Mendidik Anak Mengenakan Hijab

"Teladan dari orang tua itu sangat penting. Karena bagi anak (bayi), orang tua adalah kebenaran. Apa pun yang dikatakan ayah ibunya pasti dianut oleh sang anak, apalagi tingkah laku."

Oleh : Muslihah, S. Psi

NarasiPost.Com-Anak adalah amanah Allah untuk orang tua, agar mendidik dan menyiapkannya menjadi pribadi yang bertakwa. Kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban orang tua di yaumil hisab. Oleh karena itu seyogyanya orang tua mempersiapkan pribadi anak sedini mungkin. Termasuk dalam hal berhijab.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak.

Pertama, Pembiasaan dan Teladan

Biasakan anak berhijab sejak kecil, bahkan sejak bayi. Usai mandi, langsung pakaikan baju panjang dan kerudung. Selain menjadikan bayi merasa hangat, ini juga membiasakan bayi dengan pakaian tertutup, apalagi jika diajak keluar rumah.

Jika sejak bayi sudah terbiasa memakai baju panjang dan kerudung, ia tak akan protes atau kegerahan. Apalagi jika sang ibu senantiasa berhijab ketika keluar rumah, anak akan mendapatkan pemahaman secara langsung bahwa kerudung itu dikenakan saat keluar rumah.

Teladan dari orang tua itu sangat penting. Karena bagi anak (bayi), orang tua adalah kebenaran. Apa pun yang dikatakan ayah ibunya pasti dianut oleh sang anak, apalagi tingkah laku.

Jika orang tua menginginkan anak berhijab (berkerudung) tapi sang ibu tak berkerudung saat keluar rumah, akan menimbulkan tanda tanya dalam benak anak, mengapa ibu tak memakai? Tetapi jika sang ibu memberikan teladan, hal itu tak akan terjadi.

Kedua, Tanamkan Akidah Sejak Dini

Usia tiga tahun adalah awal dari kekritisan seorang anak. Bahkan beberapa anak ada yang muncul kritisnya lebih awal, yaitu saat anak banyak bertanya, ini apa itu apa, kemudian mengapa begini mengapa begitu. Saat inilah waktu yang tepat untuk memberi pengertian kepada anak, sekaligus menanamkan akidah yang sahih.

Ajarkan dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami. Jawab semua pertanyaan dengan sabar dan telaten. Jangan pernah membentak anak yang sedang bertanya, itu hanya akan membuat kepercayaan dirinya hancur. Anak yang sering dibentak kelak akan menjadi orang yang tak berani mengakui kesalahan dirinya dan takut menghadapi kenyataan pahit.

Tanamkan bahwa Allah Sang Pencipta semua yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah yang mengatur semuanya. Maka tugas manusia adalah mematuhi semua aturan-Nya, termasuk berhijab, terutama saat keluar rumah.

Seiring dengan bertambah usia, beri pemahaman bahwa dunia hanyalah tempat tinggal sementara, yang kekal itu di akhirat. Ibarat bercocok tanam, dunia adalah ladangnya sedang saat panen itu di akhirat. Jadi harus punya tanaman amal perbuatan yang disukai (diridai) Allah, agar kelak di akhirat bisa panen pahala dan mendapatkan rida Allah.

Seiring dengan hal itu, tanamkan pula bahwa Allah Maha Melihat kapan pun dan di mana pun, sehingga dalam diri anak terwujud kesadaran bahwa ia selalu bersama Allah, dilihat Allah dan kelak akan diberi pahala jika taat, atau dosa jika tak taat.

Sedangkan berhijab adalah kewajiban dari Allah (QS An Nur 31 dan QS Al Ajzab 59). Berarti juga memberi pemahaman terkait syariat (hukum) dalam Islam. Setidaknya, memahamkan arti kata wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Bahwa perintah Allah tak bisa ditawar. Yang wajib harus dijalani dengan ikhlas.

Ketiga, Lingkungan yang Kondusif

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak, maka penting untuk membikin lingkungan yang kondusif untuk mereka. Jika sebuah rumah didiami tak hanya keluarga kecil, misalnya ada kakek, nenek, apalagi, paman dan bibi si kecil, pastikan mereka memiliki pemahaman yang sama terkait hijab. Ini penting agar anak tak merasa bingung.

Misalnya sang ibu sudah berhijab dengan benar tetapi sang bibi atau sang nenek tak berhijab, sementara mereka dalam satu rumah. Ini akan menimbulkan kebingungan pada diri anak. Sebaiknya segera memisahkan diri dari keluarga besar agar pendidikan anak lebih fokus.

Lingkungan, dalam hal ini termasuk mencarikan sekolah yang mendukung pemahaman dan perilaku. Dalam sistem sekuler saat ini, sekolah pada umumnya juga sekuler, dimana perkara agama hanya menjadi urusan individu.

Apalagi SD Negeri, misalnya. Tak mungkin mewajibkan muridnya mengenakan seragam hijab syar'i. Ini akan menjadikan anak bingung dan menimbulkan banyak pertanyaan. Maka sebaiknya anak dipilihkan sekolah yang berbasis akidah Islam. Akan lebih baik jika sekolah berbasis ideologi Islam. Sehingga antara pendidikan di rumah dan di sekolah seiring sepemahaman.

Keempat, Pahamkan Anak Tentang Aurat

Anak harus paham tentang aurat, sehingga ia tak keberatan mengenakan hijab saat keluar rumah. Bahwa aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan saat di dalam rumah dibatasi oleh tempat perhiasan. Berbeda dengan aurat lelaki, yaitu apa yang ada di antara pusar dan lutut.

Kelima, Pengertian Kerudung dan Jilbab

Pada umumnya orang menganggap sama antara kerudung dan jilbab. Padahal kedua hal intu mempunyai perbedaan. Kerudung adalah kain untuk menutup rambut, kepala, menjulur hingga menutup dada. Ini perintah Allah dalam Quran Surat An Nur 31.

Sedang jilbab adalah pakaian yang longgar dan panjang bak terowongan yang dikenakan para wanita saat ke luar rumah di atas mihnah atau pakaian rumahan. Mihnah atau pakaian yang dikenakan dalam rumah dimana hanya ada anggota keluarga (mahram) , merupakan baju yang dipakai sehari-hari, yang memudahkan beraktifitas di dalam rumah.

Jadi jilbab itu tidak sembarang gamis. Karena wanita yang mengenakan gamis tapi pres bodi, itu belum terkategori jilbab. Pun jika ia tak mengenakan mihnah di dalam gamisnya. Mengenakan jilbab semacam inilah yang dimaksud Allah dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 59. Maka seorang wanita saat keluar rumah harus mengenakan jilbab dan kerudung.

Keenam, Tempat Umum dan Tempat Khusus

Kenalkan anak pemahaman tentang tempat umum dan tempat khusus. Karena itu sangat berkaitan demgan mengenakan hijab. Hijab wajib dikenakan di tempat umum, misal di luar rumah, pasar, mall, masjid, sekolah, rumah sakit, dll. Sedangkan tempat khusus adalah ruangan yang seorang wanita boleh melepaskan kerudung atau jilbabnya, misalnya kamar tidur, kamar mandi, rumah yang tertutup yang tidak bisa dilihat dari luar, dll.

Ketujuh, Doa

Doa adalah senjata orang beriman. Manusia hanyalah berupaya sedangkan pemberi hidayah hanyalah Allah. Maka jangan pernah meninggalkan doa untuk anak. Doa orang tua merupakan salah satu doa yang makbul. Dalam Al-Quran banyak ayat yang mengajarkan agar orang tua mendoakan anak.[]

Photo : Pinterest

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Muslihah, S. Psi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Korupsi Sistemik Buah dari Paham Sekuler Kapitalis
Next
Islam Lindungi Generasi Z dari Liberalisme
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram