Bullying Merusak Diri dan Orang Lain

"Masalah bullying ini harus segera dituntaskan, dimulai dari berdamai dengan diri sendiri agar menerima keadaan apa adanya, berbuat baik pada sesama, menasihati orang yang melakukan bullying."


Oleh: Tsabita Fii Imtihani Rodhiyah

NarasioPost.Com-Siapa yang tak kenal dengan bullying ? Istilah satu ini memang sudah melekat dengan kehidupan manusia, bahkan anak-anak kecil pernah melakukan atau merasakannya, meski skalanya berbeda dengan orang dewasa. Akan tetapi, tetap saja berbahaya. Jika sedari kecil melakukan bullying, saat dewasa nanti mau jadi apa ?

Generasi sekarang memang sudah tak asing lagi dengan kasus-kasus bullying, terutama di sekolah. Banyak faktor yang membuat seorang anak melakukan tindakan bullying, mulai dari keadaan ekonomi keluarga yang sulit, orang tua yang selalu memaksakan kehendak, keadaan keluarga yang kurang baik, pergaulan remaja yang tidak baik, dll. Mereka melampiaskan kekesalan dengan menyakiti orang lain, padahal hal itu tidak dibenarkan.

Selain membuat orang lain celaka, bullying juga bisa menyebabkan diri sendiri terluka. Mungkin kita tidak merasakan hal itu sekarang, tetapi di masa depan, bisa jadi keadaan berubah posisi. Bisa jadi, orang-orang yang kita bully memperoleh keadaan yang lebih baik dibanding kita. Tentu kita akan merasa menyesal setelahnya.

Bullying dapat terjadi karena berbagai aspek, baik verbal maupun non verbal, baik langsung maupun tidak langsung. Bullying secara verbal terjadi dengan perkataan yang terlontar. Seringkali kita berbicara tanpa melihat situasi dan kondisi. Tanpa sadar, perkataan kita menyakiti perasaan orang lain.

Bullying non verbal dilakukan dengan kekerasan fisik. Ini sangat tidak dibenarkan. Banyak hal fatal yang dapat terjadi jika bullying non verbal dilakukan.

Bullying secara langsung, bisa melibatkan tindakan verbal dan non verbal. Bullying secara tidak langsung atau dikenal dengan cyber bullying, bisa terjadi dengan canggihnya peralatan elektronik zaman sekarang. Hal itu marak terjadi kini, bahkan orang-orang yang tidak begitu mengenal subjek bully ikut-ikutan menyebar komentar negatif.

Berbagai macam bullying yang terjadi berdampak negatif pada psikis korban. Korban menjadi mudah takut dengan keadaan, bahkan tidak sedikit berita yang mengabarkan tentang kematian seseorang akibat bullying.

Dilansir dari liputan6.com, ada kasus bullying yang mengarah pada kematian. Kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di belahan bumi lain, seperti Amerika Serikat (Bethany Thompson, Brandy Vela, Ronin Shimizu), Kanada (Amanda Todd), sedangkan yang dari Indonesia ada Sonya (Medan) dan inisial NAA (Jakarta).

Kasus-kasus tersebut bermulai dari bullying verbal yang berujung ke bullying secara tidak langsung (cyber crime). Para pelaku mencemooh fisik korban, membuat mereka malu dengan tubuhnya sendiri kemudian mengurung diri didalam rumah. Setelah itu pelaku tidak tinggal diam. Melihat korbannya tidak dapat dilihat secara langsung, mereka membuat akun palsu untuk menyerang korban lewat media sosial. Korban semakin tidak berdaya dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Masalah bullying ini harus segera dituntaskan, dimulai dari berdamai dengan diri sendiri agar menerima keadaan apa adanya, berbuat baik pada sesama, menasihati orang yang melakukan bullying.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para pelaku bullying agar tindakan buruk tersebut tidak berlanjut, seperti melakukan intropeksi diri, meminta maaf dengan segera, menyibukkan diri dengan hal-hal positif agar tidak melakukan bullying lagi. Apabila memiliki masalah, ceritakan kepada orang lain yang bisa dipercaya. Jangan lupa, mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan bagi korban bullying, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:

Pertama, besabar saat dirundung masalah, jangan membalasnya karena masalah itu akan menjadi panjang, cukup tidak usah dipedulikan.

Kedua, membaca buku tentang pengembangan diri agar tidak mudah kesal dengan masalah sepele.

Ketiga, percaya bahwa semua hal baik ataupun buruk, besar ataupun kecil, akan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Keempat, selalu berdoa, meminta perlindungan kepada Allah Swt.

Kelima, ceritakan masalah yang dihadapi kepada orang yang dipercaya atau orang terdekat.

Dengan melakukan hal di atas, diharapkan tidak ada lagi kasus bullying yang tejadi di dunia ini. Akan lebih menyenangkan jika kita hidup di dunia dengan damai. Bullying tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga diri sendiri. Jadi sudahkah kamu memantapkan hati untuk tidak melakukan bullying?[]


Photo : Google

Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Previous
Bukan Roman Picisan
Next
Tak Senikmat Merah Jambu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram