Bangga Menjadi "Sarjana Rumah Tangga"

"Jangan berkecil hati jika "hanya" menjadi "sarjana rumah tangga." Walaupun kita bukanlah pegawai kantoran dengan karier yang mentereng, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi demi mewujudkan peradaban Islam yang gemilang."

Oleh. Dian Afianti Ilyas
(Tim Redaksi NarasiPost.com)

NarasiPost.Com-Ada yang pernah mendapat nyinyiran tetangga karena memilih menjadi ibu rumah tangga? Atau ada yang pernah diasingkan tatkala menghadiri acara keluarga sebab bukan wanita karier yang penuh prestasi? Sini mendekat, kita berada di tim yang sama.

Hidup di alam kapitalisme acap kali membuat kita geleng kepala. Bagaimana tidak, mayoritas masyarakat hari ini menjadikan materi sebagai standar dalam menilai segala hal. Fatalnya, mereka membuat asumsi bahwa wanita yang bergelar sarjana lalu berakhir mengurusi suami dan anak hanya membuang-buang uang orang tua. Belasan tahun disekolahkan hingga lulus kuliah, mengeluarkan uang yang banyak demi pendidikan, tapi ujung-ujungnya tidak bekerja. Ijazah pun hanya dijadikan pajangan.

Demikianlah balada di negara kita. Ibu rumah tangga sering kali dikerdilkan. Padahal, menjadi "sarjana rumah tangga" bukanlah suatu aib yang harus disesalkan. Justru bisa menjadi ladang pahala jika kita mau menggunakan kacamata Islam.

Dalam syariat Islam, bekerja bagi wanita adalah suatu perkara yang boleh-boleh saja, dengan syarat mendapatkan rida dari suami dan menuntaskan kewajibannya dalam wilayah domestik (rumah). Terlebih jika ia memiliki keahlian yang dibutuhkan umat, maka kontribusinya bisa menjadi sumber pahala. Misalnya bidan yang membantu seorang ibu melahirkan, dokter yang mengobati orang sakit, guru yang mengajari murid hingga paham, dan lain-lain.

Di zaman Rasulullah saw. pun demikian. Banyak di antara shahabiyah yang aktif berkontribusi dalam ranah publik. Lihat saja Hamna binti Jahsyi, shahabiyah satu ini turut terlibat dalam perang Uhud, membantu memberikan minum dan mengobati tentara muslim yang terluka.

Begitu pula dengan 'Aisyah radhiyallahu 'anha, kecerdasannya dalam hal periwayatan hadis tak perlu diragukan. Ia sering membuka kelas untuk diajarkan kepada shahabiyah lainnya.

Namun, perlu dipahami bahwa kemampuan tiap orang berbeda-beda. Ada yang mampu mengatur waktu sehingga kewajibannya di rumah dan pekerjaan di kantor bisa berjalan dengan baik, ada pula yang keteteran jika harus menjalankannya secara bersamaan hingga memilih untuk menjadi full time mother.

Selain itu, prioritas tiap keluarga pun berbeda-beda. Ada suami yang menginginkan istrinya untuk tinggal di rumah agar fokus untuk mengurus anak-anak, ada pula suami yang mengizinkan istrinya untuk bekerja agar ilmunya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Semua bersifat relatif.

Jadi, tidaklah bijak rasanya jika kita dengan mudah menjadi komentator bagi tiap keputusan yang diambil oleh keluarga lain. Sebab kita hanyalah orang asing yang tidak tahu-menahu kondisi yang sesungguhnya.

Jangan berkecil hati jika "hanya" menjadi "sarjana rumah tangga." Walaupun kita bukanlah pegawai kantoran dengan karier yang mentereng, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi demi mewujudkan peradaban Islam yang gemilang. Berikut tips-tipsnya:

Pertama, aktif mengikuti kajian Islam. Ibu adalah madrasatul ula. Ibu berperan besar dalam pendidikan anak-anaknya. Menyiapkan generasi cemerlang harus dimulai dari pendidiknya, yaitu ibu. Jika pendidiknya tak memiliki ilmu, bagaimana bisa mencetak generasi penakluk? Selain itu, anak adalah investasi akhirat bagi kedua orang tuanya. Bagaimana anak akan mendoakan orang tuanya jika tak diajari? Bukan hanya itu, dengan mengkaji Islam, seorang istri akan paham akan kewajibannya terhadap suami.

Kedua, bergabung dalam komunitas menulis. Tips ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menyalurkan hobi menulisnya. Tak bisa dimungkiri, gelombang melek literasi kian hari melambung tinggi. Selain bisa mengasah kemampuan dalam berliterasi, menulis merupakan aktivitas yang bernilai pahala. Bayangkan jika orang-orang yang membaca tulisan kita ikut tergerak dan tersadarkan, mengambil hikmah dari tiap tulisan yang kita sebar, mengubah diri menjadi hamba yang taat sebab nasihat yang ada dalam tulisan kita. Demikianlah yang disebut sebagai menjaring pahala lewat aksara.

Ketiga, menjual suatu produk secara online. Di era pandemi seperti sekarang ini, jual beli secara daring yang paling banyak diminati masyarakat. Bagi yang memilki bakat jualan yang terpendam, tips ini cocok untuk dijadikan pilihan. Selama barang yang dijual adalah barang yang halal, tak perlu malu untuk menawarkan kepada teman dan sanak saudara. Keuntungan yang didapatkan dari jualan bisa digunakan untuk menambah infak kita bagi keberlangsungan dakwah.

Demikian tips-tips yang bisa menjadi pilihan bagi para "sarjana rumah tangga." Perlu diingat, tujuan utama dari pendidikan adalah ilmu, bukan materi. Jadi, bukanlah suatu masalah jika kita tidak menjadi wanita karier, sebab yang dituju adalah rida Ilahi Rabbi. Bahagia atau tidaknya sebuah keluarga tidak bergantung dari capaian materi, banyak yang bergelimang harta tapi berujung pada depresi. Temukan bahagiamu, tetaplah bangga dengan pilihanmu menjadi "sarjana rumah tangga."

Wallahu a'lam bish showab[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Dian Afianti Ilyas Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Derita Rakyat di Balik Janji Manis Korporat
Next
Alarm Perang Rusia-Ukraina Berdering Keras, Nasib Peradaban di antara Ancaman dan Harapan
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram