Masa Menopause, Disyukuri Bukan Ditakuti

"Seorang wanita yang memahami siklus kehidupan manusia, baik secara fisik maupun spiritual akan lebih menerima perubahan-perubahan dalam tubuhnya, karena berkaitan dengan keyakinan yang mereka miliki terkait qada dan qadar yang telah ditetapkan Allah Swt. pada setiap manusia."

Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Seorang wanita dalam proses kehidupannya akan menjalani fase-fase yang telah ditetapkan Allah Swt. Setiap kehidupan berawal dari kelahiran, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Begitu pun seorang muslimah, usia yang bertambah semakin mendewasakan dan membentuk mereka menjadi sosok muslimah yang senantiasa taat kepada Sang Pencipta.

Ketika seorang wanita akan memasuki usia 50 tahun, banyak pikiran dan perasaan yang menghantui mereka saat mengetahui bahwa menopause akan segera mereka hadapi. Menopause merupakan proses berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause saat tidak mengalami menstruasi lagi minimal 12 bulan.

Allah mengingatkan manusia dalam surah Al-Qamar, ayat 49 sebagai berikut:

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ

Artinya:
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

Seperti pasangan suami istri yang aku kenal, ketika sang istri akan memasuki usia menopause sikapnya semakin sensitif, mudah marah, dan mood-nya sering berubah-ubah. Sampai sang suami pun bingung menghadapi perubahan sikap istrinya. Padahal, sebelumnya mereka berdua dikenal sebagai pasangan suami istri yang selalu terlihat harmonis. Hingga suatu saat aku bertemu dengan sang istri.

Sebagai teman yang peduli tentu aku tanyakan mengapa sikapnya berubah akhir-akhir ini. Akhirnya, terbukalah dia, mengapa perasaannya campur aduk dan tidak tenang saat menyadari bahwa usianya akan memasuki masa menopause, ia khawatir dan takut kalau suaminya tidak akan menyayanginya lagi. Dan ia khawatir tidak akan bisa melayani suaminya lagi sebagaimana dulu saat usia masih muda. Masyaallah, ternyata masalah menopause inilah yang membuat temanku berubah sikap terhadap suaminya.

Bisa saja, kasus yang dialami pasangan tersebut tidak hanya terjadi pada mereka saja. Boleh jadi kasus ini banyak dialami oleh pasangan-pasangan lainnya di seluruh dunia. Lantas, apa yang harus dilakukan dengan kondisi yang dihadapinya tersebut? Jawabnya, tentu dengan memahami dua hal penting berikut, yaitu dari sisi medis juga dari sisi agama atau keimanan.

Sisi Medis

Perubahan psikologis dan perasaan murung, bahkan kecemasan sering kali dirasakan oleh wanita yang mengalami masa menopause. Perasaan yang berubah-ubah, emosi labil, merasa tidak berdaya, konsentrasi berkurang, bahkan sampai perasaan merasa tidak berharga pun menjadi momok bagi wanita jelita (jelang lima puluh tahun) tersebut.

Hal ini menjadi dampak stres yang bisa membuat keseimbangan hormon dalam tubuh terganggu. Sehingga menyebabkan siklus menstruasi jadi tidak teratur. Menopause memicu perubahan hormon yang fluktuatif pada wanita. Perubahan ini membuat suasana hati naik turun, sehingga mereka cenderung mudah tersinggung, bahkan merasa tertekan. Kurangnya hormon estrogen menjadi salah satu pemicu dari kondisi-kondisi tersebut di atas.

Penyebab menopause alami karena faktor usia, sehingga akan ditemui kepadatan tulang wanita menurun. Kondisi ini meningkatkan risiko tulang dan penyakit osteoporosis. Masa ini juga membuat wanita kehilangan massa otot lebih tinggi ketimbang sebelum menopause. Selain itu sendi terasa kaku dan sakit. Walaupun kondisi ini akan berbeda-beda dirasakan oleh setiap wanita menopause, karena tergantung pada kondisi fisik dan mental seseorang.

Menghadapi Menopause

Menurut Presiden Perkumpulan Menopause Indonesia (Perminesia), Dr, dr Tita Husnilawati, SpOG (k)-Fer, menopause adalah suatu proses penuaan yang harus disyukuri, bukan ditakuti. "Penuaan pasti terjadi karena proses alami, namun wanita harus siap menghadapi. Harus diantisipasi sejak muda,” ujarnya dalam acara Virtual Press Conference dengan tema Life After 40 Happy and Healthy. (republika.id)

Sehingga, di dunia kesehatan pun, masa menopause perlu dipelajari dan dipahami untuk mempermudah dalam menjalani kehidupan agar tetap bahagia. Dan inilah cara sederhana, praktis dan murah, yang dianjurkan oleh para praktisi kesehatan dalam menjalani masa menopause bagi wanita, sehingga manfaatnya bisa dirasakan jauh dalam kehidupan hingga tua, antara lain:

  1. Hidup sehat sejak muda. Menerapkan gaya hidup sehat sejak muda, sejak remaja, atau sebelum 40 tahun menjadi kunci tulang kuat dan mental sehat.
  2. Beraktivitas dan menjalankan pergaulan positif.
  3. Hindari stres.
  4. Mendekatkan diri pada Tuhan.
  5. Olahraga teratur. Olahraga yang memperlancar peredaran darah.
  6. Konsumsi nutrisi sehat. Makan makanan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang dikonsumsi dengan jumlah yang baik dan seimbang.
  7. Hindari merokok dan alkohol. Kebiasaan ini dapat mengeluarkan radikal bebas yang merusak sel otak dan merusak sel saraf.
  8. Hindari penggunaan obat terlarang.
  9. Hindari lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan yang berpolusi, sehingga ketika tua kita terhindar dari berbagai penyakit, dan gangguan fungsi tubuh.
  10. Pengobatan hormon. Pengobatan untuk keluhan menopause bukanlah pengobatan utama untuk menopause. Penelitian kini membuktikan bahwa pengobatan hormon relatif aman bila diberikan tropical melalui kulit, selaput lendir, atau vagina.

Sisi Keimanan

Bagi seorang muslimah, semestinya masa menopause merupakan masa yang mereka nantikan, di mana masa itu akan datang pada waktunya. Seorang wanita yang memahami siklus kehidupan manusia, baik secara fisik maupun spiritual akan lebih menerima perubahan-perubahan dalam tubuhnya, karena berkaitan dengan keyakinan yang mereka miliki terkait qada dan qadar yang telah ditetapkan Allah Swt. pada setiap manusia. Hal tersebut adalah sesuatu hal yang sangat penting karena membuktikan keimanan seseorang kepada Allah dalam mengatur segala sesuatunya.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Furqan, ayat 2:

ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا

Artinya:
“Dan Dia-lah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, lalu menentukan keadaan makhluk-makhluk itu dengan ketentuan takdir yang sempurna.”

Atas dasar keimanan dan ketakwaan inilah, para muslimah telah mempersiapkan diri secara lahir dan batin dari perubahan yang terjadi dalam tubuhnya saat menopause itu datang. Banyak hal yang mereka lakukan dalam menerima ketetapan ini. Edukasi kepada suami sebagai pasangan hidupnya, anak-anak beserta keluarga sangat menentukan arah positif bagi muslimah dalam menghadapi masa menopause tersebut.

Hal-hal lain yang menentukan seorang muslimah memiliki penerimaan positif pada menopause dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

  1. Peranan keluarga dalam mempersiapkan akan datangnya masa menopause.
  2. Adanya dukungan keluarga dan lingkungan sosial terhadap wanita saat masa menopause.
  3. Penerimaan suami yang tidak mempermasalahkan, ataupun menerima ketetapan Allah secara alami bagi istrinya yang menghadapi masa menopause.
  4. Faktor religius memberikan kemantapan psikologis kepada para istri dalam menghadapi masa menopause.

Sehingga tidak dapat dimungkiri, bahwa sisi keimanan seorang wanita khususnya muslimah merupakan hal terpenting baginya. Di mana kebanyakan wanita saat ini akan menerima kehadiran masa menopausenya seperti “momok” usia jelang lima puluh tahun. Sejatinya, masa menopause merupakan satu hal yang harus disyukuri, bukannya ditakuti oleh para wanita manapun di seluruh dunia.

Wallahu a’lam bish shawwab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com
Desi Wulan Sari Seorang penggiat dakwah dan Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Hadanah dan Tarbiah
Next
Sisir Kirmizi
5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle

You cannot copy content of this page

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram