"Karena tubuh manusia tidak mampu memproduksi vitamin D dengan sendirinya dan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada bayi, sinar matahari pagi menjadi solusi agar bayi memperoleh pemenuhan vitamin D yang cukup. Meskipun demikian, bukan berarti si kecil harus dijemur setiap hari."
Oleh. Nurjanah Triani
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Menjemur bayi sudah banyak dilakukan oleh para orang tua sejak dahulu. Tradisi ini diyakini para orang tua bisa menghindarkan bayi dari penyakit kuning. Sinar matahari pagi memang memiliki manfaat yang dibutuhkan oleh manusia, tak terkecuali bayi.
Tetapi, amankah menjemur bayi dilakukan tanpa busana? Lantas, bagaimana rambu-rambu yang perlu diperhatikan para orang tua agar bayi tetap mendapatkan manfaat sinar matahari? Perlukah bayi dijemur setiap hari?
Menjemur bayi memang boleh dilakukan, tetapi harus dengan cara yang benar. Sebab, kulit bayi masih tipis dan lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Untuk orang dewasa saja, saat keluar rumah perlu menggunakan sunscreen sebagai pelindung, maka perlindungan saat menjemur bayi perlu sangat diperhatikan lebih ketat lagi. Sama halnya dengan orang dewasa, kulit bayi bisa terbakar sinar matahari dan mengalami kerusakan kulit, bahkan lebih parah lagi.
Tidak Harus Dijemur Setiap Hari
Menjemur bayi tidak ada kaitannya dengan menurunkan risiko bayi baru lahir agar terhindar dari penyakit kuning. Namun, anjuran menjemur bayi di pagi hari tetap ada. Karena, sinar matahari sebelum pukul 10.00 mengandung sinar ultraviolet yang bila diserap oleh kulit akan menghasilkan vitamin D.
Vitamin D memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan bayi, yaitu membantu tubuh menggunakan kalsium untuk membangun dan memelihara tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini juga menjaga kesehatan otot-otot bayi dan membangun sistem imun tubuh yang kuat. Bayi yang kekurangan vitamin D akan berisiko mengalami kelainan pertumbuhan tulang atau rakitis. Serta beberapa penelitian menemukan kaitan antara kekurangan vitamin D pada masa bayi dan meningkatnya kejadian eksim atau alergi.
Karena tubuh manusia tidak mampu memproduksi vitamin D dengan sendirinya, dan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada bayi, sinar matahari pagi menjadi solusi agar bayi memperoleh pemenuhan vitamin D yang cukup. Meskipun demikian, bukan berarti si kecil harus dijemur setiap hari. Bayi yang terkena paparan matahari terlalu lama dapat mengakibatkan dehidrasi serta sinar UV juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan kulit, bahkan kanker kulit di kemudian hari.
Agar bayi dapat mendapatkan manfaat sinar matahari tanpa khawatir dengan efek sampingnya, maka bunda perlu memperhatikan beberapa hal saat menjemur si kecil:
1. Jemur bayi menggunakan pakaian
Tradisi kebanyakan orang tua biasanya menjemur si kecil tanpa menggunakan kain sehelai pun. Kebiasaan ini perlu diubah, sebab saat bayi terkena paparan matahari secara langsung akan meningkatkan risiko kulit bayi terbakar matahari. Gunakanlah pakaian yang dapat menutupi tangan dan kakinya, dengan bahan yang lembut dan longgar.
2. Pakaikan topi atau pelindung kepala
Pelindung kepala seperti topi dan kacamata perlu digunakan saat menjemur bayi, agar sinar matahari tidak langsung mengenai kepala, mata, dan wajahnya. Sebab, paparan matahari secara langsung dapat mencederai retina mata, memicu katarak dan masalah mata lainnya.
Bila si kecil masih di bawah 6 bulan, bunda bisa memberikan perlindungan ekstra dengan payung atau kereta dorong dengan tirai yang menutupinya.
3. Gunakan tabir surya pada bayi di atas 6 bulan
Tabir surya dapat bunda berikan pada si kecil saat usianya sudah di atas 6 bulan. Sama halnya dengan orang dewasa, tabir surya juga melindungi bayi dari paparan matahari dan menghalau dampak buruk sinar ultraviolet untuk kulitnya.
Pilihlah tabir surya khusus anak dengan SPF 30 dengan label hypoallergenic dan bebas pewangi. Namun, sebelum pemakaian lama, harap lakukan tes alergi terlebih dahulu pada bayi.
4. Jangan terlalu lama menjemur bayi
Bayi hanya perlu dijemur 10-15 menit sehari sebelum jam 10.00 pagi. Jika terlalu lama, dapat mengakibatkan dehidrasi pada bayi. Menjemur bayi juga tidak disarankan di atas jam 10.00 pagi, sebab paparan sinar ultraviolet sudah terlalu tinggi dan dapat merusak kulit bayi.
Itulah rambu-rambu yang bunda perlu perhatikan saat menjemur si kecil. Namun, menjemur bayi tidak berkaitan secara langsung dalam mengatasi penyakit kuning pada bayi. Umumnya, warna kulit dan mata pada bayi akan berangsur normal setelah beberapa hari. Tetapi, jika tidak berangsur normal, bunda bisa konsultasikan dengan dokter.
Saat si kecil mengalami kulit terbakar oleh paparan sinar matahari, maka akan menimbulkan kemerahan dan radang kulit. Luka bakar biasanya akan mulai muncul 2 hingga 4 jam setelah terkena paparan sinar matahari. Warna pada permukaan kulit yang terkena luka bakar akan memuncak setelah 12 hingga 14 jam kemudian. Kulit yang terbakar ini akan memburuk dan mulai melepuh. Kemudian, warna kemerahan akan mulai memudar dalam 2 atau 3 hari, dan kulit biasanya mulai mengelupas.
Dilansir dari jurnal U.S. National Library of Medicine, kulit yang terbakar pada bayi atau anak-anak, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena melanoma ganas, yaitu kanker kulit yang paling mematikan ketika dewasa. Para peneliti memperkirakan bahwa 90 persen kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan.
Mengatasi Kulit Terbakar pada Bayi
- Tempelkan kain basah sekitar 10-15 menit pada kulit si kecil yang terbakar sinar matahari. Ulangi hal tersebut hingga beberapa kali. Hindari menempelkan es secara langsung pada kulit bayi karena akan membuat kulitnya terasa perih.
- Segera berikan ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi.
- Aplikasinya losion berbahan dasar air yang bebas alkohol dan parfum, atau berikan gel lidah buaya.
- Pilih beberapa produk pelembab seperti krim hypoallergenic. Hindari penggunaan petroleum jelly seperti vaseline, karena dapat membuat kulit anak terperangkap dalam panas serta memblokir pori-pori hingga keringat tidak dapat keluar dan meningkatkan risiko infeksi. Rutinkan penggunaan pelembab atau gel lidah buaya agar kulit si kecil dapat tetap terhidrasi dengan baik.
- Dalam beberapa kasus, bunda dapat memberikan krim antibiotik tropikal Neosporin atau Bacitracin. Namun, penggunaannya perlu dikonsultasikan dan dalam pemantauan dengan dokter anak.
- Jika si kecil mengalami demam atau tampak kesakitan, bunda bisa memberikan paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Matahari adalah salah satu makhluk Allah Swt. yang diciptakan dalam kehidupan manusia. Sebagaimana Allah Swt. tidak menciptakan sesuatu pun melainkan ada manfaat atas penciptaan tersebut, begitu pula dengan matahari. Allah Swt. berfirman,
وَالشَّمۡسِ وَضُحٰٮهَا
Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari." (QS. Asy-Syams: 1)
Dalam tafsir ayat ini menjelaskan, Allah bersumpah dengan matahari dan cahayanya pada waktu duha (pagi hari) yang sangat terang dan kontras dengan sesaat sebelumnya di mana kegelapan menutup alam ini. Kemudian Allah bersumpah dengan bulan yang bertolak belakang dengan matahari. Sebab ia bukan sumber cahaya, tetapi hanya menerima cahaya dari matahari.
Berdasarkan kajian ilmiah, cahaya di pagi hari adalah yang paling lengkap kekayaan panjang gelombangnya. Oleh karena itu, cahaya matahari pagi paling baik khasiatnya bagi manusia.
Matahari adalah sumber energi utama bagi manusia, sedang cahayanya terdiri dari cahaya tampak, inframerah, dan ultraviolet. Cahaya tampak memiliki tujuh spektrum yang berbeda dan masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda bagi tubuh manusia. Cahaya inframerah bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada otot-otot, dan ultraviolet berfungsi sebagai fitokatalis yang mempercepat perubahan provitamin D yang ada pada kulit manusia menjadi vitamin D.
Selain itu, bagi manusia secara keseluruhan, matahari memiliki manfaat yang luar biasa, di antaranya menyehatkan tulang, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan mental, menyembuhkan beberapa penyakit, dan masih banyak lagi.
Lantas, sebagai manusia yang Allah Swt pilih untuk menjadi khalifah di bumi, sudah semestinya kita menjaga apa yang Allah Swt. ciptakan, baik tubuh kita ataupun lingkungan hidup kita. Agar seluruh ciptaan-Nya dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya, hingga keberkahan rahmat hadir dari langit dan bumi, termasuk di dalamnya matahari.
Maha Suci Allah Swt. dengan segala ciptaan-Nya.
Allahu a'lam bish- shawwab.[]