Jujur adalah kesesuaian berita atas fakta. Ini adalah salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki muslim.
Oleh. Firda Umayah
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com dan Penulis Derap Dakwah Umayah)
NarasiPost.Com-Jujur adalah salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Ingatlah itu selalu, Nak, dalam setiap langkah kehidupanmu. Ingat pula, bahwa Rasulullah saw. adalah suri teladan terbaik termasuk dalam perilaku jujur. Kejujuran Rasulullah saw. bukan hanya dalam ucapan melainkan juga dalam sikap yang dilakukannya. Agar kau dapat memposisikan diri dengan benar, maka pahamilah makna akhlak ini seperti para nabi memahaminya.
Arti Jujur
Nak, jujur adalah kesesuaian berita atas fakta. Dalilnya pun beragam. Salah satunya adalah firman Allah Swt. dalam surah An-Najm ayat 3-4,
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ
“Dan tidaklah yang diucapkannya (Muhammad) itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
Dalam ayat di atas, Allah Taala menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. adalah wahyu Allah semata. Oleh karena itu, apa yang disampaikan Rasulullah pasti benar adanya. Kejujuran adalah lawan dari sifat dusta (bohong). Dusta adalah perbuatan tercela dan termasuk adab yang buruk.
Hendaklah kau berhati-hati dalam berucap dan bersikap, Nak. Imam Syafii pernah berpesan,
“Jika seseorang hendak berbicara, haruslah memikirkan terlebih dahulu sebelum mengungkapkannya. Jika tampak jelas kemaslahatannya, maka ia boleh mengucapkannya. Jika ada keraguan terhadap kemaslahatannya, maka baiknya diam (tidak berkata) sebelum tampak kemaslahatannya.”
Tahukah kamu, siapa itu Imam Syafii? Ia adalah ahli fikih dan seorang imam mazhab yang lahir dari orang tua saleh. Kesalehan ayah Imam Syafii tidak terlepas dari kejujurannya atas setiap ucapan dan perilakunya. Hingga ia rida untuk menikah dengan seorang gadis yang tidak ia kenal hanya untuk mendapatkan keridaan dari pemilik buah delima yang ia makan saat buah itu hanyut ke sungai.
Ayah Imam Syafii yang bernama Idris bin Abbas memang terkenal akan sifat jujur dan warak. Idris bin Abbas selalu menjaga dirinya dari segala perkara yang meragukan atau syubhat. Maka tak heran, dari pernikahannya dengan Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah melahirkan generasi saleh seperti Imam Syafii. Ibunda Fatimah merupakan muslimah salihah yang cerdas, tegar, dan zuhud. Ibunda Imam Syafii menjadi pendidik utama setelah ayah Imam Syafii meninggal di Gaza saat ia masih kecil.
Jujur Bagian dari Adab
Nak, jujur adalah bagian dari adab yang harus selalu dijaga. Dalam kitab Fathul Bari’ dijelaskan bahwa adab merupakan penggunaan terhadap apa yang terpuji baik ucapan maupun perbuatan. Bagi masyarakat Arab, adab digunakan untuk akhlak yang baik.
Adab itu sangat penting, Nak. Ilmu tanpa adab bagaikan tubuh tanpa nyawa. Rasulullah saw. adalah sebaik-baik manusia yang paling tinggi adabnya. Dalam kitab Adabul Alim Wal Mutaalim karya Syekh Hasyim Asy’ari dijelaskan bahwa dari Sufyan bin ‘Uyainah radiyallahu ‘anhu berkata,
“Sesungguhnya Rasulullah saw. merupakan timbangan yang mulia, pribadi beliau saw. diperlihatkan dalam beberapa hal yang layak dicontoh, baik budi pekerti, tingkah laku, dan petunjuk-petunjuknya. Adapun segala sesuatu yang sesuai dengan kepribadian beliau saw., maka hal tersebut dianggap benar, sedangkan yang tidak sesuai dengan perilaku beliau saw., maka dianggap salah.”
Dahulu dan Sekarang
Nak, banyak kisah kejujuran dari para nabi, sahabat, dan ulama saleh terdahulu. Kisah-kisah tersebut patut dicontoh karena ketundukkan mereka atas syariat yang diturunkan Allah kepada mereka. Sejak dahulu, sebelum hadirnya Islam kepada masyarakat Arab, sifat jujur memang memiliki kedudukan utama. Jika seseorang ketahuan berbohong, maka selanjutnya ia tidak akan dipercaya. Oleh karena itu, para fukaha dan ahli hadis yang terkenal di kalangan masyarakat pun adalah mereka yang terjaga dari sifat dusta.
Inilah yang membuat umat Islam dahulu dapat menjadi generasi terbaik karena sifat dan akhlak mulia yang dimiliki. Umat Islam saat itu memegang teguh syariat Islam di bawah naungan sistem pemerintahan Islam. Sebuah sistem pemerintahan yang menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai dasar kehidupan.
Saat umat Islam terlepas dari pengaturan sistem Islam, umat Islam menjadi tercerai-berai baik pemikiran, perasaan, dan persatuan dalam diri mereka. Lihat saja bagaimana tindak kasus korupsi marak dilakukan oleh sebagian muslim. Lihat pula bagaimana para pemimpin tidak berlaku jujur dan amanah atas kepemimpinan mereka. Sungguh, tak cukup dengan usaha untuk menyadarkan mereka. Namun umat Islam membutuhkan kembali hadirnya sistem dan negara yang menerapkan semua hukum Islam.
Belajar dari Finlandia
Nak, tahukah kamu apa itu Finlandia? Ini merupakan sebuah negara Nordik yang berada di Eropa Utara. Negara disebut sebagai negara terbaik di dunia. Negara yang memiliki sejumlah prestasi yang tidak dimiliki oleh negara lain termasuk oleh negeri muslim.
Meskipun Finlandia bukan negeri muslim, namun tindak kasus korupsi di negara ini paling sedikit di dunia. Tingkat kejujuran masyarakatnya sangat tinggi. Sistem pendidikan yang ada di sana juga masuk dalam sistem yang terbaik. (viva.co.id, 07/04/2022)
Finlandia memang sedikit akan kekayaan alam dan iklimnya cenderung ekstrem. Akan tetapi, ia menjadi negara yang makmur, bersih, tertib, dan memiliki pendapatan tertinggi di dunia. Penduduk negara ini memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada negara-negara lain. Finlandia mampu membuktikan bahwa tingkat kemakmuran dan kebahagiaan tidak ditentukan dengan banyaknya kekayaan alam dan SDM yang melimpah. Melainkan, kekayaan hati dengan etika dan moral yang baik adalah kuncinya.
Nak, Finlandia bisa semacam itu padahal tidak diterapkan hukum Islam di dalamnya. Bayangkan jika Islam diterapkan di segala aspek kehidupan. Disertai keimanan dan ketakwaan penduduknya kepada Allah Taala, maka tidak hanya kebahagiaan yang tercipta. Kesejahteraan, ketenangan, dan keberkahan hidup akan turut menyertainya.
Semoga engkau dapat selalu menjaga adab dan akhlak mulia di mana saja kamu berada. Ingatlah, bahwa semua perbuatan manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Maka cukuplah hal ini menjadi pengingat bagi orang-orang yang beriman.
Wallahu a’lam bishawab. []
Masyaallah, nasihat berharga untuk semua anak-anak. Buat para ibu juga dapat ilmunya.
Semua Allah memudahkan kita untuk mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang jujur. Aamiin
Keren habis dah
Aamiin.. jazakillah khoiron katsiron
Masyaallah tabarakallah ...
Nasehat yg indah tentang adab buat anak2nya namun ilmunya bermanfaat bagi segala umur. Jazakillah khairan mb Firda naskah sebagai pengingat diri.
Waiyyaki mbak Mimy
MasyaAllah keren..Barakallah mb
Wa barakallahu fiik
Baarakallah mbak, naskahnya keren
Wa barakallahu fiik mbak Dia