Balita, si Kecil yang Menyejukkan Hati

"Kehadirannya di rumah pun mampu menjadikan seisi rumah terasa hangat dan membahagiakan. Sungguh, segala puji bagi Allah Swt. yang telah menganugerahi si kecil dan menanamkan rasa kasih sayang pada tiap-tiap diri orang tua."

Oleh. R. Bilhaq
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Balita oh balita, sungguh betapa gemasnya tingkah laku si kecil ini. Apalagi jika dirinya sudah pandai meniru ucapan orang dewasa, lucunya bukan main. Tak jarang berbagai gerak-geriknya mampu membuat orang sekitar tertawa bahagia karenanya. Atas izin Allah Swt. kehadirannya di rumah pun mampu menjadikan seisi rumah terasa hangat dan membahagiakan. Sungguh, segala puji bagi Allah Swt. yang telah menganugerahi si kecil dan menanamkan rasa kasih sayang pada tiap-tiap diri orang tua. Dengan rasa kasih sayang tersebut, tentunya kita sebagai orang tua akan mampu menerima kondisi si kecil bagaimana pun keadaannya. Sebab, memang tak dimungkiri bahwa setiap balita pasti memiliki kondisi yang berbeda-beda, mulai dari segi pertumbuhannya, emosionalnya, hingga pada kesehatannya.

Namun, sebagai orang tua tetaplah kita berprasangka baik dengan segala apa pun yang Allah Swt. tetapkan pada balita kita masing-masing. Yakinlah, sungguh Allah Swt. Maha Mengetahui hikmah kebaikan di balik ini semua. Bukankah setiap keadaan kaum mukminin adalah suatu kebaikan? sebagaimana hadis yang biasa kita dengar, Rasulullah saw. bersabda yang artinya :

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapat kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Nah, bagaimana? tentunya ini merupakan kabar baik bukan? Sebagai orang tua, marilah kita senantiasa bersyukur dan bersabar saat mendampingi hari-hari si kecil. Karena di fase balita inilah mereka benar-benar sangat memerlukan kehadiran dan bantuan dari sosok kedua orang tuanya. Semoga, kita semua yang berkesempatan menyandang gelar sebagai orang tua selalu diberi kemudahan oleh-Nya.

Saat si kecil kita berada di fase balita ini, rasa-rasanya pertumbuhannya semakin cepat ya. Mulai dari kemampuan bicaranya, mengungkapkan isi hati, bergaul dengan teman seusianya dan juga kemandiriannya. Namun, perlu diingat kembali bahwa kondisi setiap balita pasti tidaklah sama. Bisa jadi si kecil A sudah sangat fasih bicara, namun si kecil B masih terbata-bata. Mungkin si kecil A sudah pandai mengungkapkan apa yang ia rasakan saat terkejut, takut, senang, ataupun sedih, namun si kecil B hanya bisa mengungkapkannya dengan uring-uringan yang membuat kedua orang tuanya bingung. Bisa juga misalnya si kecil A mulai pandai bergaul, mengekspresikan diri dan mengeksplorasi dunia luar, justru si kecil B masih takut bermain ke luar rumah dan hanya merasa nyaman ketika berada di rumah.

Ada juga banyak dari para balita yang sudah mulai tampak kemandiriannya. Namun, tak sedikit juga yang masih sangat perlu bantuan dari kedua orang tuanya. Semua ini tentulah tidak jadi masalah, ini semua hanyalah hasil yang dicapai dengan perbedaan waktu saja. Jadi, janganlah kita sampai membanding-bandingkan kondisi mereka, sehingga tak jarang membuat pihak lain merasa down. Yakinlah, bahwa mereka sama-sama sedang dalam proses mencapai tahap pertumbuhannya. Jadi jangan terlalu khawatir ya!

Sebagaimana pertumbuhannya, emosi si kecil pun juga pasti memiliki perbedaan yang mendominasi. Beberapa emosi yang biasa ada pada diri si kecil yakni, perasaan takut, cemas, marah, cemburu, gembira, kasih sayang, dan rasa ingin tahu. Saat emosi gembira, kasih sayang dan rasa ingin tahu mendominasi diri si kecil, pastinya kita pun sangat bersyukur akan hal itu. Namun, meski jika si kecil sedang merasa takut, cemas, marah, cemburu, langkah terbaik adalah dengan menemani dan menenangkannya. Janganlah kita sampai menginggalkan dan malah memarahinya. Jika kita pernah melakukan hal yang demikian, sering-seringlah meminta maaf padanya, cium dan peluklah ia agar diri kita tak larut dalam penyesalan karenanya.

Setiap balita biasanya belum terlalu pandai dalam menyampaikan rasa sakit yang sedang dirasakannya. Maka di sinilah kepekaan orang tua sangat diperlukan untuk mendeteksi apa yang sedang dialami oleh si kecil. Jika si kecil mengalami demam, maka hal itu sangat mudah dikenali dari kondisi tubuhnya yang mulai terasa hangat. Jangan terlalu panik, untuk penanganan pertamanya, penulis biasanya langsung memberikan minuman herbal rebusan air kunyit ditambah madu, lalu membalurkan minyak kelapa yang sudah dicampur parutan bawang merah ke seluruh tubuhnya, kecuali area wajah dan kemaluan, serta mengompres tubuhnya dengan air hangat. Namun, tetap perlu diwaspadai, jika suhu tubuh si kecil semakin tinggi, sebaiknya segera membawanya kepada ahlinya agar diberi penanganan lebih lanjut.

Pernahkah suatu saat si kecil tiba-tiba menangis histeris kesakitan dan langsung mendekap kita? Jika belum, bisa jadi si kecil sedang mengalami kelilipan atau bisa juga sedang kesakitan akibat tersangkutnya duri ikan di kerongkongannya. Penanganan pertama yang biasa penulis lakukan jika si kecil mengalami kelilipan adalah dengan langsung menggendongnya sehingga si kecil merasa tenang dan tidak merasa sendiri, kemudian membiarkannya tetap menangis dengan mengatakan, “Iya enggak apa-apa, nangis aja ya, supaya nanti kotorannya keluar.” Benar saja, kotoran tersebut pun keluar dengan sendirinya bersama air mata yang menetes keluar. Dan saat si kecil diminta membuka matanya, alhamdulillah, Allah Swt. memberikan kesembuhan padanya. Lalu, bagaimana dengan penanganan si kecil yang tersangkut duri di kerongkongannya? penulis biasanya langsung memberikan segumpal nasi secukupnya, dan memintanya langsung menelan nasi tersebut sehingga duri tersebut ikut terbawa nasi yang masuk ke dalam perut. Alhamdulillah, Allah Swt. pun juga memberi kesembuhan dengan cara sederhana ini.

Jika si kecil mengalami batuk, penulis biasanya meminumkan air rebusan herbal berupa kunyit, jahe, serai dan perasan jeruk nipis serta ditambahkan madu sebagai pemanis. Kemudian jika mengalami hidung tersumbat, biasanya ditangani dengan mengoleskan minyak angin hangat ke tubuhnya, sehingga aroma minyak angin tersebut dapat terhirup olehnya. Saat si kecil mengalami sakit perut, biasanya disediakan botol yang berisi air hangat dan diletakkan ke bagian perutnya secara perlahan-lahan sampai angin penyebab sakit perut pun menghilang. Lain lagi penanganannya jika si kecil mengalami sembelit yang ditandai wajah memerah dan berkeringat saat mengejan, penulis biasa memberi minuman air rebusan daun handeleum atau biasa disebut daun ungu sebagai pencahar alami dengan dosis yang secukupnya, tidak berlebihan.

Demikianlah, beberapa tips yang mungkin cocok juga untuk diterapkan pada si kecil di rumah. Jangan lupa untuk selalu bersikap tenang agar kita bisa menanganinya dengan langkah yang tepat. Selalu bersyukur dengan kesembuhan dan kesehatan yang Allah Swt. berikan padanya. Ajarkan juga si kecil untuk selalu mengucap “Alhamdulillah” saat ia diberi kesembuhan oleh-Nya. dengan begitu, diharapkan akan tertanam kuat dalam dirinya sedari kecil, bahwa yang mampu memberikan kesembuhan hanyalah Allah Swt. bukan yang lain. Sekian dan selamat menikmati kebersamaan dengan si kecil, semoga si kecil menjadi anak yang saleh/salihah dan kelak menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.
Wallahu a’lam.[]


Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
R.Bilhaq Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Tiada yang Tak Mungkin Saat Allah Berkehendak
Next
Menghilangkan Aroma Pluralisme dalam Seremoni Tahun Baru
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram