Otocephaly, Kelainan Organ Tubuh yang Mematikan

"Kelainan pada janin atau bayi yang dilahirkan seperti otocephaly atau yang lainnya merupakan bagian dari kehendak dan ketetapan Allah Swt. Sebagai muslim, kita harus menerima kenyataan itu sembari melakukan evaluasi di balik kejadian tersebut."

Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Dewasa ini, kelainan organ saat bayi dilahirkan semakin beragam. Salah satunya adalah otocephaly. Sesuai namanya, otocephaly adalah gangguan kesehatan pada organ cephalic (kepala). Dalam wikipedia, otocephaly terjadi karena tidak adanya mandibula (rahang) dengan kondisi telinga menyatu tepat di bawah dagu. Otocephaly juga merupakan gangguan agnathia yaitu gangguan karena tidak adanya sebagian atau keseluruhan dari satu atau kedua rahang. Kelainan organ ini sangat langka dan mematikan. Kelainan ini terjadi pada embrio dengan perbandingan satu banding tujuh puluh ribu embrio.

Penyebab dan Penanganan Otocephaly secara Medis

Otocephaly disebabkan karena gangguan pada perkembangan arkus brankial pertama. Arkus brankial merupakan struktur mesoderma yang mengelilingi endoderm dan ditutupi oleh ektoderma. Otocephaly adalah kelainan pada faktor genetik dan teratogenik dalam perkembangan malformasi janin (malformation chiari). Di mana terjadi kelainan pada pembentukan struktur tengkorak pada masa trimester awal. Kelainan langka ini menyebabkan sebagian otak masuk ke saluran saraf tulang belakang.

Sebagian bayi dengan kelainan otocephaly dapat dideteksi saat janin berada dalam kandungan melalui USG (Ultrasonografi). Dari sebagian bayi yang terkena otocephaly, sangat sedikit yang dapat hidup melewati masa bayi mereka. Saat bayi ini lahir, bayi biasanya tidak menangis dan harus segera mendapatkan pertolongan seperti membuat jalan napas darurat. Karena otocephaly memiliki prevalensi gagal napas yang tinggi.

Memberikan pertolongan jalan napas dapat dilakukan dengan cara membuat lubang pada dinding anterior trakea agar tidak terjadi sumbatan jalan napas. Tindakan ini disebut dengan trakeostomi. Gastrostomi atau tabung makan juga diperlukan untuk untuk memberikan asupan makanan, obat, cairan, dan hal lain yang dibutuhkan bayi agar tidak mengalami kesulitan sistem pencernaan. Bahkan, sebagian bayi membutuhkan operasi rekonstruksi mandibula.

Pola Hidup Tak Sehat Penyebab Otocephaly

Otocephaly selain disebabkan karena perkembangan wajah yang abnormal, juga disinyalir disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, rahim yang terpapar asap rokok. Sudah hal yang umum bahwa merokok dan asap rokok dapat menyebabkan keguguran kelainan pada janin. Bahan kimia di dalam rokok yang masuk dan mengalir ke aliran darah ibu hamil dapat mengalir pula pada aliran darah janin. Akibatnya, ibu bisa mengalami keguguran pada trimester pertama atau bayi yang dilahirkan memiliki kecacatan baik fisik maupun mental.

Kedua, penggunaan alkohol. Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol juga berisiko memiliki janin yang cacat. Alkohol dapat menghambat perkembangan otak bayi, menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan mental, serta beresiko melahirkan bayi prematur.

Ketiga, penggunaan antibiotik streptomisin. Penggunaan antibiotik ini harus dihindari oleh ibu hamil karena memiliki risiko pada perkembangan janin seperti bayi lahir dalam keadaan tuli. Tak hanya streptomisin, beberapa jenis antibiotik lain juga disinyalir tidak aman bagi ibu hamil. Diantaranya adalah antibiotik golongan tetrasiklin, golongan makrolida, golongan sulfonamida, metronidazol, klindamisin, dan fenoksimetilpenisilin.

Keempat, terpapar radiasi. Penggunaan radiasi pengion pada ibu hamil pada umumnya dihindari untuk ibu hamil karena ada bahaya dari paparan radiasi tersebut pada janin. Radiasi pengion adalah salah satu jenis radiasi yang membawa energi untuk mengionisasi molekul atau atom. Prinsipnya adalah dengan melepaskan elektron dari molekul atau atom tersebut. Radiasi pengion dapat dilakukan di luar tubuh seseorang (radiasi eksternal) maupun dengan cara memasukkan sumber radiasi di dalam tubuh (radiasi internal).

Anjuran Islam kepada Ibu Hamil

Kelainan pada janin atau bayi yang dilahirkan seperti otocephaly atau yang lainnya merupakan bagian dari kehendak dan ketetapan Allah Swt. Sebagai muslim, kita harus menerima kenyataan itu sembari melakukan evaluasi di balik kejadian tersebut. Bisa jadi, di balik semua hal yang terjadi, Allah Swt. hendak menegur dan memberikan peringatan kepada manusia akan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Seperti kasus otocephaly yang dapat disebabkan oleh pola hidup manusia yang tidak sehat atau tidak sesuai dengan syariat Islam.

Dalam Islam, mengandung adalah sebuah anugerah sekaligus amanah yang harus dijaga. Oleh karena itu, ibu yang sedang mengandung tidak boleh mengabaikan kesehatan dan keselamatan diri dan janin yang dikandungnya. Begitu beratnya masa mengandung, Allah Swt. memberikan kemuliaan bagi para ibu yang mengandung secara ikhlas dan semata-mata karena Allah. Dalam Al-Qur'an surah Lukman ayat 14, Allah Swt. berfirman,

"Dan kami perintahkan manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandung dalam kondisi lemah dan bertambah berat, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu. Hanya kepada Akulah kamu kembali."

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Mutafaq'alaih juga dijelaskan bahwa Rasulullah saw. pernah didatangi seseorang dan ditanya soal siapakah yang berhak diperlakukan baik pertama kali oleh seorang anak. Maka Rasulullah saw. menjawab "ibumu". Oleh karena itu, seorang ibu yang mengandung hendaknya juga selalu memperhatikan syariat Islam agar anak yang dikandungnya dapat menjadi anak yang sehat, sempurna fisik dan imannya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa diperhatikan saat kehamilan tengah dirasakan.

Pertama, ibu hamil hendaknya selalu menjaga setiap asupan nutrisi yang masuk pada dirinya. Makan makanan yang halal, sehat dan baik adalah anjuran dalam agama Islam. Seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 168, Allah Swt. mengingatkan muslim agar makan makanan yang halal dan baik dari semua yang ada di bumi.

Kedua, ibu hamil hendaknya selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt. Selama masa kehamilan, seorang perempuan pasti akan mengalami perubahan pada bentuk tubuh dan juga emosinya. Sehingga membuat ibu hamil kerap mengalami mood swing. Oleh karena itu, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan wajib dan sunah, dapat mengatasi perubahan emosi seorang ibu hamil yang juga bisa memengaruhi perkembangan janin.

Ibu hamil dapat memperbanyak doa, zikir, salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan yang lainnya. Hal ini agar janin juga dapat mendengarkan dan merasakan apa yang dilakukan oleh ibunya. Tak hanya itu, ibu yang banyak melakukan amal saleh juga berharap bayi yang dikandungnya memiliki tumbuh kembang yang baik dan menjadi generasi saleh karena telah terbiasa dengan aktivitas kebaikan yang dilakukan ibunya.

Ketiga, melakukan pola hidup sehat. Pola hidup sehat tidak hanya terdapat pada pola makan saja. Ini juga mencakup aktivitas apa saja yang dilakukan. Melakukan pola hidup sehat tentu akan menjaga stamina ibu dan bayi yang dikandungnya. Melakukan olahraga ringan dan pemeriksaan rutin saat kehamilan dapat mencegah terjadinya kelainan pada janin sebab perkembangan janin selalu terpantau.

Penutup

Bagi seorang muslim yang mengimani Allah, otocephaly merupakan bagian dari kehendak dan ketetapan-Nya. Manusia hanya bisa mengambil hikmah dan melakukan evaluasi bahwa di balik fenomena otocephaly ada pola hidup tak sehat yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, muslim harus senantiasa menjaga diri dan keluarga dari segala hal yang dapat merusak, membahayakan serta yang bertentangan dengan syariat Islam. Sebab bagaimanapun juga, segala sesuatu yang diberikan kepada muslim tersebut merupakan amanah yang harus dijaga.

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Firda Umayah Tim Penulis Inti NarasiPost.Com Salah satu Penulis Inti NarasiPost.Com. Seorang pembelajar sejati sehingga menghasilkan banyak naskah-naskahnya dari berbagai rubrik yang disediakan oleh NarasiPost.Com
Previous
Jangan Jadi Guru Toksik
Next
Produktivitas di Tengah Segudang Aktivitas
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram