Mendidik anak perempuan harus berdasarkan pola asuh dan pendidikan Islam agar tercipta generasi muslimah yang tangguh dan anti-pem-bully.
Oleh. Desi Wulan Sari
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Anak adalah amanah yang Allah berikan pada setiap orang tua. Dalam membentuk sebuah keluarga yang didambakan orang tua yaitu menjadi keluarga yang mampu mendidik anaknya hingga menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa dalam kehidupan. Hal tersebut bukan semata-mata agar orang tua selamat dunia akhirat dalam berinvestasi akhirat yang ditanamkan pada anaknya, tetapi dengan pendidikan yang tepat, justru mereka ingin agar anaknya mampu menjadi sebuah generasi muslim peradaban emas yang gemilang.
Sejatinya anak adalah amanah dari Allah Swt. yang diciptakan bagi orang tuanya, maka anak harus dijaga, dipelihara dengan baik agar dapat tumbuh dan bekembang sesuai dengan keinginan Sang Pencipta yaitu untuk menjadi hamba-Nya.
Firman Allah dalam QS. Az Zariyat ayat 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ - ٥٦
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.
Berbanding terbalik dengan harapan, fakta yang terjadi saat ini justru mmbuat para orang tua semakin mengelus dada. Seperti halnya yang terjadi akhir-akhir ini dalam sebuah laman berita Kompas.com, 2 Maret 2024, diberitakan telah terjadi perundungan terhadap anak remaja perempuan di Kota Batam. Pelaku perundungnya ternyata beberapa remaja perempuan juga. Dalam video yang beredar, korban yang menjadi target pem-bully dihajar oleh sekelompok remaja dengan menendang kepala, wajah, menjambak rambut, hingga kepalanya terbentur ke pintu besi ruko. Para pelaku perundungan tersebut masih berusia 18 tahun, 14 tahun, dan 15 tahun. Astagfirullah.
Akar Masalah
Melihat kondisi kini, anak-anak kita yang notabene adalah generasi muda penerus bangsa telah terabaikan akibat sistem yang diterapkan hari ini. Sistem kapitalisme telah melumpuhkan pola pengasuhan keluarga kaum muslim. Sistem pendidikan yang ada belum mampu menciptakan generasi yang bebas dari pemikiran asing, sehingga sikap yang muncul dalam diri para pemuda kini tidak akan jauh dari kebodohan, kekerasan, perundungan, dan sikap malas untuk berpikir cemerlang. Sikap yang ditandai dengan pemikiran sempit, mengedepankan nafsu amarah karena persoalan yang di luar nalar seorang muslim yang bertakwa.
Dalam kasus di atas, remaja yang berlatar belakang putus sekolah, kemudian mereka rebutan pacar, saling menuduh mencuri barang, saling mengejek dalam media sosial yang mengakibatkan perundungan terjadi, di mana seorang remaja perempuan dikeroyok oleh beberapa remaja perempuan lainnya. Sehingga jelas, gambaran dari potret buram sistem kapitalisme yang melahirkan sistem liberalisme dan sekularisme ini merupakan paket lengkap keburukan yang menciptakan generasi semakin lemah dan jauh dari aturan hidup dalam agamanya.
Baca juga: https://narasipost.com/opini/02/2023/salah-aturan-lahirkan-anak-pelaku-kejahatan/
Perlunya mengenali akar masalah dalam persoalan remaja kini, semestinya semakin membuat pemimpin negara mampu memberikan solusi tepat atas setiap persoalan. Termasuk kasus perundungan remaja perempuan yang kian marak terjadi. Jika melihat dari fenomena yang ada, persoalan yang mampu memicu terjadinya tindak kekerasan remaja perempuan akibat hilangnya faktor penting yang memengaruhi tingkah laku dan pembentukan kepribadian mereka.
Adapun indikasi faktor-faktor yang melatarbelakanginya antara lain:
Pertama, peran keluarga sangat penting dalam mendidik anak, sehingga mampu mengoptimalkan kemampuannya dalam memberikan pola asuh yang baik, mampu memberikan teladan, memberikan bimbingan, menjadi guru yang baik bagi anak-anaknya.
Kedua, agama merupakan fondasi penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya akhlak dan akidah yang benar. Karena agama merupakan pengontrol atas perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak mereka.
Ketiga, negara dan Institusi Pendidikan memegang peranan penting dalam menyediakan kurikulum, fasilitas, infrastruktur, tenaga pengajar, dan aturan yang mampu meningkatkan pemikiran generasi muda suatu negara hingga terbentuk kepribadian yang diharapkan bangsa dan negara.
Faktanya, banyaknya kasus bullying yang marak terjadi akibat lemahnya pola pengasuhan keluarga, sehingga muncul indikasi gagalnya sisem pendidikan dalam mencetak anak didik yang berkepribadian mulia.
Mendidik Anak dalam Islam
Kecintaan Islam terhadap generasinya menjadi landasan penggerak akan tanggung jawab keluarga kaum muslim dalam me-riayah generasi penerus keluarga agar menjadi anak yang berbakti kepada agama, orang tua, dan negaranya. Terlebih seorang anak perempuan yang mestinya mampu dididik dengan baik berdasarkan pola asuh dan pendidikan Islam akan menciptakan generasi muslimah yang tangguh dan anti-pem-bully.
Karena pada dasarnya seorang perempuan diciptakan Allah dengan kelembutan, maka sudah semestinya sebuah keluarga dalam menerapkan pola asuh ala Rasulullah saw. Mereka mendidik anak perempuan dengan kasih sayang dan kelembutan.
Inilah beberapa hal yang harus dilakukan orang tua dalam mendidik anak perempuan, antara lain:
- Tidak memisahkan anak dengan ibunya. Adalah hal penting yang harus dilakukan saat mendidik seorang anak perempuan dalam Islam.
- Berlaku adil dan tidak pilih kasih jika memiliki anak lebih dari satu.
- Mendidik dengan rasa kasih sayang dan kelembutan.
- Memperkenalkan dasar-dasar Islam sejak dini.
- Memberikan teladan yang baik dari ibu kepada anak perempuannya.
- Mengajarkan anak untuk mengenal Allah dan salat sejak dini.
- Mengajarkan ibadah puasa dengan penuh kasih sayang.
- Mengajarkan anak akhlak mulia dan berbakti kepada orang tua.
- Mengingatkan usia balignya agar memahami tanggung jawab yang mulai dipikulnya sendiri.
- Memberikan institusi pendidikan terbaik yang berbasis agama.
- Menciptakan lingkungan yang kondusif dengan memberikan pendidikan formal dan informal yang selalu bersandarkan pada aturan Allah.
Dalam Islam, sistem pendidkan sangat memperhatikan proses belajar generasinya. Mulai dari orang tua sebagai madarsatul ula, masyarakat sebagai penjaga lingkungan anak saat di luar rumah, dan negara sebagai pelindung dan pengurus generasi muda dalam membina pendidikan, serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam memberikan pendidikan terbaik, khususnya bagi muslimah. Hal itulah yang mampu membawa perubahan besar bagi generasi. Tidak akan ada seorang remaja perempuan yang menjadi generasi pem-bully karena akhlaknya terjaga, akidahnya kuat, keimanan dan ketakwaannya yang senantiasa mengingatkan bahwa ada hukum Allah yang selalu memperhatikan perbuatan-perbuatan mereka.
Islam memiliki sistem yang sempurna yang menjamin terbentuknya kepribadian yang mulia baik di keluarga, sekolah maupun masyarakat. Inilah saatnya umat kembali kepada pendidikan terbaik yaitu Islam. Karena Islam adalah agama sekaligus pengatur kehidupan manusia dengan segala hukum-hukumnya yang telah Allah berikan kepda seluruh umat manusia, sebab Islam membawa rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a’lam bishawab.[]
Ya Allah, mendidik anak dalam sistem kapitalisme saat ini memang berat. Namun insyaallah pasti bisa. Karena Islam memiliki konsep untuk membentuk pribadi yang mulia
Pendidikan hanya akan menghasilkan generasi salih dalam sistem pendidikan dalam Islam
Benar sekali mbak Dewi, InsyaAllah