Chikungunya bisa menyebabkan nyeri sendi dan otot bahkan bisa mengalami kelumpuhan bagi penderitanya.
Oleh. Siti Komariah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Seiring datangnya musim hujan, penyakit chikungunya merebak dan menjangkiti ratusan warga di Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Kepala Dusun Trenceng menjelaskan, warganya yang terjangkit penyakit ini yaitu di RT 4 dan RT 3 RW 1 hampir keseluruhan. Kemudian, di RT 1, RT 2, dan RT 5 yang terjangkit sekitar 10-20 persen, jadi secara keseluruhan ada sekitar 200 warga.
Kepala Dusun Trenceng, Nurhadi mengungkapkan, warganya mulai terjangkit penyakit ini sejak 3 bulan lalu saat musim hujan tiba. Akan tetapi, ada warga yang sudah sembuh dan kemudian ada yang kambuh kembali (tribunjatim.com,01/02/2024 )
Mengenal Chikungunya
Penyakit Chikungunya pertama kali diidentifikasi di dataran tinggi Makonde, Mozambik, dan Tanzania di Afrika pada tahun 1952. Selanjutnya, pada tahun 2004 wabah ini pun menyebar dengan cepat dan teridentifikasi hampir di seluruh dunia, mulai dari negara-negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang termasuk dalam virus Togaviridae genus Alhpavirus. Virus ini ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penularan virus ini terjadi ketika nyamuk yang terinfeksi virus tersebut mengigit manusia.
Kemudian, virus ini akan menyebar mengikuti aliran darah dan memicu terjadinya infeksi dalam tubuh manusia. Dari sini, seseorang akan mengalami demam, artralgia (nyeri otot), dan myalgia (nyeri sendi), bahkan bisa mengalami lumpuh sesaat.
Chikungunya Berbeda dengan Demam Berdarah
Penyakit Chikungunya walaupun disebarkan oleh vektor yang sama dengan demam berdarah, yakni nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, tetapi penyakit ini berbeda dengan demam berdarah (DBD).
Beberapa perbedaan antara penyakit DBD dan Chikungunya, yaitu;
Pertama, masa inkubasi virus Chikungunya lebih singkat daripada virus Dengue yang menyebabkan DBD, yaitu sekitar 3 hari (kisaran 2-12 hari) setelah gigitan nyamuk, sedangkan virus Dengue sekitar 3-7 hari (kisaran 3-14 hari) setelah gigitan.
Kedua, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit DBD yaitu, nyeri pada otot, nyeri sendi, kepala pusing, demam, batuk, sulit menelan, perut kembung, mual, diare, muntah, pendarahan hingga syok. Pada umumnya, DBD memiliki pola demam yang khas, yaitu naik turun. Penderita DBD memiliki 2 fase yaitu penderita mengalami demam tinggi antara 39° C - 40° C, kemudian pada fase kritis demam akan menurun drastis kisaran 37° C. Pada fase ini, penderita DBD berisiko shock syndrome yang ditandai dengan gelisah, nadi melemah, kaki terasa dingin, bibir kebiruan, dan wajah pucat, serta keringat dingin.
Sedangkan, gejala yang ditimbulkan penyakit chikungunya, yaitu nyeri sendi dan nyeri otot. Tak hanya itu, penderita bisa sampai mengalami kelumpuhan sementara akibat kaki terasa lemas untuk berjalan, kadang-kadang, penderita juga mengalami rasa mual dan muntah. Namun, penyakit ini tidak memiliki pola khusus seperti DBD.
Ketiga, pada kasus DBD, penderita akan mengalami penurunan trombosit yang drastis sampai di bawah kadar normal, yaitu 100.000 dan kadar hematokrit mengalami peningkatan. Sedangkan, pada penderita penyakit chikungunya, seseorang tidak mengalami penurunan kadar trombosit yang cukup signifikan seperti penderita DBD. Begitu pun kadar hematokrit tidak meningkat, justru terjadi peningkatan pada kadar leukositnya ( Dinkes.baliprov.go.id,14/06/2022)
Mengatasi Virus Chikungunya
Dilansir dari berbagai sumber, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus Chikungunya. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan saat terjangkit virus tersebut yaitu;
Pertama, jika mengalami gejala nyeri sendi dan nyeri otot, segera periksakan ke dokter untuk dipastikan apakah benar positif terjangkit virus tersebut ataukah tidak. Hal ini dilakukan agar penyakit dapat ditangani sesuai dengan prosedur.
Kedua, perbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kita ketahui bahwa air memiliki fungsi yang baik bagi tubuh kita, salah satunya membersihkan racun di dalam tubuh manusia. Dengan banyak meminum air, maka proses pemulihan akan semakin cepat. Sebab, air menjaga tubuh tetap sehat.
Ketiga, lakukan istirahat yang cukup. Dengan istirahat yang cukup akan dapat membuat tubuh kita sehat dan bugar. Dengan demikian, sistem imun akan semakin kuat untuk melawan virus-virus yang ada di dalam tubuh kita.
Keempat, minumlah obat pereda nyeri, seperti parasetamol. Obat pereda nyeri akan membantu mengurangi rasa sakit yang ada di tubuh kita. Kelima, fisioterapi atau olahraga ringan dan berjemur di bawah terik matahari pagi. Aktivitas ini dilakukan untuk merilekskan anggota tubuh yang terasa kaku dan meredakan rasa sakit.
Kelima, hindari mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid, misalkan aspirin dan ibuprofen. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko pendarahan ( primayahospital.com,29/04/2023)
Mencegah Penularan Wabah Chikungunya
Virus Chikungunya banyak menyebar di kawasan yang beriklim tropis. Biasanya, wabah ini sering terjadi ketika datangnya musim hujan. Di mana, vektor virus ini yaitu nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus mulai berkembang biak.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa virus ini belum ditemukan obatnya, tetapi virus ini bisa dicegah dengan membasmi atau menghindari nyamuk pembawa virus ini.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, yaitu;
Pertama, melakukan pola hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan lingkungan. Nyamuk sangat senang berkembang biak di tempat yang terdapat genangan air, seperti tempat penampungan air, barang-barang bekas, dan penyimpanan air. Maka hendaknya kita rutin untuk selalu menguras dan menutup rapat penyimpanan air serta mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Kedua, melakukan fogging atau pengasapan. Hal ini dilakukan untuk membasmi nyamuk-nyamuk yang berkembang biak di sekitar lingkungan masyarakat. Ketiga, selalu gunakan kelambu atau obat nyamuk atau losion anti nyamuk saat tidur dan gunakan pakaian lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.
Islam Menganjurkan Menjaga Keberhasilan
Diketahui bahwa virus Chikungunya ditularkan melalui perantara nyamuk. Jamak diketahui bahwa nyamuk sangat senang berkembang biak di tempat-tempat yang rimbun, terdapat banyak sampah berserakan, dan genangan air yang terbuka. Ini artinya, kita dianjurkan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran virus Chikungunya.
Hal ini pun selaras dengan ajaran Islam, di mana Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa menjaga kebersihan diri, baik jasmani maupun rohani. Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt. itu suci yang menyukai yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmidzi).
Islam memandang bahwa kebersihan lingkungan memiliki peranan penting dalam kehidupan dan menjadi hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan kebersihan karena kebersihan berkaitan erat dengan kesehatan tubuh manusia. Dengan kita menjaga lingkungan yang bersih, maka kita akan mewujudkan lingkungan yang sehat dan secara tidak langsung akan mencegah timbulnya berbagai penyakit.
Selain itu, menjaga kebersihan juga bagian dari keimanan dan termasuk cerminan diri seorang muslim. Rasulullah bersabda, "Bersuci (thaharah) itu adalah setengah dari keimanan.” (HR. Muslim). Masih banyak lagi hadis-hadis yang menganjurkan kaum muslim untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Khatimah
Sejatinya apa yang diajarkan oleh Islam adalah sesuai dengan fitrah manusia dan sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Hal ini tampak bagaimana Islam memerintah manusia untuk menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit.
Sebab, tidak dimungkiri bahwa penyakit datang dari berbagai kotoran-kotoran yang menumpuk serta lingkungan yang tercemar. Lingkungan yang kotot ini adalah tempat bakteri atau virus mudah berkembang biak dan nantinya akan menyerang manusia. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaga diri dan lingkungan kita agar tetap bersih. Wallahu A'alam Bissawab. []
Benar, Mbak. Harus ekstra bersih segala tempat air dan sampah. Termasuk tumpukan dan gantungan baju sebagai upaya yang dilakukan individu. Tak kurang-kurang sampai ngedupa. Namun, memang diperlukan peran negara agar bisa tuntas
Ngeri ya, di musim pancaroba harus benar-benar menjaga kesehatan. Takutnya terserang Chikungunya tapi tidak sadar. Nyamuk nih, binatang kecil tapi meresahkan.
Desa tetangga tempat tinggal saya pernah terserang chikungunya. Semua kalangan terkena, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Setelah itu di desa saya dilakukan fooging begitupun dengan desa-desa lain. Semoga tahun ini wabah chikungunya tidak kembali hadir. Karena warga rutin membersihkan saluran air, dll.
Aamiin. Musin hujan mbak nyamuknya pada berkembang biak.
Musim pancaroba, segala penyakit berdatangan. Pun nyamuk yang menggigit gtw jenis apa.
Saking banyaknya jenisnya. Tapi yang penting, gak balas dendam sama si nyamuk dengan menjadikannya burger. Wkwkwk
Wkwkw. Ada saja mba Dia. Ngeri juga sih tadi lihat video Mom. Masa nyamuk jadi burger.