Autoimun, Saat Tubuh Menjadi Musuhmu

Autoimun,saat tubuh menjadi musuhmu

Ibarat tentara yang salah mengidentifikasi musuhnya, demikianlah deskripsi sederhana dari penyakit autoimun. Jadi, sistem kekebalan tubuh pada penderita autoimun menganggap sel-sel sehat sebagai zat asing yang berbahaya sehingga harus diserang.

Oleh. Haifa Eimaan
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Pernahkah mendengar tentang penyakit autoimun? Penyakit ini merupakan kondisi medis saat sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi dari infeksi dan penyakit, justru menyerang dan merusak jaringan sehatnya sendiri. Ibarat tentara yang salah mengidentifikasi musuhnya, demikianlah deskripsi sederhana dari penyakit autoimun. Jadi, sistem kekebalan tubuh pada penderita autoimun menganggap sel-sel sehat sebagai zat asing yang berbahaya.

Jenis Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun ini banyak jenisnya. Para dokter telah mengidentifikasi lebih dari 100 penyakit autoimun. Namun, tidak jelas secara pasti apa yang menyebabkan atau memicu penyakit-penyakit autoimun tersebut. Sampai saat ini, perawatan autoimun hanya bisa berfokus pada pengurangan aktivitas sistem kekebalan. (webmd.com, 23/10/2023)

Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit autoimun yang kerap ditemui.

  1. Artritis reumatoid (RA). Penyakit ini menyerang sendi. Artritis reumatoid terjadi saat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menempel pada lapisan persendian. Alih-alih melindungi, sel-sel sistem kekebalan ini menyerang persendian hingga menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Bila tidak diobati, akan menyebabkan kerusakan sendi secara permanen.
  2. Lupus eritematosus sistemik. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, sel darah, sel saraf, dan ginjal. Penderita lupus biasanya memiliki tanda memerah di sisi kanan dan kiri hidung menyerupai sayap kupu-kupu.
  1. Penyakit radang usus. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan usus hingga menyebabkan diare, pendarahan pada anus, kolitis ulserativa, dan penyakit Crohn.
  2. Multipel Sklerosis. Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf otak dan tulang belakang. Bila terjadi, penderita akan mengalami nyeri,  kebutaan, koordinasi organ tubuh memburuk, dan kejang otot.
  3. Diabetes tipe 1. Antibodi menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. 
  4. Sindrom Guillain-Barre (GBS). Terjadi saat antibodi menyerang saraf yang mengendalikan otot-otot di kaki, lengan, dan tubuh bagian atas.
     
  5. Psoriasis. Saat menderita psoriasis, antibodi merangsang sel-sel kulit untuk bereproduksi dengan cepat, menghasilkan plak berwarna keperakan dan bersisik pada kulit.

Apa Penyakit Autoimun yang Paling Umum Ditemui?

Ada begitu banyak jenis penyakit autoimun. Banyak pula di antaranya yang sulit didiagnosis. Adakalanya seseorang mungkin mengidapnya, tetapi tidak  menyadarinya. Namun, beberapa jenis yang paling banyak ditemui di belahan dunia mana pun adalah diabetes tipe 1, multipel sklerosis, artritis reumatoid, lupus, penyakit Crohn, dan psoriasis.

Penyebab Penyakit Autoimun

Dikutip dari halodoc.com, penyebab pasti penyakit autoimun tidak diketahui, tetapi para ilmuwan mempunyai beberapa teori.

  1. Obat-obatan tertentu. Beberapa obat diketahui dapat menyebabkan reaksi autoimun pada beberapa individu. Ini dikenal sebagai penyakit autoimun terkait obat (drug-induce autoimmune deases). Obat obatan tertentu dapat merangsang antibodi untuk menyerang jaringan sehat. Sebagai contoh, procainamide dan hidralazine bisa menyebabkan lupus eritematosus sistemik. (pharmacytimes.com, 20/1/2016)
  1. Genetika. Beberapa penyakit autoimun diturunkan dalam keluarga. Artinya, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun risikonya lebih tinggi untuk menderita penyakit yang sama. 
  2. Lingkungan. Paparan terhadap berbagai faktor lingkungan tertentu, seperti infeksi virus atau bakteri, polusi, atau paparan sinar matahari telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit autoimun. Beberapa zat kimia dalam lingkungan juga dapat memicu respons autoimun pada individu yang rentan.
  3. Infeksi. Mikroorganisme seperti virus dan bakteri dapat memicu perubahan yang membuat antibodi menyerang dirinya sendiri. 
  • Faktor risiko tertentu meningkatkan peluang terkena penyakit autoimun, seperti  aktivitas merokok, berjenis kelamin perempuan, atau kegemukan. Data menunjukkan bahwa 78% penderita autoimun adalah perempuan. (webmd.com, 4/10/2023)

Gejala Penyakit Autoimun

Meskipun tanda-tanda penyakit autoimun berbeda-beda tergantung pada jenisnya, berikut ini adalah beberapa gejala umum yang terjadi. 

  • Kelelahan
  • Sering demam
  • Perasaan sakit secara umum
  • Nyeri sendi dan bengkak
  • Masalah kulit, seperti kemerahan atau ruam
  • Sakit perut atau masalah pencernaan
  • Kelenjar bengkak

Pengobatan Penyakit Autoimun

Pengobatan penyakit autoimun sering kali melibatkan manajemen gejala dan pengendalian respons sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Namun, hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit autoimun sepenuhnya. Obat-obatan hanya membantu mengontrol respons sistem kekebalan tubuh dan mengatasi gejala. Pengobatannya juga disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit.

Berikut ini adalah beberapa pendekatan umum dalam pengobatan penyakit autoimun.

Pertama, obat-obatan. Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan meredakan respons sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid, obat untuk mengurangi peradangan (antiinflamasi), dan obat penekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan).

Kedua, terapi biologis. Terapi ini melibatkan penggunaan obat yang menargetkan protein spesifik dalam sistem kekebalan tubuh untuk menghambat respons autoimun. Ini sering digunakan dalam kasus-kasus saat pengobatan konvensional tidak efektif.

Ketiga, imunosupresan. Obat ini menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan dan kerusakan jaringan. Namun, penggunaannya sering kali berkaitan dengan risiko infeksi yang meningkat.

Keempat, pengobatan simtomatik, yaitu penggunaan obat untuk mengobati gejala spesifik yang muncul sebagai akibat dari penyakit autoimun, seperti nyeri sendi, ruam kulit, atau gangguan pencernaan.

Kelima, perubahan gaya hidup dengan memperhatikan pola makan yang sehat, olahraga teratur, mengelola stres, dan tidur yang cukup. Memiliki gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala penyakit autoimun dan meningkatkan kualitas hidup.

Keenam, pengobatan alternatif. Karena penyakit autoimun belum ada obatnya, penderita bisa mengurangi gejalanya dengan mencoba pengobatan alternatif. Bekam, yoga, akupunktur, dan mengonsumsi fitofarmaka dapat dijadikan alternatif. Akan tetapi, pengobatan alternatif ini hendaknya dalam pantauan tim medis.

Al Hijamah sebagai Terapi Penyembuhan Penyakit Autoimun 

Dikabarkan oleh National Institutes of Health pada bulan April 2015 bahwa terapi al hijamah atau bekam hasilnya sangat baik pada penderita artritis reumatoid. Al hijamah dapat meningkatkan imunitas alami dan menekan imunitas patologis melalui penurunan kadar autoantibodi serum, mediator inflamasi, dan serum ferritin (pemain kunci dalam autoimunitas). Terapi bekam basah ini secara signifikan dapat mengurangi rasa nyeri; jumlah sendi bengkak berkurang; dan tentu saja tanpa efek samping yang berarti.  (ncbi.nlm.nih.gov, 9/4/2015)

Dalam Islam, al hijamah bukan sekadar metode pengobatan tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad, tetapi salah satu metode pengobatan kenabian. Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan Imam Muslim.

أَنَّ عَاصِمَ بْنَ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَادَ الْمُقَنَّعَ ثُمَّ قَالَ لَا أَبْرَحُ حَتَّى تَحْتَجِمَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِيهِ شِفَاءً [رواه أحمد والبخاري ومسلم].

Dari ‘Ashim bin Umar bin Qatadah, dia memberitahukan bahwa Jabir bin Abdullah pernah menjenguk al-Muqanna', dia bercerita, “Aku tidak sembuh sehingga aku berbekam karena aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda bahwa sesungguhnya di dalamnya (al hijamah) terkandung kesembuhan.” 

Saat melakukan al hijamah, darah dikeluarkan dari tubuh melalui sayatan kecil di kulit atau tusukan jarum di beberapa titik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bekam basah dapat membantu mengurangi peradangan dengan mengeluarkan zat-zat inflamasi dari tubuh; meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi sel-sel darah putih; dan membantu memodulasi antibodi sehingga tidak lagi menganggap tubuh sendiri sebagai musuh.

Khatimah

Penyakit autoimun dapat menyerang berbagai organ dan sistem di dalam tubuh karena antibodi menganggapnya sebagai musuh. Meskipun terdapat faktor genetik sebagai penyebabnya, jangan dilupakan bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup turut memberi andil. Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan dan  memperbaiki gaya hidup sehat sama-sama wajib dilakukan. Bukan semata agar terhindar dari penyakit autoimun, tetapi dari seluruh penyakit. Tugas manusia adalah menggenapi ikhtiar. Adapun hasilnya sepenuhnya menjadi hak Allah Swt. Allahu a’lam. []

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Haifa Eimaan Salah satu Tim Penulis Inti NarasiPost.Com. pernah memenangkan Challenge bergengsi NarasiPost.Com dalam rubrik cerpen. beliau mahir dalam menulis Opini, medical,Food dan sastra
Previous
Bus Listrik di Kota Medan, Urgenkah?
Next
Netralitas dalam Demokrasi Hanya Mitos Belaka
5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

16 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Maya Rohmah
Maya Rohmah
9 months ago

Ya Allah, kasihan ...
Kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi dari infeksi dan penyakit, justru menyerang dan merusak jaringan sehatnya sendiri.

Semoga diberikan kesabaran dan terwujud negara yang bisa meriayah orang-orang yang autoimun ini ...

Sartinah
Sartinah
9 months ago

Wah, ngeri juga ya apalagi banyak yang tidak sadar terkena autoimun. Saya belum pernah lihat sih di sekitar saya yang didiagnosis kena autoimun. Kadang memang banyak orang sulit menjaga pola makan ya, wah jadi ngeri aku nih.

Syukran mbak Haifa, dapat ilmu baru.

Novianti
Novianti
9 months ago

Beberapa teman saya menderita auto imun di saat usia sudah memasuki 50 tahun. Saya baru tahu bahwa penyakit ini macam-macam jenis. Tetapi jika mengamati apa yang dialami teman-teman, ada hubungannya dengan pola makan dan gaya hidup ya. Semoga di akhir usia, kita terjaga dari pikun dan penyakit yang berbahaya. Aamiiin ya Allah

Haifa
Haifa
Reply to  Novianti
9 months ago

Aamiin Ya Allah
Ada tetangga saya kena lupus, Mba. Dokter sempat kebingungan mendiagnosis penyakitnya. Setelah ketemu Alhamdulillah bisa sembuh, tetapi harus terus mengonsumsi obat.

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
9 months ago

Astaghfirullah, agak ngeri jika ingat salah satu teman ada yng autoimun. Subhanallah, memang harus menjaga pola makan secara ketata mengingat negara saat ini berlepas tangan akan penjagaan pola makan dan juga kesehatan. Semoga kita sekeluarga terhindar dari autoimun. Aamiin

Barokallahu fiik Mbak Haifa.

Haifa
Haifa
Reply to  Afiyah Rasyad
9 months ago

Betul, Mba.
Akhirnya pandai2 kita untuk menjaga pola makan dan gaya hidup ya

Arum indah
Arum indah
9 months ago

Gluten jadi salah satu makanan pemicu autoimun...dan saat ini memang banyak sekali makanan yg mengandung gluten

Haifa
Haifa
Reply to  Arum indah
9 months ago

Betul, Mba
Apalagi kue2 dan kukis berbahan terigu... Tiada hari tanpa bebas tepung kayanya ya

Dia dwi arista
Dia dwi arista
9 months ago

Banyak sekarang yg didiagnosis dengan oenyakit autoimun. Bahkan kalau di LN pernah baca, ditengarai salah satu sebabnya adalah konsumsi diary milk. Allahu a'lam.

Haifa
Haifa
Reply to  Dia dwi arista
9 months ago

Ah iya, pernah tahu dari postingan dr zaidul Akbar. Katanya Diupayakan agar bebas dairy milk dan gluten.

Isty Da'iyah
Isty Da'iyah
9 months ago

MasyaAllah, barakallah mbak Haifa
Jadi tambah ilmu saya, membaca artikel ini.

Haifa
Haifa
Reply to  Isty Da'iyah
9 months ago

Wafiik barakallah Mba Isti

Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
9 months ago

Masya Allah keren Mba Haifa naskahnya. Semoga kita terhindar dari penyakit autoimun ini. Semoga banyak yang tercerahkan dengan membaca naskah ini

Haifa
Haifa
Reply to  Dewi Kusuma
9 months ago

Aamiin Ya Allah
Semoga Allah hindarkan kita semua dari autoimun

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram