Berburu Keberkahan dengan Menjilat Jari Jemari Tangan

"Sungguh luar biasa manfaat yang dirasakan oleh tubuh kita, jika adab makan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. senantiasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi bukti bahwa segala apa yang diciptakan Allah Swt. tanpa kita sadari memberikan kecanggihan pada tubuh manusia, bahkan melebihi teknologi buatan manusia itu sendiri."

Oleh. Nining Sarimanah
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Indonesia selain dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya, juga memiliki segudang kuliner khas di setiap daerah dari Sabang sampai Merauke. Semua makanan tersaji dengan lezat nan menggiurkan. Siapa pun dia tentu tergoda ingin segera menyantapnya, bukan?

Terkait cara menikmati makanan, ternyata Indonesia punya cara sendiri sebelum mengenal sendok dan garpu yang dibawa oleh Portugis. Ya, makan pakai tangan! Itu adalah tradisi makan asli masyarakat Indonesia.

Kebiasaan makan dengan tangan tak dimungkiri menambah kenikmatan dan rasa lebih puas dari makanan yang sedang disantap. Terutama, saat nasi dan aneka lauk dicampur sambil diaduk dengan tangan, membuat tekstur lebih nikmat dan selera makan semakin meningkat. Hal itu karena saat makan, maka kita melibatkan semua indera manusia mulai dari indera penglihatan, penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran. Namun, berbanding terbalik dengan orang Barat, cara makan seperti itu mungkin terlihat aneh karena dipandang tak higienis dan jorok.

Manfaat di Balik Sunah Rasul

Meski demikian, tidak semua jenis makanan bisa disantap menggunakan tangan, seperti makanan bertekstur lembut atau berkuah. Selain makan menggunakan tangan sudah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia, sejak 14 abad yang lalu kebiasaan tersebut telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan lebih dari itu, beliau mencontohkan agar menjilati jari jemari selesai makan. Terdengar aneh ya? Setidaknya itu yang mungkin muncul di pikiran sebagian muslim ketika mengetahui sunah tersebut.

 و سلم : “إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا.” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu ‘Abbas Radiyallahu anhuma ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian makan maka janganlah ia mencuci tangannya sebelum menjilatinya atau menjilatkan kepada yang lainnya.”
(Muttafaqun ‘alaih)

Sebagai seorang muslim, mengikuti apa yang Rasulullah lakukan bukan hanya sekadar tuntutan yang bernilai ibadah semata. Tetapi, mengandung hikmah dan keajaiban yang luar biasa dalam segala aspek kehidupan manusia, salah satunya pada kesehatan manusia. Hal tersebut telah dibuktikan berdasarkan penelitian dr. Charles Gerba dari University of Arizona, Amerika, bahwa makan dengan menggunakan tangan dan jika selesai makan kemudian jari-jari tangan dijilati, maka memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Hal ini karena adanya enzim Rnase yang terdapat pada sela-sela jari tangan. Selain berfungsi meningkatkan imunitas tubuh, enzim ini juga bisa mengikat bakteri untuk menekan aktivitas bakteri patogen yang masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan. Proses ini juga mencegah penumpukan bakteri berbahaya di usus dan membantu memperbaiki pencernaan di usus.

Tak hanya itu, dilansir dari Honestdocs, bahwa tangan berfungsi sebagai pendeteksi suhu makanan, sehingga lidah tercegah dari terbakar akibat dari makan makanan yang panas. Menjilati jari jemari tangan setelah makan juga dinilai mampu memperlambat proses pencernaan makanan, sehingga akan terhindar dari penyakit diabetes tipe dua. Selain itu, makan dengan tangan dapat membatasi asupan makan yang masuk, sehingga berdampak tercegahnya kegemukan alias obesitas.

Sungguh luar biasa manfaat yang dirasakan oleh tubuh kita, jika adab makan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. senantiasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi bukti bahwa segala apa yang diciptakan Allah Swt. tanpa kita sadari memberikan kecanggihan pada tubuh manusia, bahkan melebihi teknologi buatan manusia itu sendiri. Meneladani perilaku dan kebiasaan Rasulullah saw. seharusnya menjadi salah satu cara agar kita tetap sehat dan senantiasa diberkahi Allah Swt.

Meraih Keberkahan

Menghabiskan makanan hingga bersih tanpa tersisa merupakan salah satu adab terpenting dalam ajaran Islam. Sehingga dengannya, menjadikan kita sebagai hamba yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt. dan terhindar dari sikap kufur nikmat. Selain itu, kita tidak pernah tahu di bagian mana Allah meletakkan keberkahannya di antara makanan yang kita makan.

Sebagaimana dikabarkan dalam hadis yang diriwayatkan Muslim bahwa Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّكُمْ لاَ تَدْرُونَ فِي أَيِّهِ الْبَرَكَةُ

"Kalian tidak tahu di bagian mana dari makanan tersebut keberkahannya.”

Keberkahan itu bisa jadi Allah letakkan di tiap suapan kita, di makanan yang jatuh, dan bisa jadi Allah meletakkannya di remah-remah dan bekas yang tersisa dari makanan yang melekat di piring, sendok, garpu, atau bahkan ada di jari jemari tangan kita. Karenanya, untuk memburu keberkahan itu, kita berusaha menghabiskannya tanpa ada sisa dengan cara terbaik, yaitu dengan menjilati sisa-sisa makanan tersebut hingga bersih. Bahkan, jika suami menjilati jari jemari tangan istrinya setelah makan atau sebaliknya, maka akan menumbuhkan rasa cinta keduanya. Bagi seorang muslim, tentu keberkahan makanan tersebut sangat berpengaruh pada ibadah kita, sehingga ketika melaksanakan perintah-Nya dipenuhi semangat, dan keberkahan lainnya adalah Allah Swt. menjadikan tubuh kita sehat.

Khatimah

Demikianlah, Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam masalah makan. Islam mengajarkan adab-adab mulia dalam menyantap makanan yang di dalamnya penuh hikmah dan keberkahan. Adab ini yang sering kali terlupakan dan tampak sepele. Namun kemaslahatan dan kebaikannya sangat besar bagi kesehatan tubuh manusia.

Wallahu a'lam bish shawwab[]