Jerat Cinta Sesaat

Meriahnya Valentine’s Day
Pernak-perniknya berbaris dalam defile
Bersama lautan manusia yang berparade
Mengusung sesatnya sebuah ide

Oleh. Deena Noor
(Kontributor Tetap NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-Seulas senyuman terpampang
Membuat jiwa mabuk kepayang
Tangan mengulurkan setangkai kembang
Kelopak-kelopak merahnya menggoda hati yang gersang

Sekotak cokelat terbungkus dalam kertas merah jambu
Kata-kata manis teruntai laksana sajak merindu
Simfoni lembut mengalun merayu kalbu
Hati bergemuruh seiring kama yang menggebu-gebu

Semesta dalam semerbak bunga
Syair-syair romantis membahana
Semua orang mendadak jadi pujangga
Puitis dalam berkata

Pada satu hari yang katanya
Perayaan kasih sayang sedunia
Muda mudi menyambut sukacita
Luapan rasa, ekspresikan saja

Pesona cinta begitu lekat menggoda
Memuaskan hasrat yang menggelora
Merelakan segalanya untuk kekasih tercinta
Lucutlah semua logika dan norma

Malam yang larut
Menjadi saksi nafsu yang memagut
Sucinya cinta telah terenggut
Dalam buaian sang penghasut

Hari telah berganti
Pagi seperti biasa menghampiri
Romansa pun menghilang pergi
Hiruk pikuk dunia kembali menjejali

Hangatnya kasih yang tercurah kemarin
Lenyap seiring deruan angin
Tak berbekas selain
Lara membatin dalam tatapan dingin

Tawa ceria semalam
Cinta seindah nilam manikam
Luruh dalam realitas kejam
Rasa hancur, remuk redam

Sesal tak bisa dimungkiri
Berandai tiada guna lagi
Yang hilang tak bisa diganti
Korban cinta dalam ilusi

Nikmat yang sesaat
Menyeret hina ke lembah maksiat
Menjerat dalam dosa yang berkarat
Berbuah sesal hingga akhirat

Virus merah jambu yang disebarkan
Sejatinya menjadi sebuah permainan
Melenakan umat beriman
Agar jatuh dalam kubang kemaksiatan

Tahun ke tahun
Gita cinta majenun terus saja bertalun
Membius angan yang melamun
Berdendang dalam mantra beracun

Duhai, jiwa yang terpana
Usahlah kau turutkan maunya
Sekelumit rasa fatamorgana
Yang ditawarkan para durjana

Cintanya palsu
Inginkan kau tertipu
Cintanya semu
Buat kau tanggalkan malu

Cintanya tak sungguh-sungguh
Bagai bangunan rapuh
Cintanya lusuh
Tak patut kausentuh

Meriahnya Valentine’s Day
Pernak-perniknya berbaris dalam defile
Bersama lautan manusia yang berparade
Mengusung sesatnya sebuah ide

Cinta dalam kendali kapitalis
Tersaji begitu manis
Sembunyikan intensi sadis
Hingga berakhir tragis, miris!

Cinta adalah fitrah dari Sang Mahakuasa
Hanya boleh kaurasa dengan cara-Nya
Sekali pun jangan pernah mencoba
Mencicipi cinta yang melanggar ketentuan-Nya

Cinta datang dari Sang Mahasuci
Hanya rida Ilahi yang dicari
Teguhkan senantiasa hati
Berjalan dalam syariat yang hakiki

Madiun, 24 Februari 2022[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Deena Noor Tim Penulis Inti NarasiPost.Com
Previous
Saatnya Dunia Bersatu Melawan Pandemi dan Kapitalisme
Next
Cintaku Hanya untuk Yang Mahamulia
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram