Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

"Masalah akan datang silih berganti dalam rumah tangga. Tinggal bagaimana menjadikan masalah itu awal pendewasaan diri bagi pasangan suami istri."


Oleh : Atik Setyawati

NarasiPost.Com-Berumah tangga adalah manusiawi. Segala naluri bisa tersalurkan dengan berumah tangga. Kita berumah tangga dalam rangka melestarikan keturunan, memenuhi tuntunan syariah untuk menyempurnakan agama. Ya, karena separuh agama ada dalam berkeluarga.

Segala hal terkait pengaturan atau memanajemen rasa, ada dalam biduk rumah tangga. Di dalam rumah tangga, terpampang semua naluri, seperti melestarikan jenis, menjaga eksistensi diri, dan memuliakan Sang Pencipta. Berkeluarga adalah romantisme keharmonisan yang harus terus dijaga.

Keluarga yang romantis lagi harmonis bukanlah keluarga yang aman dari masalah. Namanya hidup pastilah menjumpai masalah. Demikian pula dalam kehidupan berumah tangga. Awalnya, sebelum memiliki pasangan hidup, seorang jomlo sering merasa resah. Setelah mendapatkan pasangan hidup, jiwa menjadi tenang.

Sakinah atau tentram itulah yang pertama kali dirasakan, kemudian tumbuhlah rasa cinta yang bersemi indah dari hari ke hari. Manisnya madu berumah tangga terasa bersama oleh dua anak manusia yang menjelma dalam bejana mawaddah berkeluarga. Cinta yang bersemi melahirkan rasa kasih sayang antara satu dengan yang lainnya. Sakinah, mawaddah, warahmah adalah impian setiap pasangan yang membina biduk rumah tangga.

Sebagaimana firman Allah Swt., yang artinya:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum ayat 21)

Berbagai masalah kemudian datang menyapa. Ada yang tidak tahan dan berputus asa dengan memilih mengakhiri ikatan suci pernikahan. Ada pula yang memilih bertahan dengan segala rasa penderitaan.

Sebenarnya adanya masalah dalam berumah tangga bukan untuk dihindari atau dibiarkan saja hingga kemudian menjadi gunung es yang siap meledak kapan saja. Masalah dalam berumah tangga hendaknya diselesaikan bersama, tidak lagi memandang satu masalah sebagai masalah salah satu dari keduanya, tetapi memandangnya sebagai masalah berdua yang harus diselesaikan bersama.

Semakin tinggi pohon maka semakin kencang angin yang menerpa. Tinggal bagaimana pohon menjaga dengan kekuatan akar dan batangnya agar tidak tumbang. Pun demikian ketika berumah tangga. Masalah akan datang silih berganti. Tinggal bagaimana menjadikan masalah itu awal pendewasaan diri bagi pasangan suami istri.

Rumah tangga harmonis bukanlah yang tidak memiliki masalah, tetapi rumah tangga harmonis adalah rumah tangga yang memiliki ketahanan sehingga mampu menghadapi setiap masalah yang menimpa, menyelesaikan setiap masalah sesuai dengan yang disyariatkan oleh agama.

Rumah tangga yang harmonis akan mengenali masalah yang datang, mencari penyebab timbulnya masalah kemudian menemukan solusinya bersama-sama. Kedua pasangan saling menghargai. Bila salah satu marah maka yang lainnya menahan diri, mendiamkan sejenak untuk kemudian mencari penyebab kemarahan, meredakan dan menghilangkan pemicu rasa marahnya.

Suami hendaknya dengan senang hati membantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Sekadar mengasuh anak-anak sejenak saat istri mengisi kajian adalah hal yang sangat romantis bagi seorang istri. Hendaknya tidak mahal untuk saling memberi pujian terhadap kemajuan-kemajuan sederhana yang diperoleh. Menjaga rasa cinta dan sayang setiap hari meskipun dari hal-hal yang sederhana dapat menjaga keharmonisan hidup berumah tangga. Karena sejatinya rumah tangga adalah tempat bersemainya naluri kasih sayang yang didamba setiap insan.

Keluarga harmonis yang penuh cinta kasih inilah yang dapat mengantarkan generasi hebat mengisi peradaban Islam kembali. Semoga Allah Swt. senantiasa menjaga keharmonisan kehidupan berumah tangga bagi keluarga muslim.
Wallahua'lam bish shawab[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Kirimkan Ksatria Perkasa
Next
Khasiat Buah Tin yang Perlu Kamu Tahu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram