Jangan Latah, Valentine's Day Bukan Milik Muslim

"Tak mengherankan juga bila terjadi, sebab sistem sekularisme yang telah menaunginya. Di mana sistem ini menanggalkan aturan agama dari kehidupan. Agama diperbolehkan hanya mengatur ritual ibadah saja. Sedang otoritas-Nya mengatur kehidupan sehari-hari ditiadakan. Akibatnya tumbuhlah generasi tanpa penjagaan, bebas melakukan apa saja yang melanggar aturan, baik dari sisi akidah maupun akhlak."

Oleh Misnawati
(Pegiat Literasi)

NarasiPost.Com-Kasih sayang merupakan naluri fitri yang Allah berikan kepada setiap makhluknya. Siapa pun pasti ingin disayangi atau menyayangi. Namun, apa jadinya bila kasih sayang yang Allah berikan dicurahkan bukan pada tempatnya? Pasti berbahaya, bahkan mengundang dosa. 

Ya, begitulah kira-kira gambaran yang pas untuk para remaja yang dimabuk asmara. Pada Valentine's day yang diperingati setiap 14 Februari menjadi moment special bagi mereka. Hari bahagia penuh kasih sayang yang diungkapkan dengan berbagai cara.

Memberi hadiah adalah salah satu cara yang dilakukan para remaja untuk mengungkapkan isi hati kepada pasangan mereka. Ada yang memberi seikat bunga mawar berwarna merah muda, coklat, permen, maupun kartu ucapan yang bertuliskan kata-kata romantis. Konon, perayaan hari kasih sayang atau Valentine's day berawal dari kisah seorang pastor Valentino yang dihukum mati oleh Raja Romawi Claudius II karena pembangkangan yang dilakukannya. Valentino kerap menikahkan para tentara yang sedang mabuk cinta. Sementara sang raja tidak menghendakinya sebelum selesai masa wajib militer.

Valentino juga enggan tunduk kepada perintah raja Claudius II untuk menyembah dewa-dewa yang merupakan Tuhan bangsa Roma. Karena bagi Valentino, Yesus adalah Tuhannya.  

Pada versi lain, Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical" mengungkapkan Valentine dalam bahasa latin berarti Yang Maha Perkasa dan berkuasa. Gelar yang dialamatkan kepada Nimrod dan Lupercus, sebagai makhluk yang dipertuhankan orang-orang Romawi. Dalam Keyakinan Roma, Nimrod memiliki anak bernama Cupid yang disebut sebagai Dewa Matahari. Bayi yang mempunyai sayap dengan panah di belakang tubuhnya. Wajahnya yang rupawan sangat digandrungi oleh perempuan, sampai ibunya pun berzina dengannya.  

Lalu bagaimana perayaan Valentine's day atau hari berkasih sayang di negeri ini? Walau penduduknya mayoritas muslim, ternyata tak sedikit yang latah merayakannya. Terlepas mereka memahami atau tidak tentang Valentine's day. Akan tetapi banyak yang merayakannya, hampir semua kalangan usia, termasuk generasi muda. 

Jika ditelusuri lebih dalam, apakah Valentine's day ada korelasinya dengan Islam? Ternyata tidak ada kaitannya sama sekali. Bahkan sangat bertentangan dengan nilai dan norma agama Islam. Tetapi mengapa masih ada umat muslim memungut perayaan rusak tersebut?

Tak mengherankan juga bila terjadi, sebab sistem sekularisme yang telah menaunginya. Di mana sistem ini menanggalkan aturan agama dari kehidupan. Agama diperbolehkan hanya mengatur ritual ibadah saja. Sedang otoritas-Nya mengatur kehidupan sehari-hari ditiadakan. Akibatnya tumbuhlah generasi tanpa penjagaan, bebas melakukan apa saja yang melanggar aturan, baik dari sisi akidah maupun akhlak. 

Islam Menjaga Remaja dari Zina

Dalam pandangan Islam, setiap diri manusia telah dibekali Allah Swt. berupa gharizah nau' atau naluri melestarikan keturunan. Rasa tertarik dengan lawan jenis, rasa kasih sayang, muncul rasa cinta, atau ingin mencintai yang kesemuanya membutuhkan pemenuhan. Bila tidak, maka akan menimbulkan kegelisahan. Namun, pemenuhan di sini tentu dengan cara sesuai tuntunan agama. Islam membatasi dan mengaturnya agar tidak menjadi nafsu liar, malainkan akan menjadi nilai ibadah di dalamnya.

Islam mengatur hubungan pergaulan antara laki-laki dan wanita sebagaimana yang tertulis dalam kitab An-Nizham Al-Ijtima'i karya Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani. Dalam kitab ini dijelaskan, pada dasarnya kehidupan laki-laki dan wanita itu terpisah. Islam pun melarang laki-laki dan wanita berkhalwat, ikhtilat, tabarruj, berjilbab, dan berkerudung bagi wanita bila hendak keluar rumah, menundukkan pandangan, melarang pacaran. Namun, di sisi lain menganjurkan untuk menyegerakan menikah.

Dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 33 Allah Swt. berfirman: 

"…laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar…"

Sungguh luar biasa penjagaan Islam kepada laki-laki dan wanita. Namun, sangat berbeda dengan kondisi sistem sekuler hari ini. Dengan dalih Valentine's day, para remaja malah asyik hanyut melakukan perbuatan tercela zina. 

Sehingga muncul pertanyaan dalam benak kita. Valentine's day bukan ajang kasih sayang yang sebenarnya, tetapi lebih kepada penghancuran nilai-nilai kehormatan dan kemuliaan manusia yang terselubung. Sedangkan dalam kacamata Islam, zina merupakan perbuatan dosa besar. Maka, Islam sangat tegas akan memberi sanksi kepada pelaku zina atau pasangan yang  tidak sah atau belum menikah berupa sanksi jilid atau cambuk 100 kali. Dengan diperlihatkan kepada masyarakat umum saat pelaksanaan hukuman.

Bagi pelaku zina yang masing-masing sudah menikah akan dijatuhi hukuman rajam hingga mati yang pelaksanaannya pun di tengah tanah lapang dan disaksikan khalayak umum. Maka, harapannya akan memberi efek jera bagi calon baru pelaku zina lainnya dan efektif sebagai pencegahan. Negara Islam akan selalu menciptakan suasana keimanan dan ketakwaan bagi pemeluknya. Menjaga jangan sampai ada peringatan berbungkus kasih sayang tetapi sebenarnya arena seks bebas di wilayahnya. Hal tersebut mrupakan dosa besar dan perbuatan keji serta haram hukumnya. Allah Swt. berfirman, "Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)

Melalui ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa perbuatan zina tidak dapat ditoleransi keberadaannya. Sehingga apa pun sarana yang dapat memfasilitasinya, semisal taman hiburan, hotel melati, karaoke, dan seterusnya, yang dapat menjadi jalan mulus perayaan Valentine's day dan kemaksiatan lainnya harus ditutup serapat-rapatnya.  

Tentu dibutuhkan support system yang bisa memutus mata rantai semua dampak penerapan hukum buatan manusia (sekularisme), kemudian menggantinya dengan sistem yang mampu menjaga kehormatan dan kemuliaan manusia yakni sistem Khilafah islamiah.

Khilafah berkewajiban mengurus, menjaga, dan melindungi seluruh rakyatnya, tak terkecuali generasi muda. Karena ketidaktahuan atau kebodohan adalah sumber petaka bagi seseorang melakukan kemaksiatan dan latah merayakan Valentine's day ala Barat tersebut. Negara akan mendorong dan memfasilitasi setiap individu untuk belajar Islam kaffah, memperluas tsaqafah, dan ilmu-ilmu pengetahuan. Dengan harapan menjadi hamba bertakwa, berkepribadian islamiah, dan takut kepada Allah Swt.

Masyarakat berfungsi sebagai benteng, juga diperlukan untuk mengontrol aktivitas yang terjadi di tengah masyarakat. Apakah bertentangan dengan norma agama maupun merusak moral. Semua masyarakat peduli, saling menjaga ketertiban dan keamanan lingkungannya. Dengan demikian, perayaan Valentine's day bisa dicegah di kalangan para remaja dan orang-orang yang mengikutinya, sehingga terjaga dari perbuatan zina dan kemaksiatan lainnya.

Wallahu a'lam bishshawwab[]


Photo : Unsplash

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Bunga Padi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Cintaku Hanya untuk Yang Mahamulia
Next
My V-Day is A Valuable Day
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Ummu Zydane
Ummu Zydane
2 years ago

Mantul bunda
Sangat mencerahkan pemikiran
Semoga umat semakin memahami mana budaya Islam dan mana budaya barat

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram