"Inilah tanda sayang para editor NP kepada para penulisnya. Tanda sayang agar para penulis memiliki tulisan yang lebih baik lagi. Sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi tulisan yang berkualitas." (Challenge True Story)
Oleh. Firda Umayah
(Kontributor NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-Pernahkah kamu mendapatkan surat cinta? Apa yang kamu rasakan saat mendapatkan surat tersebut? Saya pun pernah mendapatkan surat cinta. Tetapi, surat cinta yang ini beda. Ini adalah surat cinta dari redaksi NarasiPost.Com (NP) setelah saya mengirimkan naskah tulisan untuk dipublikasikan dalam siniar NP.
Surat Cinta Tanda Sayang
Bagi para kontributor NarasiPost.Com (Konapost), surat cinta yang didapatkan setelah mengirimkan naskah tulisan, bukanlah surat cinta biasa. Karena, ini hanya diberikan kepada orang-orang tertentu yang naskahnya masih harus diperbaiki, termasuk saya.
Beberapa kali mengirimkan naskah tulisan, saya pun mendapatkan surat cinta yang beraneka ragam dari NP. Surat cinta itu bisa berupa koreksi atas kesalahan penulisan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Surat cinta berisi kerancuan beberapa kalimat yang ada pada naskah tulisan. Atau surat cinta karena ketidaksinambungan antara judul dengan isi tulisan. Di antara itu semua, yang paling sering saya dapatkan adalah koreksi terhadap kesalahan penulisan karena beberapa kata tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan KBBI.
Meskipun beberapa kali mendapatkan surat cinta, hal itu tak membuat saya patah semangat untuk mengirimkan naskah ke siniar NP. Saya pun belajar untuk mencari tahu bagaimana cara melihat penulisan kata yang benar di KBBI secara online. Saya juga belajar melakukan self editing sebelum naskah dikirim untuk menghindari kerancuan kalimat pada tulisan. Saya membaca ulang tulisan saya dan melakukan cek plagiarisme.
Saya sangat bersyukur, siniar NP memberikan koreksi terhadap semua naskah yang saya kirim. Inilah tanda sayang para editor NP kepada para penulisnya. Tanda sayang agar para penulis memiliki tulisan yang lebih baik lagi. Sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi tulisan yang berkualitas.
Tanda sayang ini juga merupakan bentuk perhatian besar para editor NP. Tidak sekadar mengoreksi, editor juga memberikan arahan kata yang benar dan saran yang membangun terhadap tulisan yang dikirim. Oleh karena itu, saya pun melakukan revisi terhadap tulisan saya sesuai dengan arahan yang diberikan oleh editor.
Surat Cinta dan Pengalaman Berharga
Bagi saya, mendapatkan surat cinta dari NP adalah pengalaman yang berharga. Saya jadi harus teliti dalam menulis apa pun rubrik dan jenis tulisannya. Termasuk memperhatikan tanda baca dengan baik dan benar. Ketika saya mendapatkan surat cinta dari NP, saya selalu menandainya dan sering membacanya. Agar kesalahan saya tidak terulang kembali.
Saya ingin menjadi orang yang beruntung dengan menjadi yang lebih baik lagi. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, ia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, ia adalah orang yang rugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka." (HR. Hakim)
Meskipun demikian, terkadang ada saja yang kata yang terlewat untuk saya cek. Sehingga masih mengalami kesalahan di dalam kepenulisan. Ibarat kata, tak ada gading yang retak. Maka tulisan saya pun masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, ingin saya sampaikan permintaan maaf kepada para editor sekaligus rasa terima kasih yang tak terhingga, karena telah sabar mengoreksi dan membimbing saya untuk menjadi yang lebih baik.
Hanya doa terbaik yang bisa saya panjatkan kepada Allah Swt. atas semua orang yang telah membantu hingga tulisan saya termuat di siniar NP. Termasuk pemimpin redaksi NP, yaitu Mom Andrea yang telah banyak berkorban demi memfasilitasi para penulis ideologis.
Saya juga teringat kepada salah satu hadis Rasulullah saw. ketika seorang sahabat tak mampu membalas kebaikan seseorang.
Dari Anas r.a. ia berkata, “Kaum Muhajirin berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah kaum Anshar telah memborong seluruh pahala (atas kebaikan yang mereka berikan kepada kami)?'
Rasulullah saw. bersabda, "Tidak. Selama kalian mendoakan kebaikan kepada mereka dan kalian memuji atas kebaikan yang mereka berikan.” (HR. Tirmidzi)
Penutup
Jazakunnallah ahsanal jaza' kepada redaksi dan tim editor yang telah sabar dalam mengoreksi dan membimbing saya selama mengirimkan naskah tulisan ke NP. Saya akan terus belajar untuk mengasah kemampuan dan keterampilan. Hingga saya mampu menghasilkan tulisan terbaik untuk memahamkan umat terhadap tsaqafah Islam.
Wallahu a'lam[]
Photo : Canva