Merajut Mimpi Bersama sang Meraki dan NarasiPost.Com

Merajut mimpi bersama sang Meraki

Jemarimu ringkih bangun media
Amal jariah mengalir meski nyawa terlepas raga
Dekap kami laksana mutiara
Bangun singgasana bersama kelak di surga

Oleh. Tsuwaibah Al-Aslamiyah
(Tim Redaksi NarasiPost.Com)

بسم الله الرحمن الحيم

NarasiPost.Com-Pandemi Covid-19 memang suatu bencana global yang memakan banyak korban, sekaligus mengubah tatanan dunia. Di titik ini kita “dipaksa” untuk terbiasa menjaga jarak dan menjaga komunikasi tanpa bertatap muka langsung, dengan optimalisasi gadget, di sinilah terbuka gerbang dunia maya. Kini, jarak bukan lagi masalah, kita bisa mengenal dan keep in touch dengan siapa pun di belahan dunia mana pun.

Hikmah di balik bencana, inilah yang kurasakan. Tak pernah terpikirkan olehku, bisa mengenal dan berhubungan baik dengan seseorang nun jauh di sana, berbeda negara dan benua, sementara aku hanya ibu rumah tangga yang berdiam di kota kecil, Cianjur. Bahkan, bisa dibilang aku seperti katak dalam tempurung. Perkenalanku dengan seseorang ini bisa dibilang tidak biasa, kami bersua pertama kali (online) di sebuah kelas menulis.

Pandemi telah merenggut banyak hal, termasuk keleluasaan mengisi pangggung-panggung dakwah secara offline. Pemerintah gencar memberlakukan PPKM dengan segala istilahnya, intinya mencegah terjadinya kerumunan agar virus corona tak cepat menyebar. Otomatis semua ruang majelis ilmu ditiadakan, bahkan salat berjemaah di masjid pun harus berjarak dan menggunakan masker.

Aku bukan ulama apalagi mujtahidah, namun dengan berbekal ilmu yang ada aku terus belajar, dibina agar terbentuk kepribadian Islam, dan berbagi tsaqafah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk menggugah kesadaran mereka akan keberadaan Islam sebagai problem solver dari problematika yang terus membelit dunia.

Ketika dakwah Islam secara lisan terhalang oleh kondisi, maka aku terus berpikir bagaimana agar ilmu ini bisa tetap tersalurkan meski di tengah pandemi yang terus berkecamuk. Akhirnya aku menemukan jawabannya, “Yup, dakwah secara tulisan itu solusinya.” Namun, aku sadar bahwa aku tidak bisa dan tak terbiasa menulis. I hate writing! Itulah mindset yang terhunjam dalam benakku. Sampai-sampai aku pernah melobi guruku, “Ustazah, aku boleh diberi amanah apa pun, asalkan jangan menulis, please!” 

Betul juga apa kata orang, “Jangan terlalu benci, nanti jadi cinta.” Berawal dari ikut Kelas Istri Strong (KIS) asuhan Ibu Asri Supatmiati, dari sinilah aku tahu bahwa beliau membuka kelas kepenulisan juga. Walau saat itu aku benci menulis dan berat melangkah, akhirnya aku ikuti juga kelas menulis Revowriter level basic, setelah beres lanjut ke kelas berikutnya. Nah, di sinilah aku kenal dengan seseorang yang istimewa.

Bersua di Udara

Sebenarnya aku ingin sekali menceritakan kronologis pertemuan kami di udara secara rinci, tapi sayang semua jejak digital tentangnya hilang gegara handphone lamaku raib digondol orang. So, aku hanya mampu menceritakan secara global sependek ingatanku saja. Semoga tak ada yang keliru.

Hal yang paling aku ingat adalah ketika kami hendak memberikan nama pada kelas menulis ini, sesuai dengan klasifikasi batch-nya, seseorang itu mengusulkan nama “meraki” yang artinya melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas, dan sepenuh jiwa. Pilihan lainnya adalah “mentari” yang artinya matahari. Tanpa bermaksud apa pun, aku utarakan di wag itu bahwa meraki berasal dari bahasa Yunani dan kata itu tidak ada dalam KBBI. Sedangkan kata mentari masuk dalam KBBI, dan mentari mempunyai peran yang lebih luas serta dibutuhkan bagi makhluk hidup yang ada di bumi. Berdasarkan polling kelas, akhirnya dipilihlah nama “mentari” bagi kelas kami.

Sejak itu aku mulai penasaran dengan orang ini, kenapa ya dia memilih kata yang out of the box namun begitu estetik? Jujur itu pertama kalinya aku tahu ada kata meraki, walhasil langsung kepo, tanya ke mbah google hehehe…., dan share info tentangnya di wag. Dikemudian hari aku mulai tahu bahwa kata meraki yang diusulkannya dulu ternyata berasal dari kota Turku Finlandia, negara yang pernah dia kunjungi selama 3,5 tahun.

Aku mulai mencari tahu tentang orang ini, tapi hanya berdasarkan percakapan di wag saja. Honestly, aku paling gak bisa SKSD alias sok kenal ‘n sok dekat pada orang asing, apalagi harus ngejapri untuk sesuatu hal yang gak jelas dan gak penting.

Setelah ditelusuri, orang ini bernama Andrea Aussie dan berdomisili di Australia. Beliau keturunan asli Indonesia, namun lama melanglang buana di berbagai negeri orang dan akhirnya menetap di negeri Kanguru. Awalnya aku menyebutnya mbak, lalu sis, kadang ibu, kemudian mom. Ternyata Mom Andrea ini memiliki website pribadi yang bisa menayangkan tulisan-tulisan ideologis bagi penulis pemula. Beliau menawarkan kepada anggota  kelas kami barangkali ada yang mau mengirimkan tulisan, sangat dipersilakan untuk menjaprinya. Website pribadinya bernama www.AndreaNews.Com.

Masyaallah tabarakallah, bagai gayung bersambut. Feeling-ku kuat, aku tahu Mom Andrea bukan orang biasa, buktinya dia punya website sendiri, bahkan bisa menampung tulisan para penulis. Buat aku yang awam dan gaptek, mengelola website pribadi itu sesuatu yang wow banget dan butuh effort lebih.https://narasipost.com/challenge-true-story/03/2023/rumah-idaman-pejuang-pena-narasipost-com/

Kalau tidak salah, waktu itu aku mengikuti challenge tulisan di Revowriter, menulis setiap hari selama beberapa waktu dan dikirimkan ke media tertentu. Sebagai penulis pemula, aku tidak bernyali mengirimkan tulisanku ke media nasional seperti Kompas, Republika, Radar Bogor, dsb. Begitu pula dengan media dakwah ideologis, yang saat itu aku pun belum banyak tahu apa saja nama medianya. Akhirnya kuputuskan untuk mencoba mengirimkan naskah perdanaku ke Mom Andrea pada 14 Oktober 2020 dengan judul Vaksin Covid-19 Bisnis Menggiurkan di Tengah Pandemi. Alhamdulillah, keesokan harinya langsung tayang tulisan perdanaku di website pribadi Mom Andrea. Setelah itu, aku makin bersemangat menulis dan mengirimkan lagi beberapa tulisan ke mom, tapi nahas tulisan selanjutnya ditolak beberapa kali secara bertubi-tubi oleh editornya dengan redaksi penolakan: “Ini silakan disampaikan ke penulisnya untuk mengeksplorasi semua paragraf yang isinya hanya kalimat”. Terus terang aku sampaikan ke mom, bahwa aku gak paham maksud dari pernyataan itu.

Tak berapa lama website pribadi AndreaNews ini berubah dan launching menjadi media NarasiPost.Com. Sejak penolakan terakhir itu, aku berhenti menulis, aku down, aku berpikir apakah akan melanjutkan belajar menulis atau berhenti saja, toh aku cukup tahu diri bahwa aku memang tak berbakat menulis. Beruntung aku memiliki saudara seperti Tante Iha Bunda Khansa dan guru seperti Teh Tini Ummu Faris yang tak pernah berhenti mengobarkan semangat agar aku bangkit, bersabar, dan melanjutkan perjuangan walau banyak batu terjal yang harus dihadapi.https://narasipost.com/sastra/10/2021/orkestra-literasi/

Bukan hanya mereka berdua, Mom Andrea pun ikut menyemangati aku dengan menawari aku untuk mengikuti kelas opini asuhan Teh Qory, sang editor yang terus-terusan menolak tulisanku. Aku senang sekali, walau sering ditolak tapi aku tak menaruh rasa dendam sama sekali, justru aku penasaran ingin tulisanku dikuliti oleh beliau, agar aku tahu kesalahanku dan belajar untuk lebih baik lagi dalam menulis.

Singkat cerita, semangatku untuk menulis berkobar lagi, sejak itu aku mengikuti kelas-kelas kepenulisan yang diselenggarakan oleh Teh Qory, Cikgu Fang, Cikgu Nelly, Cikgu Afiyah Rasyad, Cikgu Sapta, dll. Aku digembleng untuk menulis SP (Surat Pembaca) dan Opini. Aku pun mengasah kemampuanku dalam bidang lain yakni Public Speaking dan Podcast dan berguru pada Coach Adiasta. Selain itu aku aktif mengikuti berbagai event dan sharing ilmu literasi dari NarasiPost.Com (NP) dan media-media lainnya.

Pada Desember 2020, NarasiPost.Com menyelenggarakan Challenge kepenulisan perdana, aku memberanikan diri untuk mengikutinya. Alhamdulillah biiznillah aku berhasil menjadi juara ke-2. Setelah itu aku kembali mengikuti berbagai challenge, aku lupa tepatnya kapan aku dipinang menjadi kontributor tetap NP. Setelah pengumuman pemenang Challenge-4 dan menjuarai beberapa rubrik yang dilombakan di sana, aku “diculik” Mom Andrea menjadi admin NP.

Pesona dan Taring sang Meraki

Sejak aku tergabung dalam Tim NP, aku jadi mengenal lebih mendalam tentang Pemrednya yakni Mom Andrea Aussie berikut medianya. Aku sempat terkaget-kaget, sebab gaya kepemimpinan mom ini western banget, buat aku orang Indonesia yang asli Sunda bagai kesambar petir dan tergopoh-gopoh mengejar target dan deadline-nya. Bagiku Mom Andrea ini bukan sekadar “sang meraki” tapi juga black rose. Kurang lebih inilah sosok Mom Andrea di mataku: 

  1. Disiplin.

Jangan tanya soal kedisiplinan mom, jika kami Tim NP sudah diberikan tugas dan DL. Molor sedikit pasti kena “jewer” mom. Rapat terlambat masuk zoom tanpa kabar, kena semprot juga. Cara mom dalam mendisiplinkan kami cukup unik, sekilas tampak “marah-marah” tapi sebenarnya inilah gaya khasnya dalam mendidik kami. Usia kami para admin terbilang muda, tapi urusan semangat dan disiplin mom jagonya.

  • Full attention and understanding.

Betul, mom bakal murka jika titahnya tak dilaksanakan. Namun, bukan berarti tidak ada toleransi dan rasa kemanusiaan. Jika kami berkendala syar’i seperti diri atau keluarga ada yang sakit, safar, dll. sehingga tidak bisa melaksanakan tugas dengan cepat, maka komunikasikanlah langsung pada mom. Insyaallah mom bakal mengerti dan memberikan waktu bagi kami untuk menyelesaikan urusan pribadi, setelah kelar lanjut dinas lagi. Bagaimana dengan tugas admin itu yang tidak bisa dieksekusi segera karena berhalangan? Tenang, mom bakal mengoper tugas itu kepada admin lain. Inilah team work, jika satu orang berkendala, yang lain harus sigap membantu. Terpenting, jangan sampai kerjaan terbengkalai.https://narasipost.com/challenge-true-story/03/2023/daya-tarik-np-melejitkan-potensi-penulis/

Mau tahu seberapa perhatiannya mom pada kami? Sependek ingatanku, sepanjang rapat yang pernah kuhadiri, belum pernah mom memulai rapat tanpa menanyakan dulu kondisi kami berikut keluarga. Memastikan kami dalam kondisi baik-baik saja. Nanti di tengah atau di akhir rapat, pasti mom akan bertanya, “Apakah ada kendala dalam menjalankan amanah di NP? Apakah ada unek-unek? Apakah ada masukan buat mom dan NP? Program NP apa lagi yang sudah dirancang dan siap dieksekusi?”

Ehm…mau tahu keunikan lainnya dalam rapat NP? Begini ya, kalau tradisi kita orang Indonesia ketika ada orang apalagi jika usianya lebih tua sedang berbicara, maka kita wajib menyimak dan nyaris tak bersuara. Kalau di zoom mah wajib mute gitu, soalnya kalau ada yang memotong pembicaraan atau membuat gaduh di tengah pembicaraan itu dikatakan tidak sopan! Nah, mom itu sebaliknya, kebiasaan di western kalau seseorang lagi berbicara ingin ada feed back dari pendengar, walau sekadar kata: Yes, ok, all right, I see.., etc. justru ketika forum menjadi hening seperti kuburan itulah bentuk ketidaksopanan bagi mereka! Terus kalau dalam hitungan detik, mom bertanya dan tidak ada yang menyahut satu pun maka jaringan bisa-bisa terputus seketika. Why? Karena mom mematikan zoomnya. Nah, lo! Walhasil rapat berakhir dadakan, Guys!

  • No basa-basi alias to the point.

Kalau penulis yang tulisannya ditolak NP pasti dapat “surat cinta” dari para editor. Bagaimana rasanya? Deg-degan? Marah bin kesal? Atau malah gak peduli dan kapok kirim lagi. Kalian para penulis masih lebih beruntung, dikasih surat cintanya sesekali pas setor naskah doang. Bagaimana dengan admin NP? Waspada, dini hari selalu ada serangan fajar di wag! Tapi bukan “amplop sogokan” yang nyamperin kami, tapi surat cinta dari mom yang me-reminder tugas harian sekaligus “tamparan” bagi admin yang lalai dalam mengeksekusi tugas. Isinya to the point alias tanpa basa-basi. Ibarat kata, kalau mom mau masuk rumah ya langsung masuk saja lewat pintu utama, gak perlu mengelilingi rumah dulu baru masuk, huh cape deh!

Mau tahu ciri mom kalau lagi di puncak kemurkaan? CAPSLOCK jebol, Guys!!! So, tarik napas dalam-dalam dan berikan mom ruang untuk menembakkan peluru-peluru amarahnya. Seiring waktu akan mereda sendiri. Tak ada asap bila tak ada api, itulah kira-kira gambarannya jika mom sedang marah. Bukan karena uring-uringan gak jelas, tapi selalu ada alasan dan tujuan positif dari kemurkaannya ini. Intinya, mom ingin kami sadar atas kesalahan dan gak mojok melulu kayak aku. Ups!

Tapi tenang Guys, intensitas peluncuran surat cinta dari mom kini sudah agak berkurang. Mungkin mom ingin tetap menjaga kesehatan jantung anak buahnya. Walau kami ngeyel tingkat dewa, tapi kami tetap disayang mom hehe….

  • Dermawan

Jangan ditanya soal kedermawanan mom, orang yang baru sekilas kenal juga pasti akan tahu betapa mom jauh dari kata pelit. Saking dermawannya, gak sedikit orang yang memanfaatkan bahkan menipunya. Mom sih gampang banget percaya dan iba pada orang, bahkan ke orang yang tak dikenalnya sama sekali. Seketika hati mom tersentuh dan luluh bila mendengar kisah nestapa mereka, akhirnya uang pun berlabuh ke pundi-pundi mereka.

Bagaimana dengan operasional NP? Apakah tidak butuh biaya? Tentu saja butuh biaya besar. Semua tetek bengek pengeluaran NP ditanggung sang Pemred yakni Mom Andrea. Entah sudah berapa ratus juta yang mom keluarkan untuk membiayai NP. Bahkan, ada salah satu sahabatnya yang menyayangkan kenapa sih mom mau aja “buang-buang duit” untuk NP, mending dipakai buat beli aset properti atau modal bisnis, nanti ‘kan balik modal plus dapat cuan juga. Jelas lebih menguntungkan. Bahkan, putri kandungnya pun sempat jealous melihat pengorbanan mom yang begitu besar kepada NP.

Beda sisi, ada sahabatnya yang lain tak kenal lelah terus mengingatkan mom bahwa harta yang disedekahkan di dunia sejatinya menjadi tabungan di akhirat kelak. Harta yang disedekahkan itulah harta yang sebenarnya kita miliki. Apalagi jika uang itu dialokasikan untuk kepentingan dakwah, maka pahalanya akan terus mengalir walau raga tak lagi bernyawa. Inilah prinsip yang terus digenggam mom, sehingga tak segan merogoh kocek dalam-dalam demi menghidupkan NP. 

  • Visioner

Mom Andrea itu ruhnya NarasiPost.Com. So walaupun admin silih berganti, mom tak goyah dengan pergantian formasi. Program tetap dieksekusi apa pun yang terjadi. Tahu gak?  Sebagian besar program-program NP  itu merupakan inisiasi dan ide brilian mom. Melesatnya NP dari newborn hingga menjadi media terkemuka seperti saat ini merupakan jerih payah mom beserta kerja keras Tim NP. 

Kadang kami berselisih pendapat akan suatu hal atau program, namun itu tak pernah berlarut-larut. Kami musyawarahkan hingga mencapai titik temu, selanjutnya kami garap bersama pelaksanaannya.

  • Detail

Walau satu matanya tak berfungsi normal, namun kejelian mom tak kendur. Jika ada kesalahan sedikit saja bisa langsung terendus.Begitu juga dengan pendengarannya, Walaupun telinga kirinya tidak berfungsi dengan baik namun mampu menelisik suara kesalahan tim voice over. Pemberian tugas pun dimandatkan secara detail.

  • Tegas 

Ketegasan Mom Andrea itu tampak sekali dalam bahasa tulisan, terlebih pada redaksi chat di Whatsapp. Tajam, Guys! Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Kalau kurang kesabaran bisa-bisa kami terpancing emosi dan bisa Perang Dunia III. Terlebih jika mengingatkan TOR pada para editor, horror banget! Namun demikian, mom sering kali bantu kami carikan link berita ter-upddate, jika terendus editornya belum ada pergerakan.

Tapi anehnya, kalau mom sudah pakai bahasa lisan di telepon atau menyalakan videonya di zoom. Seketika amarah itu teredam, suaranya yang lembut keibuan dan selera humornya yang cukup mumpuni mengguyur api kemarahan itu hingga padam. Terlebih kalau tangannya sudah bergerak ke sana ke mari dibalut ekspresi wajahnya yang lugu dan lucu, auto ngakak para admin tertawain mom hehehe..

  • Fair

Tidak ada istilah “kesayangan” bagi mom, siapa pun Tim NP yang lalai dan lambat dalam mengeksekusi tugas pasti kena jewer mom. Begitu pun dalam memperlakukan Konapost, tidak pilih kasih. Bahkan, ketika penulis di luar Konapost mengirimkan tulisan dan tidak sesuai dengan kriteria NP, siapa pun mereka, apa pun titelnya, tetap akan ditolak dengan halus.

  • Sang Penakluk

Mom Andrea terbiasa bergulat dalam dunia medis, oleh karena itu banyak sekali tulisan medicalnya yang disajikan dengan menarik, ringan, namun sarat manfaat, tak lupa menyertakan cara pandang Islamnya juga. Selain itu, mom pun menguasai sastra dan story/cerpen, seru deh mantengin kisah hidupnya mom, kayak permen nano-nano, manis-asam-asin ramai rasanya. Walaupun mom bukan ahli IT, tapi mom biasa menaklukkan berbagai kendala dan permasalahan yang berkaitan dengan IT. Jika web NarasiPost.Com bermasalah, mom selalu sigap untuk mengatasinya.

Tangguh

Masa lalu mom Andrea memang tak indah, sejak kecil hidupnya ada di bawah tekanan dan kekerasan fisik dari keluarganya. Sepintas seperti cerita sinetron, tapi ini sungguh nyata. Mental yang sudah tergembleng sejak dini menjadikan mom tangguh dan survive, tetap bertahan hidup walau di negeri orang.

Tak hanya masa lalunya yang kelam, mom pun didera berbagai penyakit dan musibah. Di antaranya: long covid, ibu jari kiri yang terpotong gergaji, jatuh dari ketinggian yang menyebabkan satu tulang rusuknya patah, didorong seseorang hingga jatuh di tangga, mata yang terciprat cairan kimia ketika bekerja, gigi yang bermasalah sehingga sebagian besar giginya harus dicabut, paru-paru yang bermasalah, bahkan saat ini mata kaki kirinya yang cedera membengkak menyebabkan jalannya pincang, dsb. Namun semua itu tidak menjadi halangan dalam bekerja dan mengelola NP. Mom selalu bilang, “Aku jauh lebih beruntung dibanding sahabatku, dia memiliki komplikasi penyakit berat pada jantung, tiroid, otak, tulangnya dll, namun sedikit pun dia tak pernah kendur dalam dakwah.” Sahabat mom inilah yang menjadi inspirasi dalam banyak hal. Inilah pentingnya kita memiliki sahabat yang salihah dan sefrekuensi dalam dakwah, sedikit banyak dia akan menularkan pengaruh positif dalam diri kita.

  • Pandai me-manage waktu

Jangan tanya kesibukannya, di antara Tim NP, mungkin momlah yang super sibuk. Tuntutan pekerjaannya di dunia medis sangat menyita waktu, terlebih mom tergolong generasi sandwich, memiliki tanggungan seabrek-abrek. Namun, kesibukannya ini tak menghalanginya untuk sigap mengelola NP dan menyapa Tim NP serta Konapost. Sssstttt…mom ini kelelawar medsos lo, so selalu update tentang banyak hal.

Nah, sehebat apa pun manusia termasuk mom Andrea, pastilah punya kekurangan dan kelebihan, layaknya peribahasa “Tak ada gading yang tak retak”. Tugas kitalah sebagai satu tim untuk saling mengingatkan dan melengkapi satu sama lain.

Formasi Hebat

Bukan hanya mom Andrea Aussie yang hebat dan tangguh. Para admin NarasiPost.Com ini pun tak kalah hebat. Sejak awal NP dibentuk, sudah terjadi beberapa kali pergantian admin. Mereka ditempa berbagai hal dalam mengelola NP, walhasil ada yang keluar dan masuk, silih berganti. Kekuatan mental, kesabaran, dan kreativitas mereka senantiasa diuji oleh mom, hanya yang kuat yang mampu bertahan. Inilah partner kerja aku di NP. Tahu gak, mereka itu admin-admin hebat di NP Guys. Siapa saja mereka? Check it out….

  1. Dia Dwi Arista

Inilah admin yang paling disayangi Konapost, bahkan pernah didaulat menjadi admin terfavorit. Wajar banget sih, mbak Dia ini memang humble, kocak, paling gercep dalam mengeksekusi tugas NP walau punya bayi, dan selalu bisa menghidupkan suasana di mana pun dia berada. Aku menjulukinya “si mata elang”, sebab dia amat jeli dalam melihat kesalahan dalam naskah. Kami para admin, juga mom Andrea sangat menyayanginya. Tapi kalau dia melakukan kesalahan, ya tetap saja kena jewer mom hehe….. Tahu gak? Inilah satu-satunya admin yang tidak pernah terperosok dalam jebakan prank dari mom. Sebab dia tuh tahu banget gaya mom klo lagi ngeprank itu seperti apa dan Mom selalu memanggil dengan gelar "Bos Cilok" hihihi

. Miladiah al-Qibthiyah

Kalau mbak Mila ini admin paling kreatif. Ide-idenya selalu brilian dan jago banget bikin narasi dalam program-program NP. Tema seberat apa pun selalu berhasil dikemas dalam bahasa remaja, walhasil naskahnya terasa ringan, mudah dipahami, dan menarik pastinya. Meski punya bayi seperti mbak Dia, mbak Mila pun always gercep dalam mengeksekusi tugas NP. Kelembutan suara dan keluwesan dalam menguasai forum menjadikan dia sebagai MC atau moderator andalan NP dalam berbagai event besar. Keren banget ‘kan?

  • Renita

Neng rere, begitu panggilan sayangku pada admin yang satu ini. Kami berasal dari tanah parahiyangan. Walau aku dan neng sudah didaulat sebagai admin siput dan termojok oleh mom, tapi si neng ini tetap punya keunggulan. Kejeliannya dalam periksa naskah tak diragukan lagi, kelihaiannya dalam menundukkan rubrik opini, world news, dan medical bikin mom kepincut. That’s why mom meminangnya jadi admin NP.

  • Nay Beiskara

Kalau teteh yang satu ini “Ratunya Desain”, belum ada satu pun yang bisa menandingi karya-karyanya. Mom udah terlanjur falling in love pada selera desain teh Nay. Cover buku-buku dan flyer event NarasiPost.Com yang beredar itu sebagian besar hasil karya teh Nay lo, amazing banget ‘kan? Seleranya berkelas dan selevel dengan mom Andrea. Tak jarang mereka saling berkolaborasi dalam desain cover buku NP.

  • Putri Ramadhani Fitri

Usianya paling muda dan masih single lo, tapi Dek Putri ini menjadi kepercayaannya mom Andrea. Dia diamanahi jadi bendahara dan mengelola podcast, video, dan media sosial NP. Tugasnya bejibun banget deh. Adik chubby ini menjadi orang terpenting kedua setelah mom Andrea di NP ini lo, masyaallah tabarakallah.

  • Misnawati

Ibu Mimi, begitulah aku memanggilnya. Nama pena dan akun medsosnya banyak banget. Meski tergolong admin baru, dia cukup aktif dan fast respon. Ibu super tajir dan humble banget, sampai-sampai para admin menyebutnya “Ratu Gombal” hehe…. Mbak Dia sampai pernah menyuruh aku berguru kepada Bu Mimi dalam hal kegombalan, supaya aku gak terlalu serius dan kaku banget. Ehm….boleh juga sarannya nih hihi….

Keberadaan para admin ini menorehkan warna tersendiri di NP. Dalam perjalanan dakwah media selama ini, kami saling melengkapi dan support satu sama lain, jika ada salah satu yang goyah dan ingin mundur di antara kami, maka akan dikuatkan dan dibantu mencari jalan keluarnya. Jujur saja, sebagai manusia biasa aku pun kadang merasa sempoyongan mengeksekusi program dan mengejar target NP, dihadapkan pada masalah dan ujian hidup yang silih berganti rasanya berat dan ingin mundur saja, agar tak menjadi beban bagi siapa pun. Namun ketika tekad ini menggebu, lagi-lagi padam dan luluh ketika melihat wajah-wajah ceria Mom Andrea ‘n my partners. Sanggupkah aku berpisah dengan mereka? Sedangkan hubungan kami sudah sangat dekat, melebihi rekan kerja biasa. Mereka sudah terlanjur mengisi ruang-ruang di hatiku ini. Ya Allah, kuatkanlah kami. Semoga selalu bersama dalam kebahagiaan untill jannah. Aamiin. 

Oh ya selain admin alias Tim Redaksi, Tim NP itu juga terdiri dari Tim Penulis Inti dan Tim Voice Over. Tim Penulis Inti ini tugasnya mengeksekusi tema TOR mingguan dengan cepat dan memuaskan. Tulisan mereka tak diragukan lagi, karya mereka menjadi rujukan tulisan yang sesuai kriteria NP bagi Konapost dan penulis luar. Siapa saja mereka? Mereka terdiri dari Aafiyah Rasyad, Sartinah, Ragil Rahayu, Mutiah al-Fath, Ana Nazahah, Mariyah al-Qibthiyyah, Haifa Eimaan, dan Firda Umayah.

Sedangkan Tim Voice Over itu tugasnya “menyulap” naskah para penulis menjadi bentuk audio yang disebar di Podcast NarasiPost.Com. Suara emas mereka membuat tulisan menjadi lebih hidup dan pesan yang hendak disampaikan oleh penulis lebih mudah dipahami oleh pendengar. Sopan banget suara mereka masuk ke dalam telinga kita. Siapakah mereka? Mereka adalah Dewi Nasjag, Dewi Fitriana, Giriyani SS, Maya Rohmah, Nonny Irayanti, Yeni M, dan Sofia Ariyani.

Tak kalah penting, Konapost pun menjadi bagian dari keluarga besar NarasiPost.Com, kontribusi mereka sangat berarti bagi media kami. Penghuni Konapost pun bukan orang biasa, semuanya penuh dedikasi pada bidangnya masing-masing, ada pakar hukum; praktisi pendidikan; pakar kesehatan; insan media, muslimah preneur; dll. Masyaallah kolaborasi apik menghasilkan karya unik nan epik.

Harapan dan Program NP

Sebagai media baru, NarasiPost.Com terbilang media yang melesat dan terdepan dalam banyak hal. Sesuai tagline-nya, “Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci.” Banyak program yang sudah diluncurkan NP, yakni penayangan naskah penulis dalam bentuk tulisan, audio, dan video;  surat cinta; sharing ilmu dan kepenulisan; ujian EYD dan KBBI; event-event besar; challenge; buku-buku antologi dan solo para penulis. Tak kalah menarik, rubrik yang dimuat NP pun sangat beragam yakni opini, world news, motivasi, syiar, teenager, family, medical, food, travelling, books, sastra, story, dan cerpen. So, apa pun genre tulisanmu bakalan diorbitkan di sini, yang penting sesuai kriteria NP ya. Keren banget ‘kan?

Harapanku, NP akan terus berkibar dengan terobosan-terobosan program inovatif dan anti-mainstream, berkomitmen untuk menyebarluaskan framing Islam apa pun genrenya, terdepan dalam pemberdayaan penulis ideologis, dan menjadi rujukan bagi media-media dakwah lain. Semoga Pemred beserta Tim NP diberikan umur panjang, kesehatan, keistikamahan, dan komitmen untuk berdedikasi penuh dalam dakwah Islam melalui media onlineYassarallahu lanaa. Ingatlah akan firman Allah Swt. yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad:7)

Terakhir, sungguh aku bukan seorang pujangga yang pandai merangkai kata, namun aku ingin mempersembahkan satu puisi sederhana untuk Mom Andrea Aussie, sang merakiku. 

Sang Meraki

Duhai meraki... 
Murkamu menggelegar runtuhkan ego kami
Pandanganmu teduh siratkan kasihmu
Lembut tutur lisanmu mengetuk sanubari kami
Taburan asa mengalun indah dalam untaian doamu

Kelam mengisi masa lalumu
Pedihnya tak sampai pahatkan dendam di kalbumu
Kau yakin Allah selalu iringi langkahmu
Karma bergerumuh tanpa harus diburu

Kau bangkit hentakkan kakimu
Menerjang badai dengan sejuta rasa
Gelimang harta tak silapkan netra
Dermakan semua demi rida-Nya

Jemarimu ringkih bangun media 
Amal jariah mengalir meski nyawa terlepas raga
Dekap kami laksana mutiara
Bangun singgasana bersama kelak di surga

Cianjur, 17 Agustus 2023

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Tim Redaksi NarasiPost.Com
Tsuwaibah Al-Aslamiyah Tim Redaksi NarasiPost.Com
Previous
Merefleksikan Fenomena Hijrah Menuju Peradaban Penuh Berkah
Next
Sahabat dalam Berjuang
5 7 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

28 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Dewi Kusuma
Dewi Kusuma
11 months ago

Pokoknya Mba Andrea tuh meski suka bikin hati ngeper, namun ya butuh sosok yang membakar nyali agar NP semakin menghangat dan mendunia. Plus segenap tim yang selalu kompak dan enerjik keren pokoknya

Dia dwi arista
Dia dwi arista
1 year ago

Masyaallah, panjang banget ini mah. Keren diulas semua. Btw, sama. Aku juga benci menulis. Udah gak bisa nulis malah disuruh nulis. Wkwkwkw

Nining Sarimanah
Nining Sarimanah
1 year ago

MasyaAllah, tulisan teh Tsuwaibah komplit banget deh, kereen.

Mariyam Sundari
Mariyam Sundari
1 year ago

Jatuh bangun perjuangan pasti ada. Hanya diri sendiri yang mampu membangkitkan impian untuk istikomah. Semangat.

Daiyah Isty
Daiyah Isty
1 year ago

MasyaAllah, komplet. Penulis keren menuliskan sesuatu yang keren. Membuat perasaan campur aduk., MasyaAllah.....semoga menjadikan NP makin sukses, menebar manfaat untuk umat dan perjuangan Islam. Allah rida dan mempertemukan Mom Andrea, tim NP, anggota KonaPost dan semuanya di surga. Aamiin.

Trisna
Trisna
1 year ago

Masyaallah...baru membaca saja sudah kebawa suasana "rumah" NP. Detail sekali mbak Nur J. Story nya. Barokallah fiikum Mom dan Tim

Witta
Witta
1 year ago

MasyaAllah…jd tau sisi personal para admin NP dgn keunikannya dan peran karakter pemimpin yg tangguh seperti Mom berhasil mencetak teamwork yg solid hingga NP melesat seperti saat ini Barakallahu fiikum

Hanimatul Umah
Hanimatul Umah
1 year ago

Tim NP salah satu corong untuk menyampaikan amar makruf nahi mungkar dari sekian banyak corong dan sangat profesional dalam bekerja. Semoga senantiasa jaya terus, masyaAllah menelurkan para penulis hebat. Barakallahu fiikum.

Irma Sari Rahayu
Irma Sari Rahayu
1 year ago

Maasyaa Allah. Tergambar banget tim paket komplitnya NP. Kebayang team worknya, suasananya dan kasih sayang yang terjalin diantara tim NP. Barakallaah teteh, mom Andrea dan kru NP

Dia dwi arista
Dia dwi arista
Reply to  Irma Sari Rahayu
1 year ago

Ho.oh, sama tim redaksi itu bisa haha hihi. Di tengah gempuran Mom. Kita bisa kuat karena solid. Wkwkwkkw

Peace Mom.

Mimy Muthamainnah
Mimy Muthamainnah
1 year ago

Masyaallah tabarakallah keren super badai paket komplit. Semoga bu pemred, tim redaksi dan konapost selalu diberikan kesehatan, kemudahan disetiap urusannya serta keberkahan. Aamiin

NP selalu di hati ...love you forever...

Mariyatul Qibtiyah
Mariyatul Qibtiyah
1 year ago

Kalau membaca tulisan para admin itu hanya bisa mengucapkan, "Masya Allah ...."
Paket lengkap pokoknya.

R. Bilhaq
R. Bilhaq
1 year ago

Barokallah mbak... tulisannya menginspirasi..

Maftucha
Maftucha
1 year ago

Masyaallah, ada rasa takjub, terharu, bangga campur,, kata mbak rasanya nano nano... Tapi emang fakta lho, Mom memang orangnya tegas itu yg sy tangkap,, sy kalau dapat surat cinta aslinya nyesek, tapi belum pinter" aja... Semoga semangat Mom n team. Narasipost.com dibayar Allah dengan berlipat,, aamiin sukses selalu

Ummu Zalfa
Ummu Zalfa
1 year ago

MasyaAllah. Lengkap pake Komplit pokoknya.
Semoga Mom Andrea dan tim diberikan kesehatan dan keberkahan selalu aamiin. Barakallah mba Nurjamilah.

Sherly
Sherly
1 year ago

Huwaaaaaaaa..

Bingung mau komen apa saking lengkappp. Barakallah teh Nurjamilah, mom Andrea dan all tim NP.

Doa terbaik untuk NP ❤️❤️❤️

Miladiah Alqibthiyah
Miladiah Alqibthiyah
1 year ago

I luv u mommy, I luv u my squad Tim Redaksi. U're my family.

Aku mau nangis sumpaaaahhhhh

Dia dwi arista
Dia dwi arista
Reply to  Miladiah Alqibthiyah
1 year ago

Nangis aja. Banyak tisu

Muthiah Mila
Muthiah Mila
1 year ago

Eh, aku kira tadi mau dirincikan juga satu per satu karakter dari Tim Penulis Inti..sdah berharap. Hohoh..
Keren naskahnya, ditutup dengan puisi,,

Dia dwi arista
Dia dwi arista
Reply to  Muthiah Mila
1 year ago

Cie ada yg berharap. Wkwkwk

Iha Bunda Khansa
Iha Bunda Khansa
1 year ago

MasyaAllah
Tak diragukan keponakanku yang satu ini cerdas, ulet, pantang menyerah, sabar pokoknya komplit .... bangga dan bersyukur mau mencoba dan terus belajar tak kenal lelah....saya analisis kuat. Naskah story yang obyektif lengkap pokoknya keren. Semoga sehat terus ya dan istikamah dalam dakwah Barakallahu ukhti. Gandeng Tante ya kalau males nulis. .NP keren juga Pemrednya Mom Andrea

Afiyah Rasyad
Afiyah Rasyad
1 year ago

Masyaallah barokallah Mbak

sartinah828
1 year ago

Masyaallah, ini mah super komplit dah. Semua tim NP disebutnya. Keren sangat teh Em. Lope yu ❤

firda umayah
firda umayah
1 year ago

MasyaAllah, usaha memang tidak menghianati hasil. Meskipun sempat ditolak berkali-kali namun hasilnya kini luar biasa. Barakallahu fiik untuk penulis.

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram