Stroke, Si Pembunuh Senyap

"Si pembunuh senyap adalah julukan yang diberikan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi, bahkan ia dapat muncul tanpa adanya gejala terlebih dahulu. Itulah mengapa hipertensi disebut sebagai silent killer atau pembunuh senyap."

Oleh. Nur Hajrah MS
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-World Health Organization (WHO), mencatat ada beberapa penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia, salah satunya adalah stroke yang menempati urutan ketiga. Setiap tahunnya tercatat ada 13,7 juta kasus baru penderita stroke dan 5,5 juta kasus kematian akibat stroke. Bahkan, di Indonesia sendiri pernah tercatat berdasarkan riset kesehatan Kementerian Kesehatan, stroke menjadi penyebab angka kematian nomor satu di Indonesia (2018). (Antaranews.com, 25/10/2019)

Apa itu Stroke?

Stroke adalah suatu kondisi di mana sel-sel otak mengalami kematian karena adanya gangguan aliran darah, baik itu karena penyumbatan pembuluh darah atau karena pecahnya pembuluh darah di otak.

Lantas apakah hubungan stroke dengan si pembunuh senyap? Si pembunuh senyap adalah julukan yang diberikan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi, bahkan ia dapat muncul tanpa adanya gejala terlebih dahulu. Itulah mengapa hipertensi disebut sebagai silent killer atau pembunuh senyap. Dan pada umumnya, hipertensi adalah pemicu terjadinya stroke, sedangkan pemicu hipertensi yang paling sering dan umum terjadi adalah karena pola hidup yang tidak sehat. Seperti jarang berolahraga, sering makan makanan yang asin, berminyak, minuman yang beralkohol, merokok, kurang tidur, pola makan tidak teratur, amarah atau emosi yang berlebihan dan juga stres. Sehingga tidaklah heran dengan pola hidup yang tidak sehat seperti ini hipertensi juga bisa menyerang kalangan anak muda dan memicu terjadinya stroke.

Hal inilah yang pernah dialami seorang gadis muda(20) yang menceritakan kisah hidupnya ketika terkena stroke hingga mengalami koma. Ia menceritakan kisahnya lewat video dan ia bagikan di media sosial yang ia miliki. Kisahnya bahkan sampai viral di jagat maya. Ia menjelaskan bahwa sejak pandemi sampai 2021 ia sangat sering bergadang dan pola makannya pun tidak teratur serta sering stres, hal inilah yang menjadi pemicu ia terkena stroke.

Mencegah Hipertensi Sejak Dini

Dilansir oleh website RS Islam Jakarta Cempaka Putih, untuk mencegah terjadinya hipertensi di kalangan anak muda, Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (InaSH), pada tahun 2014 meluncurkan sebuah buku yang berjudul "Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2014". Buku ini berisikan cara-cara pencegahan terkena hipertensi. Berikut lima langkah pencegahan hipertensi sejak dini yang di paparkan dalam buku tersebut:

a. Olahraga. Olahraga yang dianjurkan seperti berjalan cepat, berenang, dan bersepeda.

b. Konsumsi makanan yang rendah lemak, minum susu, serta perbanyak makan buah dan sayuran.

c. Tidak mengonsumsi garam secara berlebihan. Asupan garam sehari-hari minimal satu sendok teh garam dapur atau enam gram natrium klorida.

d. Konsumsi buah dan sayuran serta minum susu yang rendah lemak.

e. Perbanyak aktivitas fisik.

f. Tidak merokok.

Bagaimana Mencegah Hipertensi Sejak Dini dalam Islam?

Sebagai umat Islam, patutlah menjadikan Rasulullah saw. sebagai suri teladan. Beliau telah banyak mengajarkan bagaimana pola hidup sehat. Jika sebagian besar pemicu hipertensi karena pola makan dan istirahat yang tidak sehat atau tidak teratur maka dalam Islam pun telah di ajarkan bagaimana seharusnya seseorang makan, bagaimana dan kapan waktunya istirahat dan lain sebagainya.

Misalnya dalam urusan makan, kita diperintahkan untuk makan secukupnya tidak berlebihan. Allah Swt. berfirman yang artinya "Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" (QS. Al-Araf ayat 31)

Berikut pola sehat ala Rasulullah saw. yang penulis rangkum dari berbagai sumber. Yang insyaallah jika umat manusia mengikutinya, pemicu hipertensi dari segi pola hidup tidak akan muncul dan akan terhindar dari penyakit stroke yang dipicu oleh hipertensi.

1. Pola tidur teratur dan tidak bergadang. Rasulullah saw. menganjurkan agar umatnya tidak bergadang. Beliau biasanya tidur malam sebelum memasuki pukul 21:30 dan bangun pada pukul 03:00 untuk beribadah. Rasulullah saw. Juga menganjurkan untuk tidak tidur saat telah memasuki waktu asar.

2. Menjaga pola makan
Makan makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Rasulullah saw. pun tidak pernah makan sampai kenyang. Beliau dan para sahabat makan secukupnya hanya sekedar untuk menambah stamina.

3. Mengontrol emosi .
Dalam QS. Ali Imran ayat 134, menjelaskan bahwa Allah mencintai orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain.

4. Menjaga kebersihan.
Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Allah Swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi)

5. Berolahraga.
Rasulullah saw. suka olahraga berkuda, memanah dan berenang.

6. Berpuasa.
Rasulullah saw. sering berpuasa pada Senin dan Kamis.

7. Berbekam
Al-Muqni' r.a, ia bercerita, “Aku tidak akan merasa sembuh lalu aku berbekam, karena sesungguhnya aku pernah mendengar bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya di dalam bekam terdapat kesembuhan." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Ya’la, al-Hakim, al-Baihaqi)

Itulah pola sehat ala Rasulullah saw. Insyaallah jika kita mengikuti pola sehat Rasulullah saw. kita akan terhindar dari si pembunuh senyap. Aamiin Allahumma aamiin.

Wallahu a'lam bish-shawab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasIpost.Com
Nur Hajrah MS Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Pencabulan di Pesantren: Buah dari Sekularisme
Next
Ancaman Krisis Pangan Dunia, Kapitalisme Bisa Apa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram