Tatkala Cinta sang Penulis Berlabuh di NarasiPost.Com

"Terima kasih telah mengajariku banyak hal tentang menulis. Lewat media inilah aku merasa makin bersemangat dalam menulis. Hingga diri benar-benar pernah menangis haru saat dua kali naskahku terpilih dalam buku antologi opini NP, dan juga dua kali terpilih sebagai "The Best Article of The Week" untuk rubrik teenager dan syiar."

Oleh. Ummu Ainyssa
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Hidup kita di dunia bagaikan singgah di _rest area tol (sebentar). Mumpung Allah masih memberikan kita kesempatan hidup, mari berikan daya upaya untuk berkarya mulia. Salah satunya dengan terus menulis, terus menginspirasi kebaikan." (Apu Indragiri, Founder AMK)

Pesan menggugah ini tampaknya biasa-biasa saja, namun sungguh mengena. Pesan inilah yang selalu menjadi pengingat diri, bahwa menulis merupakan satu amalan yang pahalanya akan terus mengalir meski raga tak lagi ada. Dari sinilah saya mulai mengazamkan tekad untuk menekuni aktivitas mulia ini meski terkadang penuh rintangan, baik waktu maupun amanah lainnya.

Singkat cerita saya mulai menekuni aktivitas sebagai penulis pada akhir tahun 2018 karena sebuah amanah dakwah. Pada 29 November 2018, pertama kali saya mengirim tulisan ke sebuah media. Tulisan autodidak yang hanya berbekal mengikuti gaya penulisan sebuah buletin media mingguan Al Islam. Selanjutnya, pada 2 Desember 2018, saya bergabung dengan grup penulis yang setiap sepekan sekali mendapatkan motivasi dari founder-nya. Membuat semangat menulis semakin tinggi. Sejak saat itu, saya mulai mencari-cari informasi tentang media sebagai wadah untuk mengirim tulisan. Beberapa media kupilih sebagai wadah menyebarkan tulisanku. Akan tetapi, aktivitas ini masih terasa kurang memuaskan hati secara maksimal. Diri merasa hanya bagaikan tamu yang tak begitu dekat dengan penghuni rumah. Datang hanya sekadar bertamu, mengirim tulisan kemudian pulang kembali sambil menunggu kabar tulisan publish.

Ada juga momen saat kukirimkan tulisan ke sebuah media, tidak sampai lima menit dapat kabar bahwa tulisan sudah di-publish. Bukan bahagia karena itu artinya tulisan minim kesalahan, tapi aku malah berpikir sebaliknya, ada rasa takut tulisanku tidak dibaca atau diperiksa dan langsung di_publish saja. Sementara tulisan ini akan dibaca banyak orang nantinya, bagaimana jika banyak kesalahan, pikirku waktu itu.

Hingga akhirnya pada 11 Oktober 2020, saya mendapatkan informasi dari Teh Sri Astuti, teman satu grup dari tim penulis Banten tentang adanya media NarasiPost.Com atau NP. Info itu cukup singkat hanya mencantumkan sebuah nomor yang kode negaranya tidak aku kenal dan nomor salah satu adminnya atas nama Mbak Minah. Tanggal 10 Desember 2020, saya beranikan diri untuk mengirim tulisan ke media NarasiPost.Com ini lewat Mbak Minah. Akan tetapi Mbak Minah menyarankan untuk mengirim tulisan langsung ke pemimpin redaksi (Pemred), atau ke nomor kontak yang tertera di dalam info. Saya pun langsung mengirim tulisan ke pemimpin redaksi.

Di sinilah awal saya berkomunikasi lewat chat WA dengan Pemred NP yang waktu itu saya benar-benar tidak kenal siapa namanya. Kulontarkan perkenalan singkatku yang jika kuingat terkadang membuatku malu.

"Assalamu'alaikum, mohon maaf sebelumnya, Kak, perkenalkan saya Ummi Ainyssa (nama pena) dari Kota Tangerang, berniat untuk ikut berkontribusi mengirimkan tulisan opini ke media _NarasiPost.Com. Kira-kira apa saja, ya, syarat-syarat yang perlu dipenuhi?"

Tanpa mempermasalahkan sapaanku yang memanggilnya dengan sebutan "kak", beliau membalas dengan balasan penuh kehangatan. Mempersilakanku untuk mengirimkan naskah. Alhamdulillah dua hari kemudian naskahku pun di-publish dengan judul Mulianya Perempuan dengan Islam Kaffah. Rasa syukur tak terkira, mengingat yang saya dengar dari beberapa teman, media ini cukup ketat untuk mem-publish tulisan.

Sepuluh hari kemudian, saya kirim lagi naskah ke NP. Chat WA sudah dibaca, tetapi tidak ada tanggapan. Saya pun menghubungi salah satu admin NarasiPost.Com, Mbak Hana yang kebetulan satu grup di tim penulis Banten. Mbak Hana menyarankan agar menanyakan langsung ke Bu Andrea, khawatir Bu Andrea lupa. Hah, Bu Andrea? pikirku sembari ada rasa kaget dan penasaran.

Kutanyakan kembali ke Mbak Hana. "Mbak, apakah nomor ini punya Bu Andrea, Pemred NP?"

"Iya benar", jawab Mbak Hana singkat.

Ya Allah berarti saya salah mengira, menganggap bahwa Pemred NP itu seorang laki-laki. Alhamdulillahnya saya memanggilnya dengan sebutan kak, bukan dengan sebutan ustaz.

Sekitar awal April 2021, saya dimasukkan ke grup Konapost. Sempat bingung dengan grup yang namanya begitu aneh menurutku, beberapa hari hanya menjadi "silent reader" di situ, hingga saya tahu bahwa grup ini berisi para penulis hebat. Melalui tulisan-tulisan yang di-share yang namanya sudah banyak berseliweran di media massa. Masyaallah beruntung sekali penulis pemula sepertiku bisa bergabung di tengah-tengah mereka.

Awalnya saya mengira ini tidak lebih hanya grup untuk men-share tulisan-tulisan yang sudah publish saja. Ternyata tidak, dari hari ke hari banyak ilmu yang di-share di sini. Ada ilmu kepenulisan dari semua rubrik, mulai dari worldnews, family, cerpen, food, motivasi medical, traveling, dan juga opini. Ada juga ujian KBBI atau PUEBI setiap pekan, dan juga motivasi-motivasi bagi para penulis. Beberapa kali challenge dan sharing ilmu via Zoom dengan menghadirkan para pembicara yang luar biasa.

Di sinilah, di NarasiPost.Com saya merasakan kenyamanan sebagai penulis. Konapost bukan hanya kumpulan dari penulis ideologis saja, tetapi bagaikan keluarga, saling memotivasi, saling mendoakan, dan berbagi ilmu tanpa pamrih. Dari sinilah tumbuh rasa sayang terhadap mereka para anggota grup, mulai dari pemred, admin, dan juga para kontributor penulis lainnya. Tentunya sayang karena Allah. Mom Andrea, kami biasa menyapanya, sebagai Pemimpin Redaksi NarasiPost.Com yang jauh di Sidney pun bagaikan di pelupuk mata. Hampir setiap hari tidak pernah absen menyapa, menganggap kami semua adalah keluarga. Kiranya benarlah ungkapan bahwa "Cinta akan hadir dari sebuah kenyamanan." Di sinilah cintaku sebagai seorang penulis berlabuh di NarasiPost.com.

Kutemukan media yang bukan hanya sebagai wadah tulisan. Tetapi wadah menyebarkan dakwah Islam. Apresiasi yang luar biasa selalu menghangatkan hati kami para kontributor.

Terima kasih Mom Andrea, admin NP, dan teman-teman Konapost yang begitu ikhlas berbagi ilmu. Terima kasih telah mengajariku banyak hal tentang menulis. Lewat media inilah aku merasa makin bersemangat dalam menulis. Hingga diri benar-benar pernah menangis haru saat dua kali naskahku terpilih dalam buku antologi opini NP, dan juga dua kali terpilih sebagai "The Best Article of The Week" untuk rubrik teenager dan syiar. NarasiPost.Com adalah sumber untuk meraih pahala jariah. Semoga NarasiPost.Com sukses selalu dalam menebar kebaikan lewat dakwah tulisan.

Rasulullah saw. bersabda,
"Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim No. 1893)

Wallahu a'lam bishawab.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Ummu ainyssa Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Merasa Dihargai di NarasiPost.com
Next
Ramadan ala Kupu-Kupu
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram