Anak Banyak, Why Not?

"Ummun warobbatul bayt adalah a'dzomul mas'uliyah atau tanggung jawab yang agung. Jika dipahami bahwa punya anak banyak akan menambah kemuliaan, maka why not punya banyak anak?"

Oleh. Afiyah Rasyad
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Hantaman ideologi kapitalisme telah menyatu ke dalam tulang sumsum kaum muslim di segala aspek kehidupan, termasuk dalam kehidupan keluarga. Bagaimana gaya hidup dalam rumah tangga telah dipengaruhi oleh ide kapitalisme. Memandang banyaknya anggota keluarga sebagai beban rumah tangga. Semakin banyak anggota keluarga, semakin banyak pengeluaran. Sehingga, suami dan istri sama-sama terdorong untuk keluar rumah, bekerja. Sementara urusan anak, jumlahnya harus dibatasi, pengasuhannya bisa dititipkan saudara, orang tua, atau tetangga.

Hidup adalah pilihan. Benar, hidup memang sebuah pilihan jika ada di ranah yang bisa manusia kuasai, termasuk pilihan memiliki anak, banyak anak bahkan. Semua mengandung konsekuensi. Hadanah, pendidikan, kesehatan, dan sejagat upaya pembentukan kesalehan anak yang memiliki kepribadian Islam yang kuat. Tak sembarang banyak anak, namun tiap pengasuhan dan perawatan mereka akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.

Tak dimungkiri, beban biaya banyak anak tak sama dengan yang belum memiliki anak atau punya anak sedikit. Namun, keyakinan bahwa ar-rizku biyadillah atau rezeki di tangan Allah menjadi senjata di tengah hantaman gaya hidup kapitalisme. Di mana semua diukur dengan banyaknya materi. Bagi muslim yang yakin seratus persen tanpa keraguan, maka kenapa tidak untuk punya banyak anak? Selama Allah mengizinkan dan mengamanahkan banyak anak. Tentu saja Allah Swt. tak akan pernah membiarkan hamba-Nya tanpa secuil rezeki pun. Jika kekhawatiran banyak anak terkait rezeki, maka yakinlah pintu yang tak disangka-sangka itu bisa hadir kapan saja.

Jangan takut dan khawatir punya banyak anak karena perasaan tak akan mampu mengasuh dan merawatnya. Jangan pula khawatir akan proses kehamilan dan kelahiran yang penuh drama, bahkan mempertaruhkan nyawa. Memiliki banyak anak juga tak perlu yang namanya mendengarkan komentar miring tetangga atau bahkan saudara. Bagaimanapun punya banyak anak bukanlah aib yang harus ditutupi. Apalagi Rasulullah saw. bangga dengan banyaknya jumlah umat Islam. Sebagaimana sabda beliau dalam hadis riwayat Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim berikut:

"Nikahilah perempuan yang pecinta dan yang dapat mempunyai anak banyak. Karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat terdahulu."

Dalam hadis lain, beliau saw. bersabda:
"Nikahilah perempuan penyayang yang dapat mempunyai anak banyak. Karena sesungguhnya aku akan dapat berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan para nabi." (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Sa'id bin Mansur dari jalan Anas bin Malik)

Bahkan, Rasulullah saw. mendoakan kaum muslim agar banyak anak:

"Ya Allah, banyakkanlah hartanya, banyakkanlah anaknya, dan berkahilah apa yang telah Engkau berikan padanya." (HR Bukhari)

Maka, cukup tiga hadis di atas menjadi motivasi luar biasa bagi muslim untuk memiliki banyak anak. Tentu, kebanggaan Rasulullah saw. bukan sembarang kebanggaan, hanya wanita hebat yang mampu mengambil keputusan memiliki banyak anak, terutama dalam tatanan kehidupan saat ini. Wanita hebat yang tak ragu memiliki banyak anak di tengah arus child free ataupun segudang ide kerdil lainnya, ia akan tetap istikamah berusaha dengan sungguh-sungguh mengasuh anak-anaknya.

Berbicara sibuk dan repot, setiap kehidupan pasti diliputi kesibukan dan kerepotan. Punya anak satu, dua, tiga, lima, banyak, bahkan tak punya anak sekalipun tentu akan diliputi kerepotan. Memiliki banyak anak memang bukan pekerjaan mudah merawatnya. Tapi, kemunculan rasa kasihan jangan dipelihara. Misal, kasihan kalau banyak anak nanti tak terurus, belum sempurna hak anak yang satu sudah lahir adik-adiknya. Justru di sanalah bonus bagi orang tua yang punya anak banyak. Ibarat sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, orang tua yang punya anak banyak bisa sekali jalan mengasuh, mendidik, dan merawat mereka dengan sandaran pengasuhan Islam.

Pada dasarnya, banyak anak memang tujuan pernikahan. Fitrahnya seorang wanita adalah rahim yang melekat pada dirinya untuk melestarikan keturunan. Maka, wajar jika wanita menjadi ummun warobbatul bayt atau ibu dan pengatur rumah tangga. Tugas mulia ini harus dijaga betul oleh dirinya, suami, dan negara karena merupakan aktivitas utama seorang muslimah yang menjadi istri dan ibu. Jangan sampai ia terseret mengabaikan tugas utama nan mulia itu karena teralihkan pada konsep pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi.

Ummun warobbatul bayt adalah a'dzomul mas'uliyah atau tanggung jawab yang agung. Jika dipahami bahwa punya anak banyak akan menambah kemuliaan, maka why not punya banyak anak? Wanita akan menikmati prosesnya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran sebagai upaya mencari rida Allah, berkontribusi melahirkan generasi pejuang bersyakhsiyah Islam yang menjadi calon pemimpin peradaban mulia, serta mencari kebanggaan di hadapan Rasulullah sang pemberi syafaat kelak di akhirat. Memiliki banyak anak sejatinya merupakan jalan mudah dan luas menuju jannah bagi orang tua, wabilkhusus para wanita subur. Jadi, kalau Allah percayakan anak banyak, why not?

Wallahu a'lam.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Penulis Inti NarasiPost.Com
Afiyah Rasyad Penulis Inti NarasiPost.Com dan penulis buku Solitude
Previous
Nasib Guru Honorer di Sistem Sekuler
Next
Do'a Sapu Jagat
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram