Sentuhan Manis NarasiPost.Com Untukku

"Sentuhan manis pemimpin redaksi dan tim NP membuatku mampu bertahan di sini. Yang aku inginkan terus bersama mereka para penulis hebat di NarasiPost.Com, agar aku tertular habit hebat mereka dalam berkarya tulis."(Challenge True Story )

Oleh. Dewi Kusuma
(Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat)

NarasiPost.Com-Usiaku bersama NarasiPost.Com baru satu tahun lebih. Tepatnya satu tahun dua bulan lebih beberapa hari. Aku pertama kirim naskah ke NarasiPost.Com tepatnya 30/12/2021.

Sentuhan manis pemimpin redaksi dan tim NP membuatku mampu bertahan di sini. Yang aku inginkan terus bersama mereka para penulis hebat di NarasiPost.Com, agar aku tertular habit hebat mereka dalam berkarya tulis. Meski aku kerap mengikuti aneka challenge yang diadakan, namun belum pernah karyaku nyantol menjadi pemenang.

Bagiku menang challenge adalah anugerah. Meski belum merasakan sebuah kemenangan di NarasiPost.Com, aku cukup bahagia dengan sentuhan para editor yang telah merevisi naskah-naskahku sehingga layak tayang. Aku menyadari untuk bersaing dengan yang muda-muda tentu membutuhkan nyali yang tinggi. Mereka para kawula muda penuh dedikasi, penuh inspirasi dan penuh motivasi.

Sementara usia senjaku tak mungkin bisa dimungkiri. Keterbatasan dalam berpikir dan berapresiasi tak sehebat yang muda-muda. Jangkauan pikiranku hanya sederhana, pilihan gaya bahasa pun hanya seadanya. Wajar saja jika para juri tidak menyertakan namaku pada deretan pemenang challenge NarasiPost.Com.

Bisa berkumpul dengan mereka saja sudah merupakan anugerah yang menyenangkan. Bercanda ria di grup WA Konapost pun bikin hatiku riang. Alhamdulillah, kalian semua telah mengisi usia senjaku jadi penuh warna-warni ceria. Semoga kalian tak malu dengan hadirnya daku bersama dalam berkarya tulis.

Memang pernah mendapatkan hadiah dari NarasiPost.Com, namun bukan menang challenge dalam berkarya. Mendapatkan hadiah karena kritik dan saran yang aku berikan untuk NarasiPost Media. Juga mendapatkan hadiah cokelat dari ujian PUEBI. Ini pun mungkin yang lain mengalah untukku. Aku menyadari dalam berkarya tulis pun jauh dari kesempurnaan EYD. Wajar saja bila ada yang protes dengan kemenangan saya ini. Maaf ya, Bunda Ramsa, jika hasilnya serupa tapi tak sama dalam event yang berhadiah cokelat ini. Mungkin mata senja saya salah melihat dan salah merevisi paragraf tersebut. Mohon keridaan ya, Bunda Ramsa. Saya sendiri juga lupa, karena bagi saya yang penting memacu adrenalin agar terhindar dari sifat pikun.

Barakallah wa jazakunallah kepada pemimpin redaksi dan tim editor NarasiPost.Com yang telah setia merevisi naskah-naskahku. Aku memohon jangan pernah bosan meski rangkaian aksaraku hanya sederhana. Tidak sehebat kontributor NP yang lain. Bagiku terus menulis itu penting. Karena dengan menulis semua unek-unek kalbu dan hal-hal yang terlintas di pikiran bisa dituangkan dalam tulisan. Membuat hati plong dan ingin terus menulis.

Sebuah kemenangan memang suatu kebahagiaan tersendiri dan penyemangat dalam berkarya. Dengan adanya challenge dan menang membuat hati terus tertantang untuk terus maju dalam berkarya. Namun, bagiku menang kalah itu risiko dalam mengikuti challenge. Yang penting, aku selalu menulis di usia senja ini. Meski tulisanku tak bagus, semoga saja ada yang termotivasi dengan karya sederhanaku.

Dengan terus berupaya meski tak sempurna
Terus mencoba walaupun belum sesuai
Maju terus meski rintangan itu ada
Mampu mengalahkan nafsu mager itu yang utama

Kadang tebersit rasa cemburu
Namun segera aku tepis
Agar tidak menimbulkan rasa ragu
Wajar yang muda yang mesti melaju terus

Tak mungkin aku bisa seperti dia
Mereka muda belia
Penuh inovasi dan penuh argumentasi
Aku cukup bahagia dengan menulis untuk menolak rasa pikun yang bakal terjadi
Yang terpenting kelak bersama di taman surgawi

Sentuhan manis dan lembut NarasiPost.Com
Membuat aku selalu ingin mencoba
Mengirimkan naskah agar menjadi juara
Namun rasa sadar itu ada

Menulis demi mempertanggungjawabkan waktu
Agar sisa usia tak hilang percuma
Semampu dan sebisa aku
Agar menjadi saksi perjalanan usia

Yang aku harapkan sisa usia ini penuh dengan karya
Meski sangatlah jauh dari sempurna
Semoga menjadi catatan ibadah yang utama
Guna meraih akhir hidup yang terbaik penuh dengan rida-Nya

Semua ini aku lakukan karena motivasi sebuah ayat dalam firman Allah Swt.: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(TQS. Surah Al-Mujadalah ayat: 11)

Wallahualam bishawwab[]


Photo : Google&Pribadi

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email narasipostmedia@gmail.com

Kontributor NarasiPost.Com
Dewi Kusuma Kontributor NarasiPost.Com & Pemerhati Umat
Previous
Rendahnya Taraf Berpikir Generasi
Next
Pajak untuk Siapa?
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram