”Sebagai media yang concern dalam dakwah Islam kaffah, NP adalah media rujukan bagi penulis ideologis.”(Challenge True Story )
Oleh. Yana Sofia
(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)
NarasiPost.Com-NarasiPost.Com itu khas dan unik! Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan media yang memiliki slogan "Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci" yang telah menjadi rumah bagi penulis untuk menuangkan segala ide dan onak di hati, khususnya di rubrik motivasi dan teenager.
Sedikit penulis gambarkan tentang media keren ini, Guys! Sepanjang penulis menjadi kontributor tetap yang kini bertransformasi menjadi Tim Penulis Inti NP, bagi penulis sungguh tidaklah mudah mengikuti ritme gerak NP yang semakin cepat dan menukik tinggi, sementara penulis memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengikutinya.
Lantas, bagaimana caranya penulis bertahan? Apa yang penulis lakukan untuk mampu memikul amanah besar ini, dalam keterbatasan ilmu literasi dan kekurangan dalam tsaqafah, sementara penulis dituntut untuk menghasilkan karya yang tajam analisis politisnya?
Sebelum penulis berkisah tentang perjuangan yang berdarah-darah itu, penulis ingin mengajak pembaca untuk sekilas mengenal NarasiPost.Com yang penulis sebut sebagai media khas dan unik, karena NP berbeda dari media lainnya.
Sebagai media yang concern dalam dakwah Islam kaffah, NP adalah media rujukan bagi penulis ideologis. Baik sebagai sumber riset, juga untuk menampung artikel-artikel ilmiah lainnya dalam rangka menyukseskan dakwah mengembalikan kehidupan Islam lewat media tulisan.
Yang membuat media ini istimewa adalah peran editor dan Pemred NP, Guys, yang tegas terhadap kesalahan di mana media lain tak begitu mempersoalkannya. Sebut saja diksi nonbaku yang tidak sesuai KBBI, penggunaan kalimat pasif, hingga tipo. Media satu ini justru menjelaskan kesalahan-kesalahan itu dengan sangat rinci. Baik itu berkenaan dengan KBBI, diksi baru, diksi selingkung, plagiarisme, hingga tipo yang dijelaskan sedetail-detailnya.
Jujur, penulis bukan tipe yang suka melebih-lebihkan atau menyebutkan kekurangan siapa pun tanpa alasan. Apalagi terkait media yang concern pada dakwah Islam kaffah. Semua media yang merujuk pada perjuangan mengembalikan kehidupan Islam dan kemenangan dakwah adalah yang terbaik menurut porsinya masing-masing.
Namun, NarasiPost.Com ini sangat unik. Berlatar belakang dakwah politis, media ini sangat memperhatikan aspek jurnalistik dan kode etik kepenulisan. Salah satunya, toleransi plagiarisme yang hanya membolehkan 15 persen untuk menjamin tulisan dan pemikiran di dalamnya bernilai autentik.
Keunikan lainnya, NP memiliki konten-konten dengan segmen yang penuh warna. Pictures/images yang dipilih oleh pemrednya bermakna filosofis sesuai dengan tujuan NP, demi menunjang fakta aktual terkait politik, hukum, sosial, budaya, dan ekonomi dengan analisis tajam serta ideologis. Selain itu, NP juga populer dengan berbagai rubrik andalan lainnya yakni food, travelling, medical, hingga world news dengan konten-kontennya yang edukatif, juga stimulatif.
Kelebihan lainnya, NP adalah media yang paling terdepan mengedukasi pejuang literasi ideologis. Kita bisa melihat hal ini dari kedisiplinan tim editor menyeleksi setiap naskah, tidak asal edit, namun mampu mengarahkan penulis agar memahami di mana letak kesalahannya. Proses pengeditan ini dilakukan dengan melibatkan penulisnya secara langsung, hingga karyanya layak ditayangkan.
Bagaimana Guys? Keren, bukan? Karenanya, penulis mengajak pejuang literasi ideologis di luar sana, khususnya bagi pemula untuk menjadikan NP sebagai media rujukannya. Baik sebagai sumber riset atau tempat untuk mengirimkan buah pikirnya. Walau terkadang tulisan ditolak, setidaknya kita bisa belajar dan tahu letak kekurangan dan kesalahannya di mana. Selain itu, NP juga senantiasa aktif dengan berbagai program kepenulisan untuk menunjang pengetahuan literasi. Ada program khusus di NP yang bertajuk Sharing Kepenulisan yang dikelola oleh tim yang andal. Ada juga berbagai event terkait tema kepenulisan yang rutin dilakukan via Zoom Meeting, yang itu gratis diikuti dan ditonton sepuasnya di YouTube.
Hal menarik berikutnya, tentunya ragam challenge yang kerap diadakan untuk me- refresh semangat penulis, demi meng- upgrade tingkat kemampuan dan semangat berkompetensi. Di mana dorongan ini tidak melulu soal kalah atau menang, dapat reward atau tidak. Penulis ideologis melihat hal ini sebagai euforia demi meningkatkan ruh jama'i dan semangat berkarya, Guys! Itulah yang hendak dicapai oleh NP, sebagai media yang layak menjadi "rumah" bagi penulis ideologis di mana pun berada.
Nah, bagaimana Guys? Tertarik mengirim tulisan ke NP atau justru ngeri karena sangat disiplin dan ketat? Ya, kadang penulis di luar sana takut mengirim tulisan ke NP karena ketatnya seleksi. Jika itu problemnya, maka sini deh, Guys! Biar penulis menceritakan pengalaman penulis selama membersamai media keren, ini. Mungkin bisa mengubah pandangan "ngeri" itu menjadi cinta kepada NP.
Asal tahu, Guys! Sepanjang penulis menjadi Tim Penulis Inti NP, penulis pun tidak luput dari ketegasan editor dan kedisiplinan pemrednya. Termasuk kasus plagiarisme dan naskah ditolak karena kesalahan KBBI, bahkan tipo. Penulis pernah melalui itu semua.
Jengkel? Jujur, jengkel banget pastinya. Melihat naskah ditolak, padahal sudah self editing berkali-kali. Tapi jengkelnya bukan ke editornya, melainkan pada diri sendiri, karena selalu melakukan kesalahan yang berulang yang membuat pemrednya jadi ikutan pusing.
Karena kesalahan yang berkali-kali ini, penulis telah ditegur oleh Pemred NP yakni Mom Andrea yang super ketat dalam menyeleksi naskah, dan mengarahkan seluruh tim untuk disiplin mengerjakan tugasnya masing-masing.
Karenanya, penulis jadi rajin baca buku, mengikuti kelas menulis berbayar atau gratis, bahkan rajin menghafal diksi baku dan nonbaku yang dicatat di notes tempel dan disemat di mading kamar. Masyaallah, perjuangan ini tak sampai di sini saja, Guys! Setelah upaya keras itu dilakukan ternyata naskah penulis tetap mendapat penolakan, penulis harus berjuang lagi mewujudkan rasa sabar.
Bisa dibayangkan, Guys! Bagaimana hancurnya hati, saat usaha tak sesuai ekspektasi? Karenanya jika Pemred NP marah, penulis hanya berusaha tenang dan sabar. Karena segala kekurangan ini, ada di pihak penulis sendiri.
Namun, ada kalanya penulis di posisi putus asa dan ingin menyerah. Penulis berpikir bahwa sepertinya NP memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi yang tak bisa penulis jangkau. Di saat pertumbuhan NP semakin besar dan karya terbaiknya dinantikan oleh pembaca di dalam negeri maupun mancanegara. Penulis malah berjalan lamban dan banyak melakukan kesalahan.
Terlebih saat penulis harus menghadapi kenyataan ibu tercinta sakit keras, terbaring lemah dan membutuhkan penulis. Alhasil, aktivitas menulis menjadi kacau, penulis kesulitan mengatur waktu, sehingga kebanyakan naskah tidak tereksekusi dengan baik. Kesalahan ada di mana-mana karena menulis di tengah rasa kantuk. Semangat mulai lenyap, dan hampir tidak lillah lagi.
Pada saat itu yang penulis pikir adalah menyerah dan keluar dari tim penulis inti, di mana seluruh timnya sudah penulis anggap sebagai keluarga. Saat itu, penulis pun meminta izin ke Pemred NP untuk menjadi warga Konapost di Wag sebagaimana yang lainnya.
Hal yang tak pernah penulis prediksi, Pemred NP yang dikenal orang super tegas dan killer itu ternyata menolak permintaan penulis. Alih-alih mengeluarkan penulis dari Tim Penulis Inti NP karena telah melalaikan tugas, ternyata beliau meresponsnya dengan sabar dan penuh toleransi dan meminta penulis untuk istirahat sementara waktu, dan boleh kembali jika kondisi telah membaik.
Jujur, karena masalah ini, akhirnya penulis mengenal sisi beliau yang lainnya. Selain tegas dan disiplin, beliau adalah sosok yang paling sabar dengan segala kekurangan dan kesalahan penulis selama ini.
Beliau menghubungi penulis saat itu juga. Menanyakan apa masalah penulis, menguatkan, memberi solusi, bahkan meminta penulis untuk bertahan di NP sembari memberikan kelonggaran waktu untuk mengurus ibu yang sedang sakit. Satu jam lamanya kami berbincang lewat udara antara Aceh dan Australia, di mana sepanjang obrolan itu dipenuhi dengan kalimat-kalimat motivasi dari beliau, agar penulis tidak menyerah sekalipun banyaknya ujian mengadang di hadapan dakwah ini.
Ya, begitulah NP dan pemrednya yang mengajarkan penulis banyak hal, Guys! Terus terang untuk beberapa saat lamanya, penulis kehilangan semangat untuk menulis dan berkarya, dan sosok Pemred NP ini hadir memberikan motivasi, saat penulis berada di kondisi yang rendah, saat itu.
Hingga sampai detik ini, tidak ada usaha yang paling membanggakan penulis kecuali bisa berdakwah baik lisan dan tulisan. Walau masih terseok-seok dan terus belajar, penulis bangga karena berhasil bertahan di NP. Bersyukur bisa membersamai NP dan mendapat pengalaman berharga, juga keluarga ideologis dari seluruh daerah di Indonesia.
Terima kasih NP telah menerima penulis dan goresan asa penulis yang jauh dari sempurna. Terima kasih telah sabar membimbing untuk bisa menjadi penulis yang layak, berkarakter, dan ideologis walau masih banyak kurangnya. Dan lebih dari itu, Jazakumullah khairan katsiran karena telah menjadi "rumah" tempat berkumpul para penulis ideologis yang rindu akan kemenangan Islam.
Penulis berharap semoga setiap jerih payah, waktu, harta, dan tenaga dari seluruh Tim NP akan Allah balas dengan pahala jariah yang setimpal. Terkhusus untuk Mom Andrea, penulis harap Allah membalas semua kebaikannya, bahkan harta yang dikeluarkan untuk dakwah ini dengan pahala berlimpah. Ingin sekali bersua dengannya di dunia untuk mengucap rasa terima kasih yang tulus. Namun jika tidak mampu bersua di dunia, penulis harap kita semua bisa berkumpul di janah-Nya.
Sebagai media yang concern dalam dakwah Islam kaffah, NP adalah media rujukan bagi penulis ideologis. Akhir kata, dengan penuh cinta untuk Tim NP yang hebat. Aku cinta kalian karena Allah! Wallahu a'lam bi ash-shawwab. []
Barakallahu fiikum aamiin
Barakallwhu fiikum aamiin