Mari kita wujudkan kemampuan Ibu tangguh nan mulia untuk menjadi sahabat bagi anak-anak kita dengan cara mengembalikan peran ibu, yakni menjadi guru yang sejati bagi anak-anaknya.
Oleh: Didi Diah, S.Kom.
NarasiPost.com - "Al-Ummu Madrasah Al-Ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya)".
Ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Fitrah seorang anak, adalah dekat dengan ibunya, orang tuanya yang mempunyai peran penting atas kesalehan jiwa anak.
Ibu adalah madrasah pertama yang nantinya akan memberikan keteladanan bagi sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Jika seorang ibu itu baik, maka baik pula anaknya. Secara tidak langsung, semua tindak tanduk ibu akan menjadi panutan atau sebagai suri teladan bagi anak. Ketika seorang ibu menjalankan kewajiban dan fungsinya dengan baik dalam rumah tangga, bukan tidak mungkin akan melahirkan anak-anak yang saleh salehah yang kelak menjadi tunas berdirinya masyarakat yang berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi agama dan masyarakat, dan selalu memahami serta melaksanakan aturan syariat Allah Swt.
Seorang ibu haruslah ikhlas dan sabar mendampingi anak-anaknya karena merupakan langkah ibu menuju surga Allah. Seorang ibu dituntut memahami kondisi anak, sehingga mampu menjaga fitrah anak, yaitu selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt. Dalam sebuah Hadits tentang fitrah seorang anak dijelaskan:
عَنْ هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّه عَنْه (فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ (أخرجه البخاري في كتاب الجنائز)
Artinya:
“Dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: tidak ada seorang anak pun kecuali ia dilahirkan menurut fitrah. kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani, dan Majusi sebagaimana binatang melahirkan binatang dalam keadaan sempurna. Adakah kamu merasa kekurangan padanya. Kemudian Abu Hurairah ra. berkata : “fitrah Allah di mana manusia telah diciptakan tak ada perubahan pada fitrah Allah itu. Itulah agama yang lurus.” (HR Al-Bukhari )
Maka, sekalipun orang tua mencari sekolah terbaik dan mahal untuk anaknya, mereka harus ingat, bahwa sekolah merupakan partner kerja bagi orang tua, bukan tempat utama untuk belajar. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن
“Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679)
Ibu yang tangguh dan sejati adalah Ibu yang dengan tangan dan pemikirannya mampu mencetak generasi terbaik yang faqih fiddin dan bersyaksiyah Islam.
Bukan Ibu yang dengan mudahnya melepaskan tanggung jawab kepada pihak lain demi alasan karir. Ibu yang lemah dengan pemahaman agama, sehingga terkesan tidak siap untuk menjadi Ibu tangguh yang mulia demi masa depan buah hatinya. Seakan cukup dengan menuntaskan kewajiban mendidik anak-anaknya lewat sebuah lembaga atau sekolah.
Maka, mari kita wujudkan kemampuan Ibu tangguh nan mulia untuk menjadi sahabat bagi anak-anak kita dengan cara mengembalikan peran ibu, yakni menjadi guru yang sejati bagi anak-anaknya. Kelak, merekalah yang menjadi pemimpin negeri ini yang akan mengembalikan kejayaan Islam di muka bumi. Dengan kesalehannya, mereka mampu menjadi perisai bagi umat layaknya Imam Syafi'i, Thoriq Bin Ziyad, Muhammad Al Fatih, Fatimah Az Zahra, Khansa, serta Nusaibah Binti Ka'ab.
Picture Source by Google
Disclaimer: Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya. NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]