Mengukir Jejak Literasi di NarasiPost.Com

"Sungguh NarasiPost benar-benar menjadi wadah bagi para penulis untuk mengukir jejak literasi, khususnya bagiku."

Oleh. Ima Khusi
( Kontributor NarasiPost.Com )

NarasiPost.Com-Familier dengan kalimat ini?

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." (Imam Al-Ghazali)

Ya, kata-kata inilah yang memotivasiku untuk menjadi penulis dan mencoba mengukir jejak setelah jasad tak ada dengan sebuah karya, agar bisa menjadi bagian dari orang-orang yang berdakwah bil qolam dan orang-orang yang berjuang menegakkan kalimatullah. Menjadi bagian dari pengukir jejak literasi memang tidak mudah. Khususnya mengukir jejak untuk menjadi penulis ideologis. Apalagi bagiku yang masih awam tentang ilmu, baik ilmu agama ataupun ilmu menulis, tapi jujur aku suka bidang ini.

Bagiku bisa menulis sebuah opini adalah sesuatu yang luar biasa. Apalagi kalau bisa publish di sebuah media, baik itu cetak maupun online. Sungguh, hal itu merupakan kebahagiaan yang tak ternilai dan tak tergambarkan.

Jujur saja, aku tergerak untuk menulis opini awalnya karena tuntutan dakwah, juga karena sudah terlanjur ditunjuk menjadi tim media di daerahku, bukan karena aku pintar menulis tapi karena ditunjuk, dalam artian aku terpaksa.

Akan tetapi, lama kelamaan aku makin menikmati profesi ini, apalagi setelah gabung dengan beberapa komunitas penulis, yang di dalamnya sudah dihuni para penulis ideologis. Wah, serasa bertemu saudara senasib. Karena di sanalah aku mendapat berbagai macam informasi terkait ilmu kepenulisan, alamat media yang bisa dikirimi tulisan, dan saling berbagi pengalaman terkait respons media saat dikirimi tulisan.

Aku pun akhirnya berpikir, bahwa menulis merupakan salah satu wasilah dakwah untuk menyampaikan tentang keindahan Islam, menyampaikan sebuah kebenaran, dan memengaruhi pemikiran tanpa harus bertatap muka.

Sebagai penulis dan seorang muslim tugasku adalah menyampaikan kebenaran melalui tulisan yang aku hasilkan, karena aku tidak akan pernah tahu, tulisan mana yang bisa membuat orang sadar, tulisan yang bagaimana yang bisa mengantarkan orang menuju perubahan, dan tulisan yang seperti apa yang bisa menjadikan seseorang berhijrah dan memahami Islam, sehingga mau untuk beramar makruf nahi mungkar.

Aku yakin bahwa setiap tulisan pasti akan menemukan pembacanya. Dan selama tulisan itu dilihat orang maka pasti akan dibaca, di sini aku juga yakin bahwa kekuatan dakwah dengan tulisan itu sangat dahsyat, sebagaimana kata-kata Sayyid Quthb, "Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan mampu menembus ribuan bahkan jutaan kepala."

Namun, tulisanku tidak akan bisa dibaca banyak orang tanpa adanya media yang membantu menayangkan dan menyebarkan agar orang dapat membacanya. Dan NarasiPost.Com adalah salah satu media yang menjadi wadah bagiku dan penulis hebat lainnya untuk menyebarkan dan membuat tulisan kami bisa dibaca oleh banyak orang. Tanpa media seperti NarasiPost.Com tentunya tulisan kami tak bisa dibaca orang, apalagi kalau hanya menjadi file pojokan di drive laptop.

Bercerita tentang mengirim tulisan ke media, aku mempunyai pengalaman yang cukup menarik, terutama dengan NarasiPost.Com. jujur saja sampai sekarang itu menjadi kenangan sekaligus pengalaman yang berkesan menurutku.

08/04/2021, aku mengirim tulisan yang membahas tentang kompor induksi, yang aku beri judul "Energi Bersih Rakyat Tersisih". Dasar penulis pemula yang masih sering minder dan takut kalau bertanya, ditambah saat itu media penghubung yang kuketahui hanya email, karena belum punya nomor kontak admin. Akhirnya aku hanya memantau tulisanku dari web NarasiPost.Com, dan itu kulakukan hampir tiap jam dan tiap hari.

Hari ketiga dari pengiriman PJ media di daerahku bertanya, "Gimana tulisan opininya sudah kirim ke media belum? Udah hampir deadline, lho?"

Saat itu aku hanya bisa menjawab kalau aku sudah mengirimnya dan masih menunggu. Aku pun teringat akan kata-kata mentorku.

"Menjadi penulis itu harus sabar. Jangan pernah berharap tulisan kita akan cepat tayang dalam waktu singkat, kasih mereka (media) waktu, kalau sudah tujuh hari tidak ada tanggapan atau tidak tayang, baru kirim email lagi. Tanyakan, apakah tulisan yang kita kirim itu bisa tayang atau tidak? Kalau tidak, kirimkan email penarikan, agar tulisan kita bisa dikirim ke media lain."

Inilah yang akhirnya menguatkanku dan membuatku tetap sabar menunggu, hingga terus berpikir positif karena bisa jadi adminnya banyak kerjaan.

Hari kelima dari pengiriman masih belum ada kabar dan aku masih terus menunggu, hingga pada 15/04/2021, aku harus mengirim email penarikan karena PJ media memintaku untuk menariknya. Padahal aku masih ingin menunggu. Tapi, akhirnya kukirim juga surat penarikan itu.

Balasan dari admin yang belakangan kuketahui adalah Mom Andrea, saat itu membuatku terharu, senang, dan sangat bahagia, sebab ini kali pertama aku dapat balasan dari media. Karena sebelum-sebelumnya media yang aku kirimi tulisan tak pernah mengirim balasan, baik itu penolakan atau kritikan, dan tulisan pun tidak di- publish. Tapi di NarasiPost.Com alhamdulillah tulisan opiniku di- publish.

Aku pun jatuh hati dengan NarasiPost.Com. dan aku terus mengikuti perkembangan media ini. Sehingga, aku lanjut dengan ikut Challenge NarasiPost ke-3 lomba menulis true story yang alhamdulillah ceritaku yang berjudul "Musibah Membawa Hikmah" masuk nominasi bersama puluhan penulis hebat lainnya. Meski tak menang tapi aku senang, karena berkat ikut challenge true story inilah akhirnya aku dimasukkan ke dalam grup Konapost yang di dalamnya sudah dihuni para penulis hebat dari berbagai daerah. Dan dari grup ini pula aku mendapat berbagai macam informasi dan pengetahuan tentang banyak hal terkait ilmu kepenulisan.

Aku pun terus ketagihan ikut challenge yang diadakan NarasiPost Media. Di challenge NarasiPost ke-4 aku menjajal kemampuanku dibidang video karena di challenge ke-4 ini ada rubrik video kategori opini, sastra dan motivasi. Yang alhamdulillah meski tak menang, video kreasiku tayang di YouTube NarasiPost Media.

Itulah perjalanan literasiku bersama NarasiPost.Com. Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, sungguh NarasiPost benar-benar menjadi wadah bagi para penulis untuk mengukir jejak literasi khususnya bagiku. Meski tulisan yang kukirim tak seintens teman-teman yang lain, tapi dari NarasiPostlah aku banyak belajar. Mengawali setiap hal dalam dunia literasiku dengan sesuatu yang baru melalui challenge-challenge yang diadakan.

Di kala media lain tak merespons atau mengoreksi tulisanku, maka dari NarasiPostlah aku bisa mendapat koreksian terkait tulisanku, sehingga sebagai penulis yang minim ilmu, aku bisa banyak belajar dan tak berhenti meng- upgrade diri.

Karena pada dasarnya tidak akan ada nakhoda ulung di lautan yang tenang. Begitupun denganku, tak akan pernah ada tulisan bagus kalau tidak ada koreksian.

Sejatinya sebagai manusia khususnya sebagai muslim, aku hanya bisa berdoa semoga bisa terus istikamah menjadi pejuang pena, mengukir jejak melalui tulisan dan berharap semoga bisa menjadi pemberat timbangan kebaikan di akhirat kelak. Sebagaimana ucapan Ali bin Abi Thalib.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak."

Disclaimer

Www.NarasiPost.Com adalah media independent tanpa teraliansi dari siapapun dan sebagai wadah bagi para penulis untuk berkumpul dan berbagi karya.  NarasiPost.Com melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan Www.NarasiPost.Com. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email [email protected]

Kontributor NarasiPost.Com Dan Pegiat Pena Banua
Ima Khusi Kontributor NarasiPost.Com
Previous
Kesahajaan sang Khalifah Pembebas Baitulmaqdis
Next
Bersama Girah Dakwah NarasiPost.Com
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Yoyok
Yoyok
1 year ago

Mantap

bubblemenu-circle
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram