"Tidak semuanya wanita bisa melahirkan secara normal namun banyak juga yang melalui caesar. Sama-sama mengandung resiko saat waktunya melahirkan janin baik normal maupun caesar."
Oleh. Fatimah Azzahra S. Pd
(Penulis buku "New Mom Stories)
NarasiPost.Com-"Konon bayi baru bisa pintar jika dilahirkan secara normal."
Begitu salah satu mitos yang beredar di tengah kita. Sehingga banyak yang bercita-cita melahirkan secara normal, bukan dengan tindakan operasi caesar. Selain memang pemulihan operasi caesar yang lebih lama dari persalinan normal atau spontan.
Qadha dari-Nya
Sayangnya, tak semua ibu hamil bisa melahirkan secara normal atau spontan. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Semuanya difokusnya demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
Ada banyak sebab ibu hamil tak disarankan untuk melakukan persalinan normal, di antaranya tekanan darah, posisi plasenta, posisi janin, berat janin, kondisi ibu, dan lainnya. Bisa jadi, memang ada pengaruh pola hidup ibu hamil yang membuat persalinan tak bisa dilakukan secara spontan atau normal. Tapi, bisa jadi pula itu memang sudah ketetapan dari-Nya.
Berapa banyak ibu yang pembukaannya tak kunjung maju sementara bayi harus segera dikeluarkan dari rahimnya? Berapa banyak ibu yang sudah sangat kelelahan di meja persalinan, sementara bayinya tak kunjung bisa keluar? Berapa banyak ibu yang bertahan bed rest di atas kasur berminggu-minggu karena saat bergerak membuat rahimnya berkontraksi, sementara belum waktunya bayi lahir? Dan masih banyak faktor di luar kuasa manusia yang menyebabkan para tenaga kesehatan menganjurkan untuk melakukan operasi caesar.
Demi Keselamatan
Maksud hati ingin merasakan persalinan normal, namun kondisi yang tak memungkinkan membuat ibu harus rela dioperasi. Demi keselamatan ibu dan bayi menjadi alasan utama dilakukan tindakan operasi.
Tentu para tenaga kesehatan yang bertahun-tahun belajar dan praktik, jauh lebih tahu yang terbaik dibanding kita yang hanya berbekal pengalaman atau sekadar baca dari laman media sosial yang berseliweran.
Jangan tambahkan sakit para ibu yang baru melahirkan dengan jalan operasi caesar ataupun spontan dengan ucapan yang tak mengenakan. Jangan pula bandingkan kasus persalinan seseorang yang berhasil melakukan persalinan normal walau susah payah dilalui. Kita tak tahu persis apa yang sudah dijalani, diusahakan, dan bagaimana kondisinya sampai akhirnya para tenaga kesehatan lebih menganjurkan untuk operasi.
Mari jaga kesehatan mental sang ibu yang baru saja melahirkan. Do'akan kepulihannya, bahagiakan dengan kabar pahala atas kepayahan persalinannya juga amal saleh yang menunggunya dengan sang bayi. Do'akan pula bayi kecilnya agar senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, dan do'a baik lainnya.
Jangan sampai para tenaga kesehatan bersusah payah menyelamatkan ibu dan bayi, tapi para penonton terhormat dengan atau bahkan tanpa sadar malah menyakiti dan 'membunuh' ibu dan bayi dengan komentarnya.
Ingatlah, pesan Rasulullah Saw bagi kita dalam berbicara, "Bicaralah yang baik atau lebih baik diam. "
Do'a Menjenguk Ibu Baru
Di masa pandemi seperti sekarang, tentu banyak hal yang harus diperhatikan saat menjenguk ibu yang baru melahirkan. Sebaiknya memang menunda menjenguk sampai kondisi memungkinkan karena sang bayi masih amat rentan terhadap lingkungan. Daya tahan tubuhnya belum terbangun dengan kuat. Walau tak bisa bersua secara langsung, kita bisa menyampaikan do'a kepada ibu yang baru saja melahirkan.
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ وَبَلَغَ أَشُدَّهُ وَرُزِقْتَ بِرَّهُ
"Keberkahan bagimu atas apa yang telah dianugerahkan padamu. Kau bersyukur pada Sang Pemberi, telah sampai pada kesenangan dari-Nya, dan (semoga) diberikan rizki atas kebaikan-Nya”
Semoga Allah merahmati seluruh muslimah yang sedang hamil, melancarkan seluruh persalinan para muslimah di mana pun berada dan menjadikan anak-anak yang lahir, saleh dan saleha.
Wallahua'lam bish shawab.[]
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]