Next
Penistaan Agama di Balik Opening Ceremony Olimpiade
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Siti Komariah
Siti Komariah
2 months ago

Syukron jazakillah Mbak Mom dan Tim NP.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram