"Sebaik-baiknya kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluarganku."
(HR.At-Tirmidzi)
Oleh: Isty Da'iyah
NarasiPost.Com-Mungkinkah surga bisa diwujudkan dalam kehidupan dunia dan dihadirkan dalam rumah tangga kita?
Ternyata hal ini bisa diwujudkan, selama kita tetap dalam ketaatan terhadap syariat Islam.
"Baiti Jannati" adalah sebuah ungkapan yang berarti rumahku surgaku. Ini merupakan kiasan yang menjelaskan gambaran suasana rumah, di mana para penghuninya bahagia, tersebab keadaan rumah yang nyaman, tenteram, dan damai. Di rumah ini, penghuninya diliputi rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.
Baiti jannati merupakan sebuah keadaan rumah yang jauh dari perasaan resah dan gelisah karena hubud dunia (cinta dunia), sebuah rumah yang di anugerahi sakinah, mawadah wa rahmah.
Kenyamanan, ketenangan serta kehidupan keluarga yang dipenuhi cinta dan kasih sayang bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata.
Allah Swt, telah mengabarkan pada kita yang termaktub dalam Al-Quran surat Ar-Rum (30) ayat 21, yang artinya:
"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dia menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS ar-Rum (30): 21).
Karenanya, cinta dan kasih sayang beserta ketentraman bisa muncul dari suami/istri kepada pasangannya. Hal ini merupakan anugerah dari Allah dan salah satu tanda kekuasaan-Nya.
Dalam ayat tersebut, mestinya ketentraman bisa dirasakan oleh pasangan yang sudah menikah. Namun, pada kenyataanya tidak sedikit keluarga yang tidak mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahan. Alih-alih mendapat ketenangan dan ketentraman dari masing-masing pasangan, justru rumah tangga selalu dalam perselisihan yang bisa berakhir pada perceraian.
Karena itu, suasana surga dalam rumah tangga harus diupayakan, bukan hanya menjadi harapan. Jadi, suami istri mempunyai tanggung jawab yang sama untuk melahirkan suasana rumah yang diidamkan.
Model keluarga yang akan dibina oleh pasangan suami istri harusnya model keluarga muslim yang mampu menetapkan makna bahagia ketika mampu istikamah dalam ketaatannya pada syariat Islam yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
Sudah selayaknya gambaran keluarga yang akan dibangun, dirancang sebelum pernikahan diakadkan. Artinya, visi dan misi keluarga muslim idiologis harus sudah dirancang dan aturan yang akan diterapkan sudah disepakati oleh kedua calon pasangan dengan tujuan meraih rida Allah agar bisa mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Syariat Islam telah menetapkan seperangkat aturan yang harus dijalankan oleh setiap individu dalam keluarga agar ketenangan bisa dicapai. Di antara ketentuan tersebut adalah pembagian peran dalam keluarga antara suami dan istri.
Islam mewajibkan seorang suami untuk menjadi qawwam (pemimpin) atas istri dan anak-anaknya. Suami juga dituntut untuk memberi nafkah yang layak dan mempergauli istri dengan sebaik-baiknya.
Ini sebagaimana yang disabdakan Baginda Rasulullah saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang berbunyi:
"Sebaik-baiknya kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluarganku."
Keluarga akan kehilangan arah jika sosok pemimpin tidak hadir. Karena itu, suami yang berharap surga ada di tengah keluarganya akan berupaya sekuat tenaga untuk menjadi pemimpin terbaik bagi anak dan istrinya.
Begitu juga seorang istri, ia harus menempatkan tugas dan fungsi utamanya, yakni sebagai ibu dan pengatur rumah tangga (ummun wa rabbah al bait).
Karena keluarga sakinah dan kenyamanan keluarga bukan hanya ditentukan oleh terlaksananya kewajiban suami, tetapi juga dipengaruhi oleh peran yang dijalankan oleh seorang Istri.
Sosok wanita salehah digambarkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang berbunyi:
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang laki-laki (suami)? yaitu istri salehah yang bila dipandang akan menyenangkan suaminya, bila diperintah akan mentaati suaminya dan bila suaminya pergi ia akan menjaga dirinya".
Dari hadis ini dijelaskan bahwa kehadiran Istri yang Salehah akan melahirkan ketentraman bagi suami sekalipun berbagai masalah menghadang. Ketaatannya kepada syariat akan mendorongnya untuk menjadi pendamping setia suami, menjadi ibu yang mendidik anaknya dengan kasih sayang, serta menjadi manager rumah tangga yang handal. Semua itu dilakukan semata untuk mencari keridaan Allah Swt.
Jadi, rumah tangga bagai surga di dunia memang bisa diwujudkan, yaitu rumah yang penghuninya merasakan kenikmatan di dunia yang berupa ketenangan, ketentraman, serta kebahagiaan.
Dengan demikian, sudah selayaknya kita menjadikan "Baiti Jannati" sebagai cita-cita setiap pasangan yang beriman kepada Allah Swt, sebagai jalan menuju surga yang hakiki di akherat kelak.
Wallahu a'lam bishowab.[]
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]