Jadikanlah keluarga kita keluarga ideologis yang selalu menjaga umat dalam amar ma'ruf nahi munkar. Ketika kita mengalami kebosanan dalam Rumah Tangga ingatlah bahwa pernikahan kita ini niatkan untuk beribadah kepada Allah sehingga kita tidak hanya fokus dengan masalah kita saja tetapi kita juga memikirkan keluarga-keluarga lainnya.
Oleh: Aisyah Ummu Muti'ah
NarasiPost.com - "Wahai manusia Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (adam) dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allsh yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasinya." (QS. An-Nisa Ayat 1)
Pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang menyatukan dua insan yang berbeda yang keduanya memiliki perbedaan karakter dan juga pemikiran. Tentunya tidak mudah untuk menyatukan keduanya. Oleh sebab itu kita harus mengetahui kekurangan dari pasangan kita. Karena tidak ada orang yang sempurna di dunia ini melainkan orang yang selalu memperbaiki dirinya.
Ada baiknya sebelum menikah kita mengetahui calon suami kita. Calon imam kita agar tidak salah pilih dan menyesal kemudian. Sebagai perempuan yang salehah, pasti kita ingin memiliki suami yang saleh juga yang akan menemani kita dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Tentunya di samping kita juga mempersiapkan diri menjadi istri yang salehah dengan ilmu dan juga ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena setelah menikah nanti Rida Allah tergantung kepada suami kita.
Maka penting sekali dalam hal ini kita mengenali calon imam kita. Bagaimana caranya? Yaitu dengan Ta'aruf atau berkenalan, ingat bukan dengan pacaran. Karena proses ta'aruf tidak sama seperti pacaran. Bagaimana kita akan membina Rumah tangga yang harmonis jika kita mengawalinya dengan kemaksiatan?
Dalam taa'ruf harus ada perantaranya yaitu keluarganya atau teman-temannya. Kita dapat memperoleh info dari mereka semua. Pilihlah calon imam yang baik agamanya karena jika dia tidak menyukai kita maka dia akan tetap berbuat baik kepada kita. Dan jika terjadi perselisihan di kemudian hari maka dia akan mengambil keputusan yang tepat sesuai hukum syara (Q.S. An-Nur Ayat 23-26).
Di dalam mengarungi rumah tangga ada hak dan kewajiban yang harus ditunaikan oleh suami istri. Setiap dari mereka harus mengetahui hak dan kewajiban dari masing masing. Misalnya seorang suami memiliki kewajiban mencari nafkah sedangkan seorang istri berkewajiban menjadi istri yang taat sekaligus ibu dan pengatur rumah tangga, (Q.S.An Nisa ayat 34).
Jika ini sudah terpenuhi maka sebenarnya sudah tidak ada masalah. Tapi yang menjadi masalah jika hak-hak ini terabaikan oleh keduanya. Sehingga pernikahan jauh dari kata bahagia bahkan terasa tersiksa. Jangan sampai ini terjadi. Karena ini akan menghancurkan keluarga. Apabila terjadi perpisahan tentu semua akan sengsara apalagi jika sudah dikaruniai anak. Memang perceraian dibolehkan tapi perkara ini dibenci oleh Allah.
Agar hal itu tidak terjadi maka harus ada keselarasan atau keharmonisan dalam rumah tangga. Rasulullah Saw sebagai panutan kita telah mencontohkan kepada kita bagaimana kehidupan Rumah tangga beliau. Rasulullah selalu bersikap lemah lembut terhadap istrinya bahkan tak jarang beliau membantu mengerjakan urusan Rumah Tangga seperti membuat roti dan menjahit bajunya sendiri.
Rasulullah mempunyai panggilan khusus buat istrinya. Dengan sebutan "ya habibi" wahai kekasihku kepada khadijah Ra atau "ya humairah" wahai wanita yang pipinya kemerah-merahan ketika menyapa Aisyah Ra. Nabi juga mengajarkan kepada kita untuk menjaga rahasia keluarganya khususnya rahasia istrinya "sesungguhnya suami merupakan pakaian istri dan istri adalah pakaian suami " sabdanya.
Rasul juga menjadi teladan sebagai ayah yang selalu menyayangi anak-anaknya. Rasulullah tidak pernah membuat masalah dengan istrinya. Beliau tidak pernah mencela istrinya ketika makanan yang dimasak tidak enak. Pernah ketika pulang ke rumah, istrinya melarang untuk memakan sayur yang dibuat istrinya karena ketumpahan cuka, Rasulpun menjawab dia suka minum cuka dan sayur masam itupun dimakannya dengan senang hati.
Dari kisah di atas kita dapat mengambil pelajaran, bahwa pentingnya menjaga keharmonisan keluarga karena pada hakikatnya "Baiti Jannati" (Rumahku Surgaku).
Adapun tips-tips yang dapat kita lakukan dari pelajaran di atas dalam membina rumah tangga yang harmonis adalah:
- Memperkuat hubungan dengan Allah
Perbaikilah hubungan kita dengan Allah agar hidayah Allah selalu ada dalam setiap permasalahan hidup. Cinta yang dilandasi karena cinta kepada Allah dan mencintai pasangan karena Allah.
- Saling menjaga ibadah
Keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah tidak akan terwujud bila pasangan tidak menjaga ibadahnya. Pasangan suami istri dapat meraih kebahagiaan jika mereka taat kepada Allah dan saling mengingatkan kewajiban kita kepada Allah.
- Saling Mencurahkan Perhatian
Sekecil apapun perhatian yang diberikan pasangan kita, sangat berpengaruh dalam keharmonisan rumah tangga. Misalnya, sering memuji pasangan, sering berhias, memberikan kejutan-kejutan yang menambah cinta.
- Menghabiskan Waktu Bersama
Sering bercerita mencurahkan perasaan agar tidak ada yang ditutupi. Seharusnya setiap pasangan harus saling terbuka sehingga jika ada masalah bisa diselesaikan bersama dan tidak saling curiga. Jadikanlah pasangan kita sebagai sahabat. Bisa juga diisi dengan berlibur bersama ke tempat-tempat tamasya dan lain sebagainya.
- Bersyukur kepada Allah Jadilah istri yang qona'ah yaitu menerima pemberian suami berapapun itu selama itu didapatkan dari jalan yang halal. Dan jangan menuntut suami di luar dari kemampuannya.
- Saling Memaafkan
Saling maaf-memaafkan kesalahan dan kekhilafan pasangan kita.
- Tidak mudah Marah Jangan membuat marah pasangan, pekalah terhadap perasaan pasangan kita. Tidak berbantah-bantahan agar amarah cepat reda dan jangan berkata kasar terhadap pasangan.
- Bersinergi di dalam Dakwah Jadikanlah keluarga kita keluarga ideologis yang selalu menjaga umat di dalam amar ma'ruf nahi munkar. Ketika kita mengalami kebosanan dalam Rumah Tangga ingatlah bahwa pernikahan kita ini kita niatkan untuk beribadah kepada Allah sehingga kita tidak hanya fokus dengan masalah kita saja tetapi juga memikirkan keluarga-keluarga lainnya.
Jika kita perhatikan sebenarnya permasalahan keluarga kita saat ini banyak dipengaruhi oleh sistem saat ini yang memang membuat rentan kerapuhan rumah tangga sehingga banyak yang memilih jalan berpisah. Seperti suami yang kehilangan pekerjaannya, penghasilan yang kurang sedangkan kebutuhan hidup semakin melejit. Belum lagi pemahaman agama yang kurang dan tidak adanya peran negara yang menyelesaikan permasalahan ini.
Jikapun ada sifatnya tidak menyeluruh. Untuk itu harus ada solusi dalam menyelesaikan permasalahan ini agar keluarga kita menjadi keluarga yang harmonis dan solusi satu-satunya adalah kita kembali kepada Islam yang sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah dalam naungan Khilafah Islamiyah yang akan mensejahterakan umat. Wallahua'lam Bishawab.
Picture Source by Google