NarasiPost.Com Membuatku Mencintai Dunia Literasi

"Terima kasih untuk Mom Andrea dan Tim NP atas semua pengorbanan yang telah kalian berikan. Kesabaran kalian dalam membimbing saya tidak mungkin bisa dilupakan. Ketulusan cinta kalian tak bisa dilukiskan. Semua itu membuat saya makin semangat untuk terus menulis naskah ideologis."

Oleh. Atien
(Kontributor NarasiPost.Com)

NarasiPost.Com-"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat". (Ali bin Abi Thalib)

Mendapatkan kebahagiaan di akhirat merupakan harapan setiap muslim. Namun, jalan menuju kebahagiaan yang hakiki tersebut tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan dengan menjadikan Islam sebagai mabda atau ideologi. Perjuangan dan pengorbanan inilah yang nanti menjadi saksi di hadapan Allah Swt. Perjuangan untuk mendakwahkan Islam bisa melalui berbagai cara, yaitu lisan dan tulisan. Kedua-duanya sama-sama memiliki keistimewaan. Oleh karena itu, saya mencoba untuk berdakwah melalui tulisan.

Antara Bakat dan Niat

Pada awalnya saya berpendapat dan berpikir bahwa menulis dalam rangka menyampaikan dakwah Islam tentu dibutuhkan adanya bakat. Sedangkan saya tidak memiliki bakat tersebut. Namun hal itu terbantahkan oleh pengalaman saya sendiri. Bakat ternyata bisa diasah dan dipelajari. Hal itu ternyata harus diiringi dengan niat yang ikhlas demi terwujudnya sebuah cita-cita mulia.

Semuanya dimulai dari sebuah grup menulis bernama Pejuang Pena, yang dibentuk oleh seorang sahabat saya yang tergabung dalam kajian keislaman. Pada waktu itu saya tidak tertarik untuk bergabung dalam grup tersebut. Namun saya sudah terlanjur dimasukkan dalam grup, akhirnya saya ikuti saja ketentuan yang berlaku di dalamnya. Jujur saja, saya bingung saat disuruh menulis. Saya hanya bisa menulis pantun. Untuk menulis yang lain saya merasa tidak mampu.

Beberapa bulan di komunitas Pejuang Pena saya mendapatkan ilmu dasar kepenulisan. Ternyata belajar menulis sangat mengasyikkan. Perubahan cara pandang tersebut membuat saya terpacu untuk terus mempelajari dunia literasi. Saya ingin setelah menulis, isi tulisan tersebut bisa membawa manfaat bagi umat.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

"Manusia yang paling Allah cintai adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lain." (HR. Ath-Thabrani)

Dukungan Tulus Para Sahabat

Usaha dan kesungguhan saya dalam belajar menulis mendapat dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengirim tulisan. Sebagai penulis pemula, saya mencoba mengirim naskah puisi berjudul Mudik. Saya tidak tahu bahwa tulisan tersebut dikirim ke NarasiPost.Com.

Puisi tersebut memang tidak langsung saya kirim sendiri, tetapi lewat seorang sahabat yang menjadi admin di grup menulis. Pada saat itu saya belum masuk dalam keluarga besar para penulis ideologis yang bernaung di dalam Konapost. Alhamdulillah, puisi tersebut dimuat pada 15/05/2021.

Berkah Penulis Pemula

Untuk selanjutnya saya mencoba untuk mengirim naskah lagi lewat rubrik yang disediakan untuk para penulis. Ada beberapa tulisan yang dimuat lagi. Saya mengirim naskah opini, family, dan motivasi. Sampai akhirnya saya dimasukkan sebagai bagian dari Kontributor NarasiPost.Com.

Bergabungnya saya di Konapost membuat saya bahagia sekaligus kaget. Bahagia karena bisa menjadi bagian dari penulis ideologis. Kaget karena kontribusi saya dalam mengirim tulisan masih sangat jarang.

Setelah beberapa kali mengirim naskah, saya sering berandai-andai dalam hati. Andai saja tulisan-tulisan saya dibukukan, pasti makin banyak yang orang yang membaca tulisan saya. Namun, saya menyadari kalau kemampuan menulis saya masih terbatas. Makanya, harapan tersebut hanya saya simpan sendiri.

Saya hanya bisa berharap dan berdoa kepada Allah Swt. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Alhamdulillah, doa saya terkabul. Saya mendapat kabar baik dari sahabat yang biasa mengirimkan naskah saya. Beberapa naskah saya terpilih untuk dibukukan bersama teman-teman penulis ideologis. Naskah-naskah tersebut masuk dalam Antologi NarasiPost.Com yang dibukukan oleh NarasiPost Media Publisher. Bukan itu saja, saya juga tergabung dalam Grup WA Konapost.

Saya tidak bisa melukiskan perasaan yang ada di hati. Saya tidak menyangka harapan tersebut menjadi kenyataan. Semua itu menjadi berkah bagi saya sebagai penulis pemula.

Potensi dan Apresiasi

Bersama NarasiPost.Com, potensi seorang penulis digali sedemikian rupa agar mampu membuat naskah yang berbobot dan membangkitkan pemikiran umat. Upaya tersebut nantinya menjadi sebuah sarana bagi para penulis supaya kritis dalam menyikapi fakta yang ada dan mampu menilainya dari sudut pandang Islam.

Hal itu selaras dengan tagline NarasiPost.Com yaitu Cerdas dalam Literasi Media, Bijak Menangkap Peristiwa Kunci.

Apresiasi yang diberikan NarasiPost.Com kepada para penulis ideologis begitu besar. Berbagai sarana sekaligus bekal ilmu kepenulisan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis disediakan. Ada ujian KBBI dan EYD sebagai dasar utama seorang penulis. Ujian tersebut menjadi salah satu hal menarik bagi saya pribadi. Saya sering tertawa sendiri karena nilai ujian yang selalu jeblok. Ujian KBBI dan EYD benar-benar memberikan manfaat. Dua hal tersebut mampu meminimalkan kesalahan dalam menulis yang sering jadi langganan saya saat mengirim naskah. Namun hal itu justru membuat diri saya penasaran dan berusaha untuk terus memperbaiki kesalahan. Ditambah lagi dengan keramahan Tim Redaksi NP yang dengan senang hati memberikan tip-tip di dalam sharing ilmu kepenulisan. Dengan penuh kesabaran mereka membimbing dan menyemangati para pencinta literasi. Semua itu membuat saya termotivasi untuk mengasah kemampuan diri.

Kadang saya masih penasaran kepada NarasiPost.Com setiap kali mengirim tulisan. Ada pula rasa khawatir dalam hati karena takut tulisannya tidak layak tayang. Rasa tersebut muncul karena saya paham betul ketatnya persyaratan untuk naskah yang akan dimuat. Ditambah lagi saya sering mendapat surat cinta dari Tim NP. Bisa ditebak, pasti ada tulisan yang harus direvisi. Namun saya tetap bersemangat agar naskah segera bisa dieksekusi.

Rentang waktu yang begitu singkat dan tulisan yang masih penuh kekurangan ternyata mendapatkan apresiasi dari Pemred NarasiPost.Com yang akrab disapa Mom Andrea.

Mom Andrea merupakan sosok tangguh di balik NarasiPost.Com. Dukungan dan pengorbanan Mom Andrea juga tidak kalah luar biasa dari media dakwah yang dipimpinnya. Kontribusinya dalam menyemangati para penulis ideologis pun tidak tanggung-tanggung. Berbagai challenge dan event diselenggarakan oleh beliau untuk mengasah kemampuan para penulis dengan reward yang menarik untuk para pemenang. Tidak berhenti sampai situ, Mom Andrea juga mengajari para penulis untuk menghargai karya sendiri dengan menyebarluaskan lagi naskah-naskah yang sudah di- publish. Semua itu menjadi bukti bahwa kepedulian dan rasa cinta Mom Andrea kepada para penulis begitu tulus dan ikhlas.

Pengalaman yang Berkesan

Sertifikat maupun reward yang diberikan oleh Mom Andrea kepada para penulis ideologis menjadi bonus tersendiri bagi saya. Saya selalu mencetak sertifikat yang saya dapatkan. Sertifikat tersebut saya jadikan kenangan untuk diceritakan kepada anak dan cucu. Ada sertifikat sebagai peserta dalam Challenge Valentine's Day yang diselenggarakan pada Februari 2022. Itulah sertifikat pertama saya di NP. Ada juga sertifikat sebagai pemenang naskah terbaik Rubrik Teenager yang berjudul Ketika Rasa Malu Berpadu dengan Ilmu. Dari sekian challenge yang saya ikuti, ada pengalaman yang paling berkesan yaitu saat mengikuti Challenge Milad Ke-2 NP. Pada saat itu naskah saya terpilih dalam 5 Naskah Terbaik Kategori Umum untuk Rubrik Cerpen. Cerpen dengan judul Sepucuk Surat untuk Seorang Sahabat ternyata bisa mencuri pehatian para juri. Padahal saat mengirim naskah tersebut tidak ada gambaran untuk bisa bersaing dengan teman-teman yang sudah berpengalaman. Cerpen tersebut juga menjadi naskah perdana saya selama bergabung di NP. Sertifikat tersebut menjadi hadiah bagi keluarga yang selalu mendukung saya.

Sertifikat ataupun reward itu tentu bukan tujuan utama dari bergabungnya saya dalam Konapost. Tujuan utama tetap tidak berubah yaitu menulis dan berkarya di barisan pejuang pena. Saat ada keuntungan yang saya dapatkan, hal itu adalah bonus dan rezeki dari Allah Swt. melalui NarasiPost.Com. Semua itu adalah sebuah berkah dan anugerah dari Allah Swt.
Alhamdulillah.

Ketulusan Cinta

Tanpa NP, mungkin saya tidak mampu berkarya apalagi bergabung dalam barisan penulis ideologis. Sebab hanya di media ini saya bisa memperoleh semua ilmu tentang kepenulisan. Hal itu tentunya tidak boleh dilewatkan. Semua yang diberikan oleh NP adalah ketulusan cinta kepada para penulis untuk terus berjuang melalui tulisan. Kini saya yakin bahwa sebuah ketulusan cinta karena Allah Swt. akan memberikan pengaruh yang luar biasa. Hal itu sudah saya buktikan sendiri di media dakwah ini.

Kontribusi saya memang belum seberapa dibandingkan dengan teman-teman yang tergabung di Konapost. Namun, saya tetap berusaha agar bisa memberikan karya terbaik lewat goresan pena. Besar harapan saya untuk bisa menulis sampai di usia senja.

Terima kasih untuk Mom Andrea dan Tim NP atas semua pengorbanan yang telah kalian berikan. Kesabaran kalian dalam membimbing saya tidak mungkin bisa dilupakan. Ketulusan cinta kalian tak bisa dilukiskan. Semua itu membuat saya makin semangat untuk terus menulis naskah ideologis. Salam cinta untuk seluruh keluarga besar NP dan teman-teman Konapost. Semoga NarasiPost.Com terus berjaya sebagai media dakwah Islam kaffah. Wallahu a'lam bish-shawwab.

Banyumas, 17 Maret 2023.[]

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Atien Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Polisi Bertakwa Lahir dari Sistem Sempurna
Next
Thrifting Menjamur di Tengah Larangan Impor
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram